large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
RSDK RESMIKAN INSTALASI HEMODIALISIS MENJADI INSTALASI DIALISIS
Kategori Berita | Diposting pada : 2023-11-23 -|- 10:36:00 oleh Admin

RSDK Hari Ini. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintahan Kabupaten Bondowoso. Sebagai salah satu Rumah Sakit tipe B, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) berlokasi di Jl. Kapten Piere Tendean No.3.RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) Berdiri sebelum tahun 1933 “Regenthshap Zienkenhius” Luas tanah 1.037 m2 pembaruan dan perluasa terus di tingkatkan untuk memenuhi kebutuhan standart pelayanan dan terbit keputusan Bupati   Keputusan Bupati Bondowoso No. 188.45/450/430.6.2/2011 tentang Penetapan RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso sebagai BLUD Penuh, tanggal 9 Agustus 2011,dan sekarang Luas dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) adalah Luas Tanah 48.886 M2, Luas Gedung 28.833 M2,21 Poli,12 Paviliun,18 Instalasi dan 4 unit.


 HD 1


Pada hari Rabu tanggal 22/11/23 bertempat di Instalasi Hemodialisis dilaksankan peresmian perluasan gedung dan nama baru paviliun hemodialisis Menjadi Instalasi Dialisis,kegiatan ini di hadiri oleh Direktur Rumah Sakit ( dr. Yus Priyatna Adryanto. Sp.P.,FISR ),Ka-Instalasi Dialisis ( dr. SUHARTO, Sp.PD ) dan perwakilan dari semua Unit Pelayanan.


Sambutan dari Ka-instalasi Dialisis menyampaikan rasa syukur dan bahagia dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi,beliau memaparkan bahwa perjalanan instalasi Dialisis mulai ada pada tahun 2014 hanya dengan 4 mesin dan berkembang lagi pada tahun 2018 menjadi 10 mesin kemudian pada tahun 2019 instalasi Dialisis kertambah lagi mesin menjadi 17 dan pada tahun 2023 sudah memiliki 22 mesin dan 22 bad,sehingga dengan banyaknya mesin yang ada maka pelayanan yang diberikan bisa maximal.


HD2


Kemudian Direktur Rumah Sakit ( dr. Yus Priyatna Adryanto. Sp.P.,FISR ) juga menjelaskan memberikan pelayanan harus dengan fokus kepada pasien, maka sarana pelayanan kesehatan harus di tingkatkan dan menggunakannya untuk memprediksikan pelayanan di masa depan, hal ini penting karena selama ini banyak sarana pelayanan kesehatan hanya menggunakan data untuk melihat masa lalu,beliau juga mengingatkan kembali motto RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) yaitu “ Kepuasan Pelanggan Adalah Kebanggan Kami”,jadi jika semua fasilitas sudah terpenuhi maka pasien akan merasa puas dengan pelayanan yang ada di RSDK.


 HD3


data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang menderita Gagal Ginjal sebesar 0,2%. Data Riskedas tahun 2018 meningkat menjadi 3,8%.Semakin tahun semakin bertambah jumlah pasien cuci darah. Kementerian Kesehatan dan Pernefri pernah menyatakan di publik, jumlahnya mencapai 150 ribu penderita. Masih data dari Kementerian Kesehatan tahun 2016 saja menduduki rangking kedua dalam jumlah pembiayaan, setelah penyakit Jantung.


Cuci darah atau yang juga biasa dikenal dengan hemodialisa dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak sepenuhnya berfungsi dengan baik. Cuci darah ini umumnya dilakukan oleh mereka yang mengidap penyakit jantung kronis atau gagal ginjal. Pada pengidap gagal ginjal, Cuci darah dilakukan karena ginjal sudah tak bisa berfungsi dengan baik lagi. Dengan kata lain, bila penyakit ginjal sudah sangat parah, ketika ginjal tak sanggup lagi bekerja secara optimal, maka seseorang memerlukan Cuci darah.


 HD4


Seseorang bisa memulai Cuci darah ketika dirinya memiliki gejala gagal ginjal. Contohnya seperti mual, kelelahan, tingginya tekanan darah, atau hingga pembengkakan pada tungkai. Di samping itu, tes laboratorium juga bisa menentukan perlu atau tidaknya seseorang menjalani Cuci darah. Bila tes laboratorium menunjukkan tingkat limbah beracun yang tinggi dalam darah, Cuci darah perlu dilakukan,jadi tetap pemeriksaan oleh tenaga kesehatan adalah penentu utama apakash pasien bisa dilakukan cuci darah atau tidak.


Semakin banyaknya penderita pasien gagal ginjal membuat RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) terus meningkatkan pelayanan dan menambah fasilitas yang ada dengan 22 mesin dan 22 bad setiap hari fasilitas terpakai semua dengan jadwal buka senin sampai dengan jumat, kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi,sesi pertama di mulai pada jam 06.00 Wib Sampai dengan jam 11.00 Wib dan sesi 2 dimulai pada jam 12.oo Wib sampai jam 17.00 wib,namun RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) berinovasi kembali dengan cara pasien yang ingin melakukan cuci darah dapat dilaksanakan dirumah dengan alat dari rumah sakit dan di dampingi oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan sudah bersertifikat,hal ini bertujuan agar pasien terus merasa nyaman melakukan cuci darah walaupun dengan kondisi sakit dan selain itu juga untuk memenuhi standart pelayanan dari Kemenkes dan Bpjs agar Pasien yang memerlukan cuci darah tetap dapat menggunakan KIS ( BPJS ), Hemodialisa atau cuci darah menjadi tindakan yang cukup efektif untuk menjaga kualitas hidup dari pengidap gagal ginjal. Namun, ternyata hemodialisa memiliki efek samping bagi pasien yang menjalani proses ini, seperti menurunnya tekanan darah, kram otot, gangguan tidur, depresi, mual, dan kram perut. Tidak hanya itu, terkadang orang-orang yang menjalani proses hemodialisa mengalami penumpukan fosfor yang menyebabkan kulit menjadi gatal.


HD6


Proses cuci darah atau hemodialisa tidak dapat dilakukan secara mendadak, namun dibutuhkan persiapan yang matang. Pasien yang menjalani cuci darah dibuatkan jalur untuk memudahkan masuk dan keluarnya darah dari dalam tubuh. Ada beberapa jenis akses yang dibuat pada pasien hemodialisa, seperti:


Cimino. Cimino adalah saluran yang digunakan untuk menghubungkan arteri dan vena. Biasanya cimino sering dilakukan karena keamanannya yang paling baik dibandingkan akses yang lain.


Cangkok Arteri Vena. Akses yang digunakan untuk menghubungkan arteri dan vena dengan menambahkan selang sintetis fleksibel.


Kateter Hemodialisis. Kateter hemodialisis ada dua jenis, kateter double lumen dan tunnelling.


Terlepas dari apa pun jenis aksesnya, akses pembuluh darah ini harus dijaga kebersihan dan keamanannya agar tidak menimbulkan komplikasi dan gangguan kesehatan untuk pasien.


Sebelum proses cuci darah, pasien melalui pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan. Kemudian, tim medis melakukan pembersihan akses cuci darah dan memasang jarum untuk proses cuci darah. Satu jarum mengalirkan darah ke mesin cuci darah, satu jarum untuk mengembalikan darah bersih dari mesin menuju tubuh. Proses cuci darah memakan waktu sekitar 2,5 hingga 4,5 jam.


HD5


Jadi proses cuci darah tidak menakutkan seperti yang kita bayangkan selama ini, saat darah dalam proses pencucian, pasien diperbolehkan bersantai di tempat tidur sambil menonton televisi, membaca atau tidur bahkan sekarang kegiatan ini dapat dilakukan dirumah namun tetap harus di damping oleh tenaga medis yang sudah terlatih. ( PKRS/MILA )

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 735081 user
  • IP address : 44.222.82.133
  • OS : Unknown Platform
  • Browser :
GALERI KEGIATAN TERBARU