large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Putus Mata Rantai Penularan Penyakit Dari Sumbernya, Instalasi Sanitasi RSDK Risih Bila Tak Bersih
Kategori Berita | Diposting pada : 2024-05-07 -|- 07:37:00 oleh Admin

RSDK hari ini. Infeksi nosokomial atau disebut juga infeksi Rumah Sakit (RS) adalah infeksi yang terjadi di Rumah Sakit (RS) oleh kuman yang berasal dari Rumah Sakit (RS). Infeksi nosokomial terjadi pada penderita, tenaga kesehatan, dan juga setiap orang yang datang ke Rumah Sakit (RS). Angka kejadian infeksi nosokomial di dunia cukup tinggi yaitu 5% per tahun atau 9 juta dari 190 juta pasien yang dirawat. Angka kematian akibat infeksi nosokomial ini juga cukup tinggi yaitu 1 juta per tahunnya. Suatu penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2006 menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit pada 14 negara di Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik terdapat infeksi nosokomial, dan khususnya di Asia Tenggara sebanyak 10%.


 instalasi sanitasi mei24


Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial adalah penggunaan antibiotika, lama perawatan, penyakit penyerta, perawatan luka, alai dan bahan untuk perawatan luka, kepadatan pengunjung dan masih banyak lagi lainnya. Parameter lingkungan juga turut menjadi factor penentu terjadinya infeksi nosocomial yang merupakan salah satu tolak ukur mutu pelayanan sebuah Rumah Sakit (RS). Penting diketahui bahwa infeksi nosocomial merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian sekaligus meningkatkan angka kesakitan pada pasien. Infeksi di lingkungan Rumah Sakit (RS) mengacu pada suhu dan kelembapan yang ada, hal ini berpengaruh sebesar 10-20% dalam peluang kejadiannya. Sebuah studi menyebutkan bahwa kurang terpenuhinya parameter lingkungan di sebuah Rumah Sakit (RS) Tipe A di Jakarta menyebabkan terjadinya infeksi silang di ruang bedah yaitu angka kuman pada lantai, angka kuman pada AC, angka kuman pada dinding, angka kuman pada linen selimut, serta angka kuman pada udara ruang.


Rumah Sakit (RS) sebagai penyedia layanan bagi pasien selain pelayanan medis juga diperlukan pelayanan penunjang salah satunya pelayanan kesehatan lingkungan Rumah Sakit (RS) atau sanitasi Rumah Sakit (RS). Sanitasi adalah upaya untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit dengan jalan memutuskan mata rantai penularan penyakit mulai dari sumbernya. Sanitasi ditujukan pada penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, sanitasi lingkungan (environmental sanitation) adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Dari pengertian tersebut dapat diartikan sebagai upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologik di Rumah Sakit (RS) yang menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, penderita, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar Rumah Sakit (RS). Oleh karena itu sanitasi Rumah Sakit (RS) merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit (RS) dalam memberikan layanan terhadap pasien dengan baik.


 instalasi sanitasi mei24a


Sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan optimal di lingkungan pemerintahan Bondowoso, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga memiliki salah satu bidang yang khusus menangani bidang lingkungan yaitu Instalasi Sanitasi. Telah berdiri sejak tanggal 31 Mei 2019 dengan nama Instalasi Sanitasi sesuai dengan SK Direktur RSU dr. H. Koesnadi Bondowoso No. 188.4/ 302/ 430.10.7/ 2019, Instalasi Sanitasi terus melakukan upaya pembenahan dan penyehatan lingkungan dengan paripurna. Instalasi Sanitasi adalah unit pelayanan di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) yang bertanggung jawab dalam upaya pencegahan penyakit dan/ atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial di dalam lingkungan Rumah Sakit (RS).


 instalasi sanitasi mei24b


Memiliki slogan utama “Risih Bila Tidak Bersih”, instalasi Sanitasi memiliki 8 (delapan) program kerja utama antara lain



  1. Penyelenggaraan Penyehatan Air -> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu pengurasan tandon air, pemeriksaan air minum parameter mikrobiologi, pemeriksaan air minum parameter fisika – kimia, pemeriksaan air minum parameter fisika – kimia dan masih banyak lagi lainnya

  2. Penyelenggaraan Penyehatan Udara -> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu pemeriksaan kualitas udara ruang, pemeriksaan emisi genset, pemeriksaan kualitas udara ambien dan masih banyak lagi lainnya

  3. Penyelenggaraan Penyehatan Tanah -> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu usap lantai

  4. Penyelenggaraan Penyehatan Pangan -> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu pemeriksaan higiene makanan, pemeriksaan higiene minuman, pemeriksaan higiene alat makan dan minum, pemeriksaan kesehatan penjamah makanan dan masih banyak lagi lainnya

  5. Penyelenggaraan Penyehatan Sarana dan Bangunan -> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu pemeriksaan pencahayaan, pemeriksaan kebisingan, pemeriksaan suhu, pemeriksaan kelembapan dan masih banyak lagi lainnya

  6. Penyelenggaraan Pengolahan Limbah dan Pengawasan terhadap Limbah-> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu pengangkutan limbah padat non medis, pengangkutan dan pemusnahan limbah B3, pemeriksaan limbah cair parameter kimia, pemeriksaan limbah cair parameter mikrobiologi dan masih banyak lagi lainnya

  7. Penyelenggaraan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit -> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu pemantauan angka bebas jentik, pemantauan indeks populasi lalat, pemantauan success trap (tikus) dan masih banyak lagi lainnya

  8. Penyelenggaraan Perlindungan Kesehatan Masyarakat -> dibuktikan dengan adanya beberapa kegiatan utama yaitu pemeriksaan swab linen, pemeriksaan swab alat medis, dekontaminasi ruangan, penyuluhan tentang kesehatan lingkungan, monitoring kebersihan lingkungan dan masih banyak lagi lainnya


 instalasi sanitasi mei24c


Tak hanya itu, Agus Julianto, S.KL selaku kepala instalasi sanitasi menyebutkan bahwa terdapat satu inovasi program kerja yang menjadi salah satu program kerja unggulan yaitu pengelolaan sampah organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC). “POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia. Namun untuk lingkungan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK), kami memanfaatkan sisa sampah organik atau domestik dari pengolahan makanan Instalasi Gizi. Dibandingkan pupuk anorganik, Pupuk Organik Cair (POC) relatif lebih baik karena terhindar dari bahan – bahan kimia atau sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Salah satu keunggulan Pupuk Organik Cair (POC) yaitu mampu mengatasi terjadinya defisiensi unsur hara dan menyuplai hara dengan cepat. Selain itu Pupuk Organik Cair (POC) juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan oleh tanaman. Pupuk Organik Cair (POC) terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman dan sangat berguna untuk menyuburkan tanaman yang ada di lingkungan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK).” ungkapnya. Tak heran jika lingkungan kerja RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) tampak asri dan memiliki taman yang indah. Hal ini sangat bermanfaat untuk pasien maupun keluarga pasien agar tetap mendapatkan penghiburan dari segala macam emosi negative yang dirasakan. “Tentu saja bermanfaat untuk memberikan efek refreshing dan segar bagi pengunjung Rumah Sakit (RS) baik itu pasien, keluarga pasien atau bahkan karyawan dan karyawati di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) itu sendiri.” tambahnya (07/05/2024).


Dalam menjalankan wewenang penyehatan lingkungan, Agus Julianto, S.KL dibantu langsung oleh 12 anggota lainnya meliputi



  1. Dwi Hernanto, AMd.KL

  2. Mintarti Budi Astutik, ST

  3. Endah Setyo Rini, S.Tr.Kes

  4. Hafidah Destiani Putri, S.Tr.Kes

  5. Apri Deni Wahyudiarto, AMd.KL

  6. Budi Hartono

  7. Didik Purnomo

  8. Ali Wafa

  9. Rahmad Supriyanto

  10. Subairi

  11. Sugiarto Ferdi Mulyono, serta

  12. Zaenal Arifin


 instalasi sanitasi mei24d


Selain didukung oleh program kerja unggulan disertai dengan tenaga kerja professional, Instalasi Sanitasi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga didukung oleh peralatan maupun sarana dan prasarana yang cukup canggih dan lengkap, diantaranya



  1. IPAL adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah rumah sakit yang didesain berdasarkan karakteristik air limbah yang masuk dari beberapa sumber pengeluaran limbah

  2. Pretreatment basin laboratorium atau Heavy Metal Precipitator (HMP) bertujuan untuk menetralisir dan mereduksi kandungan logam berat yang ada dalam air limbah yang berasal dari laboratorium sehingga tidak mengganggu pada unit IPAL utama

  3. Pretreatment basin laundry yang bertujuan untuk memisahkan padatan (suspended solid), lemak, dan kotoran lainnya sehingga dapat menurunkan beban air limbah yang akan masuk kedalam Instalasi Pengolahan Air Limbah. Air hasil olahan akan mengalir secara gravitasi ke bak control

  4. Pretreatment basin gizi atau Grease trap yang bertujuan untuk memisahkan lemak ataupun padatan atau sampah yang terbawa dalam aliran air limbah dalam pipa sehingga dapat menghindarkan penyempitan atau penyumbatan pipa dan menurunkan beban polutan yang akan diolah. Air hasil olahan akan mengalir secara gravitasi ke dalam bak control

  5. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (TPS LB3) adalah suatu tempat yang dipergunakan untuk menyimpan limbah bahan berbahaya dan beracun, untuk mencegah terlepasnya limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahayanya terhadap lingkungan dapat dihindarkan.

  6. Medical Waste Cold storage adalah tempat penyimpanan sementara limbah medis di dalam ruangan yang memiliki suhu dibawah 00C dengan tehnologi pengaturan suhu dapat mengurangi potensi infeksius terhadap lingkungan maupun manusia yang berada di sekitar fasilitas medis

  7. Tempat Penyimpanan Sementara limbah non medis atau domestik adalah tempat penyimpanan sementara limbah organik dan anorganik yang ada di lingkungan Rumah Sakit (RS) seperti kertas, karton, plastik, kaleng, botol, sisa makanan, daun, dan lain – lain.


 instalasi sanitasi mei24d


Terimakasih atas dukungan, kepercayaan hingga apresiasi yang begitu besar kepada RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) terkhususkan di Instalasi Sanitasi. Kami akan terus berbenah memberikan pelayanan yang terbaik dan optimal, mohon doa nya selalu agar kami tetap dan terus beramanah memberikan pelayanan kesehatan yang terus maksimal. Jayalah selalu Instalasi Sanitasi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK), berikanlah kasih sayang dalam ketulusan pelayananmu sehingga derajat kesehatan lingkungan serta derajat kesehatan masyarakat dapat tercipta secara prima dan maksimal di wilayah Kabupaten Bondowoso dan sekitarnya terkhususkan di lingkungan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Salam Sehat. (PKRS/SWILING).


instalasi sanitasi mei24e

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 735064 user
  • IP address : 44.222.82.133
  • OS : Unknown Platform
  • Browser :
GALERI KEGIATAN TERBARU