large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Kasus TBC Anak di Jawa Timur 24.1%, RSDK Ajak Masyarakat Bondowoso Kenali Penyakit TBC Anak
Kategori Berita | Diposting pada : 2024-03-14 -|- 14:33:23 oleh Admin

RSDK hari ini. TBC atau tuberkulosis merupakan penyakit infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat ditularkan oleh penderita TB melalui batuk atau bersin yang menyebar ke udara. Tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, penyakit ini juga dapat tertular pada anak-anak. Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Pada tahun 2021 kasus tuberkulosis (TBC) pada anak di Indonesia mencapai 42.187, kemudian 2022 ketemu 100.726. Pada Januari hingga Maret 2023, ada 118.438 kasus TBC di Indonesia. Angka ini merupakan kenaikan sangat signifikan atas temuan kasus tuberkulosis (TBC) pada anak di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan melaporkan jika angka kejadian ini naik hingga 200 persen dari tahun 2021 silam.


 siaran tbc anak mar24


Pada tahun 2022, persentase cakupan penemuan terduga TBC pada anak di Jawa Timur 24.1% persen sebesar 2.779 kasus. Kasus TBC di Bondowoso seluruhnya adalah 1.459 dimana didalamnya terdapat pasien anak dan dan dewasa. Lalu bagaimana dengan tahun 2024? dr. Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa kasus tuberkulosis (TBC) pada anak meningkat drastis atau melonjak tiga kali lipat atau menembus hingga 250%. Hal ini merupakan imbas dari pandemi Covid-19 yang kala itu penderita tuberkulosis (TBC) dewasa yang belum tertangani kemungkinan menularkan ke anak-anaknya lantaran hampir setiap hari berada di rumah. Kemenkes juga menemukan empat provinsi yang menjadi kantong kasus tuberkulosis (TBC) terbesar berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatra Utara.


Melihat adanya tren peningkatan dari kasus tuberkulosis (TBC) pada anak, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) tentu saja tidak hanya diam dan menyaksikannya. Sebagai salah satu penyedia layanan jasa kesehatan di kabupaten Bondowoso provinsi Jawa Timur, maka RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) melaksanakan tindakan promotif dan preventif dengan cara bekerja sama dengan radio Mahardhika 91.9 FM dalam menyelenggarakan edukasi kesehatan bersama tenaga medis professional. Siaran radio bertemakan "Penanganan Tuberculosis Pada Anak" disiarkan pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2024 jam 10.00-11.00 WIB. Pemateri yang bertugas yaitu dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak. Sedangkan pandusiar yang bertugas yaitu Dewi Karya, S.Sos. "Sobat Mahardhika, kita patut bersyukur dan bergembira karena saat ini telah hadir bersama kita salah seorang kebanggan Bondowoso yaitu dokter spesialis anak professional dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk hadir di sela-sela kesibukannya dalam bertugas meningkatkan derajat kesehatan anak." ujar Dewi Karya, S.Sos (14/03/2024).


 siaran tbc anak mar24a


“Adanya siaran radio interaktif kali ini dalam rangka memperingati hari TBC Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2024. Walaupun maju sepuluh hari dari jadwal, namun perlu lebih banyak diulas kembali karena masih banyak penderita TBC di kabupaten Bondowoso. Terutama penderita TBC anak dengan jumlah total penderita yang cukup besar. Kita juga perlu mengingat kembali kasus gunung es, jadi yang terdeteksi hanyalah bagian puncaknya saja padahal kasus yang lebih banyak tersimpan ada di bawah gunung es dan kasus ini belum ditemukan. Untuk itu kita perlu lebih waspada terutama demi anak-anak kita tersayang.” jelaskan dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A. Nah apa itu yang dimaksud dengan tuberkulosis (TBC) pada anak serta bagaimana tanda gejala hingga tata penanganannya?


Tuberkulosis (TBC) pada anak adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis lewat droplet atau percikan dahak dan liur. Dalam kasus penyakit tuberkulosis (TBC) pada anak, anak sebagai inang merupakan korban dari orang dewasa disekitarnya. Jika ada anak yang menderita Tuberkulosis (TBC) maka perlu diwaspadai orang-orang dewasa disekelilingnya, baik itu keluarga, tetangga hingga orang yang sering berinteraksi dengannya. “Rata-rata memang tanda gejala penderita penyakit Tuberkulosis (TBC) pada orang dewasa lebih mudah diketahui daripada penyakit Tuberkulosis (TBC) pada anak. Tanda dan gejala Tuberkulosis (TBC) pada orang dewasa antara lain tubuhnya kurus, sesak nafas, batuk berat dan mudah menularkan. Untuk Tuberkulosis (TBC) pada anak tidak terlalu kelihatan. Jika diperhatikan dengan seksama biasanya penderita Tuberkulosis (TBC) anak akan susah naik Berat Badan (BB), demam tinggi, nafsu makan menurun dan susah makan.” ungkap dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A. Selain tanda dan gejala tersebut, perlu juga untuk memperhatikan gejala jika terjadi pada anak yaitu



  1. Batuk dalam jangka waktu lama yang tidak kunjung sembuh bahkan lebih dari 3 minggu.

  2. Demam selama lebih dari 2 minggu.

  3. Batuk disertai dengan darah.

  4. Tubuh lemah dan tidak berenergi.

  5. Anak kehilangan nafsu makan.

  6. Berat badan tetap atau bahkan turun dalam jangka waktu dua bulan.

  7. Berkeringat di malam hari.

  8. Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening.

  9. Sesak napas atau napas bunyi


 siaran tbc anak mar24b


Tuberkulosis (TBC) penularannya terjadi secara langsung jika terus-menerus berada di dekat orang yang terinfeksi. Bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki karakteristik suka tempat yang lembap, dingin, sejuk serta padat penduduk. “Nah bakteri Mycobacterium tuberculosis senang dengan tempat yang lembap seperti pegunungan. Oleh karenanya, sedikit lebih susah dalam membasmi penyakit Tuberkulosis (TBC) daripada penyakit lainnya. Mengingat letak geografis kabupaten Bondowoso juga memiliki lingkungan yang sejuk, lembap dan dingin. Hal ini yang menyebabkan penderita Tuberkulosis (TBC) di Bondowoso cukup tinggi yaitu sekitar 1.459 kasus.” jelaskan dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A. Beliau juga mengingatkan bahwa penyakit Tuberkulosis (TBC) pada anak harus diwaspadai jika anak sering berinteraksi dengan penderita Tuberkulosis (TBC) serta imun tubuhnya sedang turun hingga terjadinya gizi buruk pada anak.


 siaran tbc anak mar24c


“Apabila anak sudah dinyatakan positif TBC oleh dokter, maka anak akan langsung direkomendasikan untuk menjalani pengobatan. Pengobatan pencegahan pada anak yang memiliki kontak erat dengan pasien TB berupa obat antituberkulosis (OAT) isozinaid yang harus dikonsumsi setiap harinya selama 6-9 bulan. Sedangkan untuk anak dengan TBC aktif akan diberikan 3 jenis obat antituberkulosis, yaitu isozinaid, pyrazinamid, serta rifampicin. Perlu diingat bahwa kasus Tuberkulosis (TBC) pada anak sedikit berbeda pengobatannya dengan kasus Tuberkulosis (TBC) pada orang dewasa. Tuberkulosis (TBC) pada anak diharuskan untuk periksa ke Dokter spesialis anak. Hal ini disebabkan Dokter spesialis anak perlu untuk memantau kepatuhan meminum obat, Berat Badan (BB) anak naik atau tidak serta penyakit penyerta lainnya. Namun alhamdulillah rata-rata penderita Tuberkulosis (TBC) anak di kabupaten Bondowoso selalu patuh dan teratur untuk kontrol. Jadi tidak perlu takut karena banyak juga penderita Tuberkulosis (TBC) anak yang kembali sehat.” jelaskan dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A.


Lalu bagaimana cara pencegahan dari penyakit Tuberkulosis (TBC) anak? dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A. menyebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain



  1. Pasien TBC wajib menutup mulut atau hidung ketika batuk maupun bersin menggunakan tisu, kemudian langsung membuang tisu ke tempat sampah.

  2. Tidak sembarangan membuang ludah karena dapat menjadi media penularan kuman.

  3. Tetap menjaga kebersihan rumah dan memastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik agar anak dapat menghirup udara segar.

  4. Tidak membiarkan anak untuk tidur bersama dengan orang lain, serta dicium maupun digendong secara sembarangan oleh orang lain.

  5. Berikan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) untuk membantu melindungi anak dari bentuk parah tuberkulosis, terutama tuberkulosis milier dan tuberkulosis meningitis. Vaksin ini umumnya diberikan kepada bayi baru lahir.

  6. Berikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh mereka.


“Wah pencegahan penanganan penyakit Tuberkulosis (TBC) anak sangatlah mudah untuk dilakukan ya Dokter. Setelah mengetahui tentang cara pencegahan, akan lebih afdol jika membahas tentang pengobatan dan layanan kesehatan yang ada di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Apa saja yang RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) miliki Dokter?” tanya Dewi Karya, S.Sos selaku pandusiar. dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp.A. menyebutkan jika terdapat empat unit yang akan bekerja sama dalam menangani penyakit Tuberkulosis (TBC) anak yaitu



  1. Poli Anak merupakan poli rawat jalan yang khusus melayani pasien anak usia 0 hari sampai dengan 17 tahun, termasuk juga pasien anak yang menderita penyakit tuberculosis.

  2. Paviliun Melati merupakan tempat rawat inap khusus bagi pasien anak yang menderita penyakit tuberculosis

  3. Instalasi laboratorium merupakan ruangan tempat dilaksanakannya tes dahak apakah pasien anak-anak menderita tuberculosis

  4. Instalasi radiologi merupakan tempat untuk melakukan foto rontgen bagi pasien yang diduga menderita penyakit tuberculosis


“Selain dilengkapi dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang memadai, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga melengkapinya dengan tenaga medis hingga tenaga kesehatan yang professional. Saat ini terdapat 3 dokter Spesialis anak yang bertugas yaitu dr. Fiqi Isnaini Nurul Hikmah, Sp. A ; dr. Adkhiatul Muslihatin., M. Ked. Klin., Sp. A. Kami semua siap memberikan yang terbaik untuk masyarakat di kabupaten Bondowoso dan sekitarnya. Jangan lupa pula kasus Tuberkulosis (TBC) anak memang masih banyak beredar dan kita perlu waspada karenanya. Namun tindakan segera dalam mendapatkan pertolongan di tangan tenaga yang professional hingga dilakukannya pengobatan hingga tuntas menjadi kunci sukses dalam kesembuhan anak kita.” ungkapnya.


 siaran tbc anak mar24d


Antusiasme para pendengar dari kanal youtube maupun siaran radio sangatlah tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya pertanyaan yang masuk baik via telepon, SMS maupun via Youtube dari akun terkait seperti eyang Totok dari puncak pal Sembilan, bapak Abdullah dari Sukosari, Umi Usi dari Jurang sapi, bunda Rindi dari Wonosari, akun Nur Aini, akun Linda, serta akun Nawawi dan masih banyak lagi. Kemanfaatan yang besar dirasakan oleh seluruh pendengar siaran radio edukatif. "Terimakasih ilmu seputar penyakit Tuberkulosis (TBC) pada anak dokter, sangat bermanfaat. Semoga sukses dan sehat selalu dokter" ujar akun Nawawi di kanal live streaming youtube. (PKRS/SWILING).

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 758885 user
  • IP address : 3.236.86.184
  • OS : Unknown Platform
  • Browser :
GALERI KEGIATAN TERBARU