large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Mobilisasi Dini Pasca Operasi Caesar, Yuk Bantu Ibu Agar Cepat Pulih
Kategori Berita | Diposting pada : 2024-04-18 -|- 10:54:00 oleh Admin

RSDK hari ini. World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia mencatat bahwa operasi caesar terus alami tren peningkatan secara global. Pada tahun 2021 silam tercatat lebih dari 1 dari 5 (21%) dari semua persalinan. Angka ini telah meningkat dari sekitar 7% pada tahun 1990 menjadi 21% saat ini, dan diperkirakan akan terus meningkat selama dekade ini. Jika tren ini terus berlanjut, pada tahun 2030 angka tertinggi kemungkinan besar akan terjadi di Asia Timur (63%), Amerika Latin dan Karibia (54%), Asia Barat (50%), Afrika Utara (48%) dan Eropa Selatan (47%). dan Australia dan Selandia Baru (45%), menurut penelitian tersebut. Penyebab tingginya penggunaan operasi caesar sangat bervariasi antar dan dalam negara. Faktor pendorongnya mencakup kebijakan dan pembiayaan sektor kesehatan, norma budaya, persepsi dan praktik, tingkat kelahiran prematur, dan kualitas layanan kesehatan.


 peny ibs apr24


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) sendiri mencatat bahwa praktik operasi caesar di seluruh provinsi Indonesia persentasenya sebesar 15,3 persen, di atas standar yang dikeluarkan World Health Organization (WHO). Data lain menunjukkan Rumah Sakit (RS) di Asia Tenggara termasuk Indonesia, menunjukkan persentase bedah caesar mencapai 27 persen. Penyebab tingginya pemilihan akan operasi caesar ini sangatlah bervariasi antar dan di dalam negara. Penyebabnya multifaktorial, termasuk kebijakan dan pembiayaan sektor kesehatan, norma budaya, persepsi dan praktik klinik, tingkat kelahiran prematur, dan kualitas layanan kesehatan (idiwilayahdiy.com).


Seksio sesaria atau operasi caesar adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Walaupun demikian, jika dibandingkan dengan persalinan normal, operasi caesar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih. Mayoritas pasien operasi caesar baru bisa pulang ke rumah setelah 3–5 hari menjalani perawatan di rumah sakit sampai dokter memastikan kondisi ibu stabil. Operasi caesar terkadang diperlukan berdasarkan kesehatan ibu atau bayi, namun dalam kasus lain itu tidak diperlukan seperti peningkatan jumlah ibu yang memilih tanggal kelahiran mereka, rasa takut untuk melahirkan secara tradisional ataupun alasan kecantikan (kompas.com). Sebuah riset di Belanda berkesimpulan persalinan sesar tidak selamanya memberikan dampak positif kepada ibu karena dapat meningkatkan risiko kematian ibu tiga kali lebih besar dibandingkan persalinan normal. Tindakan ini juga dapat menambah risiko infeksi pascapersalinan. Riset lain menyebutkan operasi sesar dapat meningkatkan risiko kematian pasca persalinan akibat perdarahan (liputan6.com).


 peny ibs apr24a


Hal ini terjadi karena persalinan sesar dapat memberikan dampak komplikasi, kecacatan sampai dengan kematian jika dilakukan tanpa indikasi medis. Diagnosis maupun tindakan yang tidak tepat pada proses pelayanan kebidanan akan menurunkan kualitas pelayanan, dan dampaknya akan meningkatkan risiko kematian ibu. Oleh karena terdapat tujuh macam perawatan yang harus diberikan untuk meminimalisasikan peluang tersebut, yaitu pemberian cairan, diit, nyeri, mobilisasi dini, kateterisasi, pemberian obat-obatan hingga perawatan dini. Dari tujuh macam perawatan ini, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) merasakan bahwa mobilisasi dini pasca operasi caesar merupakan hal yang harus segera diedukasi kepada masyarakat sekitar. Oleh karenanya, pada hari Kamis tanggal 18 April 2024 pukul 09.10 - 09.50 WIB di ruang tunggu Instalasi Bedah Sentral (IBS) diadakan edukasi kesehatan bertema "Mobilisasi Dini Pasca Operasi Caesar". Petugas pemberi edukasi profesional kali ini adalah Indah Novianti Hasanah, A.Md.Kep. selaku perawat professional dari Instalasi Bedah Sentral (IBS).


 peny ibs apr24b


"Mobilisasi Dini adalah kebijaksaan untuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbing selekas mungkin berjalan. Mobilisasi dini juga dapat diartikan sebagai upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis." ujar Indah Novianti Hasanah, A.Md.Kep. Beliau juga menjelaskan bahwa tujuan dari mobilisasi dini pasca operasi caesar adalah membantu proses penyembuhan ibu dan mengembalikan fungsi fisiologis tubuh seperti sebelum operasi, mobilisasi dini memungkinkan ibu untuk segera merawat anaknya serta mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. "Jika tidak segera dilakukan mobilisasi dini, akan menyebabkan beberapa kerugian seperti peningkatan suhu tubuh sebagai salah satu indikator terjadinya tanda infeksi, perdarahan abnormal akibat kontraksi dapat membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka, serta inovulasi uterus yang tidak baik." tambah Indah Novianti Hasanah, A.Md.Kep (18/04/2024).


 peny ibs apr24c


Lalu bagaimana tahapan dari mobilisasi dini, berikut adalah penjelasan langsung dari Indah Novianti Hasanah, A.Md.Kep.



  1. Setelah operasi pada 6 jam pertama ibu pasca operasi seksio sesarea harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki. Jika penderita merasa badannya lemes mobilisasi dilakukan oleh petugas dan kemudian dibantu oleh keluarga (rentang gerak pasif)

  2. Setelah 6 - 10 jam ibu diharuskan untuk dapat miring ke kiri dan ke kanan mencegah trombosis dan trombo emboli

  3. Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar duduk

  4. Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan


Indah Novianti Hasanah, A.Md.Kep. juga menjelaskan terkait beberapa kerugian yang akan didapatkan jika pasien tidak melaksanakan mobilisasi pasca operasi sesar yaitu



  1. Peningkatan suhu tubuh -> karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh

  2. Perdarahan yang abnormal -> dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri keras maka resiko pendarahan yang abnormal dapat dihindari karena kontraksi membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka

  3. Involusi uterus yang tidak baik -> tidak dilakukan mobilisasi secara dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus


 peny ibs apr24d


Kegiatan penyuluhan ataupun edukasi kesehatan kali ini berjalan lancar dan diakhiri dengan pembagian souvenir cantik. Kami ucapkan selamat kepada beberapa orang yang beruntung yaitu ibu Buyati, bapak Firman serta ibu Holimatus Saadah. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Jayalah dan penuh akan semangat RSUD dr. H. koesnadi Bondowoso. Berikan semangat juang dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/SWILING)

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 758807 user
  • IP address : 3.236.86.184
  • OS : Unknown Platform
  • Browser :
GALERI KEGIATAN TERBARU