
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK hari ini. Cedera kepala ringan terjadi ketika seseorang mengalami trauma pada kepala yang menyebabkan kerusakan pada jaringan otak, namun tidak terjadi kerusakan permanen pada struktur otak. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 2,5 juta orang di Amerika Serikat mengalami cedera kepala setiap tahun dan sekitar 75 di antaranya adalah kasus cedera kepala ringan. Cedera Otak Ringan (COR) bisa terjadi kepada siapapun dan dimanapun. Namun pada umumnya, COR sering ditemukan pada pasien wanita. Selain itu, kasus COR lebih banyak dialami oleh anak-anak dan remaja daripada orang dewasa.
Hingga saat ini, cedera kepala di Indonesia masih menjadi tantangan terbesar dalam dunia kedokteran. Kejadian cedera kepala di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 10% penderita kasus cedera otak meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Dari pasien yang sampai di rumah sakit, 80% dikelompokan sebagai cedera kepala ringan, 10% termasuk cedera sedang, dan 10% termasuk cedera kepala berat. Maka dari itu, penting untuk mengupayakan pencegahan guna mengurangi risiko cedera kepala ringan dan mengobati cedera dengan benar agar tidak terjadi komplikasi yang serius.
Pada kesempatan kali ini, Poli Bedah Saraf dari RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Cedera Otak Ringan (COR). Edukasi berlangsung pada hari rabu tanggal 4 Oktober 2023 pukul 08.00 – 08.40 WIB di ruang tunggu Poli Bedah Saraf. Pemateri yang bertugas adalah Mintik Rifanti, AMK selaku perawat Poli Bedah Syaraf RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso. Dengan adanya edukasi Cedera Otak Ringan ini diharapkan masyarakat lebih mengenal tentang COR dan memahami bagaimana penangannya.
“Cedera otak ringan bisa menimpa siapa saja dengan gejala bervariasi dari ringan hingga sedang. Penting untuk mengupayakan pencegahan guna mengurangi risiko cedera kepala ringan dan mengobati cedera dengan benar agar tidak terjadi komplikasi yang serius”, ujar Mintik Rifantik, AMK. Beliau juga menjelaskan pengertian dari Cedera Otak Ringan (COR). Cidera Otak Ringan (COR) adalah gangguan / kerusakan pada struktur (bagian) otak yang diakibatkan karena cedera pada otak dan berpotensi mengganggu fungsi otak itu sendiri.
Mintik Rifantik, AMK juga menyebutkan beberapa penyebab dan dampak dari COR. “Penyebab COR antara lain, kecelakaan lalu lintas/lokasi industri, jatuh dari tempat ketinggian, tertimpa benda keras, terkena benda tajam/tumpul, perkelahian / kekerasan fisik, mengikuti olahraga yang berisiko dan menyebabkan benturan. Dampak yang terjadi akibat Cedera Otak Ringan juga bermacam-macam, seperti pusing / nyeri kepala ringan, mual dan muntah, gangguan tidur, hilang ingatan sesaat, tidak ada penurunan kesadaran, telinga berdenging”, tutur Mintik Rifantik, AMK.
Masyarakat tampak bersemangat dan sangat antusias mendengarkan penjelasan dari Mintik Rifantik, AMK. Hal ini terlihat jelas dari aktifnya masyarakat untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada petugas pemateri. Seperti ibu Sulastri dari Sumberpandan. “Jika setelah melakukan operasi di kepala, apakah boleh melakukan aktivitas fisik yang berat?”, tanya ibu Sulastri. Beliau menjawab “Setelah pasien melakukan operasi, pasien membutuhkan waktu untuk masa pemulihan. Sebaiknya hindari aktivitas berat, istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang sehat bergizi untuk mempercepat pemulihan. Jangan lupa untuk kontrol ke dokter secara rutin”, ucap Mintik Rifantik, AMK.
Pertanyaan selanjutnya diberikan oleh ibu Susiana dari Tenggarang. Ibu Susiana bertanya “Apakah ada efek samping pasca operasi kepala?”. Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Mintik Rifantik, AMK. “Setiap orang memiliki efek samping yang berbeda-beda. Hal ini tergantung dari banyak faktor seperti beratnya cedera otak yang dialami, area otak yang mengalami gangguan, jenis dan teknik operasi yang dilakukan, riwayat penyakit dan faktor-faktor lainnya”, jelas Mintik Rifantik, AMK.
Edukasi kesehatan kali ini berjalan dengan lancar. Panitia juga membagikan leaflet dan souvenir cantik. Kami ucapkan selamat kepada beberapa orang yang beruntung yaitu ibu Sulastri dan ibu Susiana. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Berikan semangat juang dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/FREA)

- Para Kartini Tangguh Karyawati RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso
- Motivation Training & Capacity Building Yogyakarta, Pelajari & Terapkan Konsep Golong Gilig HBIII
- Kemanfaatan UHC Sangatlah Membantu Masyarakat Dalam Memperoleh Layanan Kesehatan Di RSDK
- Kepadatan Penduduk Indonesia Peringkat 4 Dunia, RSDK Adakan Donor Darah Penuhi Stok Di Bondowoso
- Hari Santri Nasional, RSDK Himbau Terus Asah Iman Dan Beri Kontribusi Positif
- Peringati Bulan Kesadaran Serviks, Pelayanan Poli Kandungan & Paviliun Mawar Buat Masyarakat Puas
- Perkenalan Asesor Internal Kegiatan Survei Simulasi Ke-2 RSDK
- RSDK Adakan Edukasi Kesehatan yang Berjudul Penularan dan Pencegahan Tuberculosis (TB Paru)
- Yel-Yel Baru, Semangat Baru Hadapi Re-Akreditasi
- RSDK Ucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Mudhahhy Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H
- Pemberitahuan
- Poli Psikiatri Adakan Edukasi Kesehatan Bertemakan Depresi Bersama Mahasiswa FK UNEJ
- Kenali Layanan Profesional Di Instalasi Rawat Jenazah RSDK
- RSDK Meriahkan Lomba Agustus Dengan Adakan JJS & Berbagai Perlombaan
- Semangat Sambut HUT RI Ke-78 Dan Harjabo, RSDK Tetap Kenakan Pakaian Adat Nusantara
- RSDK Adakan Seminar Gratis 3 SKP IDI
- TATA TERTIB PELAKSANAAN TEST CAT REKRUTMEN PEGAWAI NON PNS BLUD RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO
- Balai Rehabilitasi NAPZA Adhyaksa di Lingkungan RSUD Solusi Penyelesaian Kasus Narkotika
- Pelayanan IPSRS Siap Berikan Yang Terbaik Dalam Menunjang Pemeliharaan Sarana, Prasarana & Peralatan
- Hebohnya Lomba Yel-Yel Akreditasi
- Dikunjungi oleh : 912401 user
- IP address : 18.97.14.84
- OS : Unknown Platform
- Browser :