dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK Hari ini. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar setiap bayi diberikan air susu ibu (ASI), terutama ASI ibunya atau ibu donor, termasuk bayi prematur dan bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR). Data World Health Organization (WHO) memperlihatkan sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahunnya yang dapat disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur) maupun perkembangan janin terhambat saat dalam kandungan. Bayi dengan berat lahir rendah merupakan penyumbang tertinggi angka kematian neonatal (AKN). Dari sekitar 4 juta kematian neonatal, prematur dan BBLR menyumbang lebih dari seperlima kasus, dan Indonesia terdaftar sebagai negara di urutan ke-8 berdasarkan jumlah kematian neonatal per tahun menurut data WHO. Prevalensi BBLR di Indonesia berkisar antara 2 hingga 17,2% dan menyumbang 29,2% AKN (idai.or.id).
Metode kanguru atau perawatan bayi lekat ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan dirumah sakit ataupun di rumah. Metode kanguru mampu memenuhi kebutuhan asasi bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan Rahim ibu, sehingga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik dengan dunia luar. Maka dari itu, RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso mengadakan edukasi kesehatan tentang Perawatan Metode Kanguru (PMK) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 29 November 2023 pukul 08.00 – 08.40 WIB bertempat di ruang tunggu Paviliun Seruni. Pemateri yang bertugas yaitu Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns selaku perawat Paviliun Seruni RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso.
“Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah suatu metode kontak kulit ibu dengan bayi baru lahir. Perawatan yang mudah dan sederhana untuk bayi yang baru lahir dimana ibu menggunakan temperature tubuh mereka sendiri untuk menghangatkan bayinya. Perawatan Metode Kanguru (PMK) berguna untuk bayi baru lahir dengan bobot rendah (kurang dari 2500 gram). Perawatan Metode Kanguru (PMK) dilakukan segera setelah lahir,” jelas Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns.
Selain itu, Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns juga menjelaskan manfaat perawatan metode kanguru antara lain:
- Meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak
- Menstabilkan suhu tubuh, denyut jantung, dan pernafasan bayi
- Bayi lebih serinmg minum ASI
- Waktu menetek lebih panjang
- Pemakaian kalori berkurang
- Berat badan lebih cepat naik
- Berkurangnya kejadian infeksi
- Hubungan psikologis bayi ibu lebih baik
- Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayinya
Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan alternatif pengganti inkubator dalam perawatan BBLR. Tidak lupa Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns juga memperagakan cara melakukan perawatan metode kanguru dengan menggunakan boneka phantom, berikut langkah - langkahnya:
- Sediakan ruangan yang hangat dan terjaga privasinya
- Anjurkan ibu sebelum melakukan PMK mandi dan mencuci tangan dan memakai baju yang bersih
- Anjurkan ibu untuk telanjang dada
- Bayi hanya memakai popok dan topi
- Letakkan bayi diantara payudara ibu dengan posisi tegak, dada bayi menempel pada dada ibu
- Posisi bayi diamankan dengan cara menyangga tubuh bayi dengan kain panjang atau taring
- Kepala nayi dimiringkan kesisi kiri atau kanan dan sedikit tengadah atau ekstensi, hal ini agar saluran nafas bayi tetap terbuka dan memungkinkan kontak mata antara ibu dan bayi
- Pankal paha bayi harus dalam posisi fleksi (menekuk) dan bayi berada dalam posisi kodok tangan juga harus fleksi (menekuk)
- Tepi kaian harus dibawah telinga bayi, ikat kain panjang erat-erat agar bayi tidak terlepas
Masyarakat tampak bersemangat dengan antusiasme tinggi dalam mengikuti edukasi tentang perawatan metode kanguru (PMK). Hal ini terlihat jelas dari aktifnya masyarakat dalam memberikan pertanyaan pada pemateri. Adapun beberapa pertanyaan yang terlontar dari ibu Ernawati dan ibu Halimatus Sa’diyah. Ibu Ernawati yang berdomisili di Desa Dawuhan menanyakan siapa saja yang bisa melakukan metode Perawatan Metode Kanguru (PMK) kepada bayi. "Misalkan si ibu punya gejala TBC apakah juga bisa menyusui atau tidak?" ujar ibu Ernawati. Pertanyaan ibu Ernawati langsung dijawab oleh Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns. “Bisa siapa saja yang melakukan metode kanguru ini, jika ibu terkena penyakit TBC, juga boleh melakukan metode ini asalkan memakai masker dan tetap menerapkan hidup yang bersih,”ujar Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns.
Pertanyaan selanjutnya diberikan oleh ibu Halimatus dari Desa Klabang yang juga memiliki antusiasme tinggi dari awal edukasi kesehatan ini. “Waktu melakukan PMK, bagaimana posisi ibu?”. ungkapnya. Hal tersebut juga langsung mendapat jawaban dari Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns. “Saat melakukan PMK bisa dilakukan dengan berdiri maupun duduk atau dengan miring dan dilakukan dalam waktu yang lama, perlu dipastikan juga yang melakukan sehat dan bersih. PMK juga bisa dilakukan sambil jalan juga tidak apa-apa” jelasnya.
Ibu Fatimah menutup sesi edukasi kesehatan ini dengan praktek Perawatan Metode Kanguru bersama Lilik Dwi Agustin, S.Kep.,Ns. Perlu diperhatikan pada saat melakukan metode ini, suhu harus normal (36,0 – 36,5 derajat celcius), popok tidak boleh basah karna kedinginan, karena tujuan PMK adlah untuk menstabilkan suhu tubuh (menghangatkan).
Kegiatan edukasi kesehatan kali ini berjalan lancar dan diakhiri dengan pembagian souvenir cantik. Kami ucapkan selamat kepada beberapa orang yang beruntung yaitu ibu Ernawati, ibu Halimatus Sa’diyah dan Ibu Fatimah. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Berikan semangat juang dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/LINDA)
- IHT Tentang Penatalaksanaan Pasien Perawatan Trakheostomi & Trepanasi Serta Update Perawatan Luka
- PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN SKILLTEST BIDAN DAN PERAWAT
- Simak Sosialisasi Informasi dan Edukasi RSDK Dalam Bentuk SIaran Audio Internal Berkala
- INDEK KEPUASAN MASYARAKAT TRIWULAN I TAHUN 2018
- RSDK Berbagi: Jaga Asupan Gizimu Selama Melaksanakan Ibadah Puasa Dengan Baik
- Mobilisasi Dini Pasca Operasi Caesar, Yuk Bantu Ibu Agar Cepat Pulih
- Persiapkan Diri Menjelang Puasa, RSDK Adakan Sosialisasi Diet DM Saat Puasa
- Perkenalan Surveyor Akreditasi, Ramalkan Paripurna Bintang Lima Untuk RSDK
- RSDK Adakan Sosialisasi Terkait Fungsi dan Pentingnya Rekam Medis
- Angka Kematian Akibat Penyakit Jantung Masih Tinggi, RSDK Sarankan Lakukan CT Calsium Score
- RSDK Berikan Penghargaan Kepada 5 Unit Layanan Dengan IKM Tertinggi
- Kenali Salah Satu Sosok Pahlawan Kesehatan Pribumi Pertama di Bondowoso, dr Koesnadi Yang Rendah Hat
- Perawat Paviliun Seroja Dapatkan Gelar Perawat Berprestasi pada Acara Porwat PPNI HUT ke-50
- Mendukung Pemberian Layanan Kesehatan Prima, Yuk Kenali Pelayanan Penunjang Yang Ada Di RSDK
- Ramadhan Penuh Berkah, Indahnya Berbagi RSDK Dan Bank Jatim
- PESERTA YANG LOLOS BESERTA JADWAL UNTUK UJIAN SKILL TEST
- Tingkatkan Mutu Pelayanan, Siapkan Dirimu Untuk Open Recruitmen RSDK Tahun 2023
- Sharing Kendala Pelayanan Di Lapangan, RSDK-Dinkes Kunjungi UPTD Puskesmas Binakal & Curahdami
- Selamat Hari Kanker Sedunia Close the Care Gap, Semua Berhak Untuk Dirawat
- RSDK Berbenah: Simak Alur Pendaftaran Terbaru di Instalasi Rawat Jalan
- Dikunjungi oleh : 631279 user
- IP address : 18.188.152.162
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0