dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang diperingati setiap tanggal 29 Mei dimana pada tahun 2024 kali ini jatuh pada hari Rabu. Tema peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2024 adalah "Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat". Tema ini dikhususkan bahwa negara turut hadir dalam menghormati dan menghargai kaum lansia dalam situasi apapun. Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) merupakan bukti nyata di mana negara Republik Indonesia ingin mengapresiasi berupa penghargaan atas semangat jiwa raga serta peran penting dan strategi para lanjut usia Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan dan memajukan bangsa seperti dikutip dari laman Kementerian Sosial. Gagasan memperingati Hari Lanjut Usia Nasional berangkat dari apresiasi atas peran dan gagasan Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat dalam memimpin Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 29 Mei 1945. Anggota tertua BPUPKI itu berusia 66 tahun saat memimpin persidangan BPUPKI walaupun demikian Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat memiliki gagasan yang kuat dalam merumuskan bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) lalu pertama kali dicanangkan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 29 Mei 1996 di Semarang. Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia kemudian mengamanatkan bahwa program atau kegiatan pembangunan sosial juga harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan sosial lansia. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan kemudian menekankan pemerintah, yakni kementerian dan lembaga, untuk meningkatkan kesadaran serta memberikan perhatian khusus bagi lansia. Perpres ini bertujuan untuk mewujudkan orang-orang lanjut usia yang sejahtera, mandiri, dan bermartabat. Oleh karenanya, pada perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun ini dilaksanakan dengan berbagai acara yang berfokus kepada tujuan akhir menciptakan keadaan yang sejahtera, mandiri, dan bermartabat bagi seluruh lansia (lanjut usia) di Indonesia.
Dilansir dari laman detik.com peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) dilaksanakan mulai 1-28 Mei 2024 dengan beberapa kegiatan utama yaitu
- Pemberian penghargaan (Perseorangan, Kelompok dan Lembaga)
- Bakti social dengan kegiatan utama yaitu pemberian bantuan kebutuhan dasar dan alat bantu untuk lansia; anjangsana ke rumah lansia atau panti werdha dan kelompok masyarakat (oleh pelajar, mahasiswa, dinas atau instansi terkait, K/L) serta bantuan sosial lainnya.
- Layanan kesehatan dengan kegiatan utama yaitu pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pemeriksaan kesehatan dasar seperti tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat; operasi katarak gratis serta kegiatan sehari membersihkan rumah lansia dan melakukan perawatan bagi lansia terkait kebersihan diri, mulai dari mandi, gosok gigi, potong kuku, potong rambut, dan sebagainya
- Layanan pemenuhan hak sipil dengan kegiatan utama yaitu perekaman identitas kependudukan (e-KTP); pembaharuan data keluarga dalam Kartu Keluarga; penerbitan buku nikah bagi lansia yang belum memiliki buku nikah; nikah massal lanjut usia; serta isbat nikah lansia
- Kampanye Sosial Kelanjutusiaan dengan kegiatan utama yaitu pencanangan Duta Lanjut Usia; Kemensos Go to School (Tagana Go to School); lomba Video Pencegahan Penelantaran Lansia; sosialisasi "Karir Kedua" Lansia; kampanye melalui banner, spanduk, baliho serta kampanye melalui media sosial, media elektronik dan media cetak.
Terkhususkan untuk perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di wilayah kabupaten Bondowoso dilaksanakan dengan Bakti Sosial (Baksos) operasi katarak gratis sebagai program hasil kerja sama antara Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) bersama RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Baksos katarak ini dilakukan dengan 2 kegiatan utama yaitu screening pada tanggal 3 dan 4 Juni 2024 sedangkan pelaksanaan operasi katarak dilakukan pada tanggal 12 dan 13 Juni 2024. Screening dilakukan dengan 2 tahapan utama yaitu screening pertama dilakukan langsung oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB). Ketika ditanya mengenai syarat utama yang dibutuhkan, Akhmad Bayhaki selaku perwakilan dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) menyebutkan bahwa wajib terdaftar di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial. DTKS dijadikan data acuan dalam program penanganan fakir miskin dan penyelengaraan kesejahteraan sosial.
“Jadi kami berkoordinasi dengan seluruh kecamatan dan desa di wilayah kabupaten Bondowoso terkait masyarakat terkhususkan lansia (lanjut usia) yang berada di wilayahnya masing-masing dan sedang menderita penyakit katarak. Setelah terdapat data-datanya, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) akan langsung melaksanakan pendampingan untuk screening lanjutan di poli Mata RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Jadi memang program bakti social operasi katarak ini dapat tepat tujuan maupun tepat sasaran.” ungkap Akhmad Bayhaki. Dalam dua hari kegiatan screening di poli Mata RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) telah terdapat sebanyak 20 orang yang akan mengikuti kegiatan baksos kali ini. “Tanggal 3 Juni 2024 telah dilaksanakan proses screening dari 10 orang calon peserta bakti social operasi Katarak sedangkan tanggal 4 Juni 2024 juga terdapat 10 orang calon. Jadi total peserta bakti social operasi Katarak kali ini sejumlah 20 orang. Terkait dokter spesialis mata professional yang bertugas adalah dr. Marzuki, Sp. M.
Katarak merupakan gangguan penglihatan yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh dan berawan. Kekeruhan ini dapat menghalangi sinar yang masuk ke dalam mata, sehingga penglihatan menjadi kabur seperti tertutup kabut atau asap. Penyebab utama katarak adalah proses degenerasi akibat penuaan. Katarak juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya seperti kecelakaan, peradangan pada mata, dan kelainan bawaan. Gejala katarak meliputi penglihatan yang tidak jelas, lensa mata menjadi buran dan menjadi peka terhadap sinar atau cahaya. Sebagai salah satu gangguan penglihatan yang masih menjadi ancaman di Indonesia, tentu saja katarak harus mendapatkan penanganan oleh tenaga professional dan terampil. Berdasarkan World Report on Vision tahun 2019 diperkirakan terdapat kurang lebih 2,2 milyar penduduk yang mengalami gangguan penglihatan dan kebutaan, dan sebanyak 81,2% kebutaan disebabkan oleh katarak. Katarak bisa terjadi kepada siapa saja. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, terdapat 5217 kasus katarak pada akhir tahun 2020, dan kasus ini terus meningkat setiap tahunnya. Ibu Khofifah selaku gubernur Jawa Timur pada tahun 2019 lalu menyebutkan bahwa salah satu target kesehatan Jawa Timur pada tahun 2023 adalah bebas katarak. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tercatat penderita katarak di Jawa Timur mencapai 400 ribu orang. (jatim.antaranews.com).
Willy Yoedho Sasetyo,Amd selaku perawat di poli Mata RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) menjelaskan bahwa operasi katarak merupakan pengobatan yang paling efektif dalam mengatasi kabut pada lensa mata. Terdapat beberapa jenis operasi katarak yang bisa dilakukan, yaitu:
- EKIK (Ekstraksi Katarak Intra Kapsuler), yaitu lensa dikeluarkan secara utuh baik kapsul anterior maupun posterior
- EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler), yaitu nukleus lensa dikeluarkan setelah kapsul anterior dirobek, sedangkan kapsul posterior ditinggalkan
- SICS (Small Incision Cataract Surgery), yaitu sama dengan EKEK namun dengan luka lebih kecil sehingga penyembuhan lebih cepat
- Phacoemulsification, yaitu nukleus lensa dipecah kemudian disedot dengan alat penyedot.
“Dengan adanya kegiatan screening dan operasi katarak ini dapat membuat masyarakat khususnya lansia di wilayah Bondowoso dapat kembali melihat keindahan dunia. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan melakukan yang terbaik untuk mendukung itu semua. Kami berharap semuanya akan berjalan dengan lancar serta masyarakat Bondowoso mendapatkan kemanfaatan yang besar nantinya.” ungkap Willy Yoedho Sasetyo,Amd. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Achmad Romadoni selaku perwakilan tim dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB). Beliau berharap kesejahteraan bagi lansia tercipta dengan optimal. “Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) serta RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan selalu mendukung kegiatan positif dan memiliki kemanfaatan yang tinggi seperti ini. Tidak perlu khawatir dengan permasalahan biaya karena semuanya gratis tidak ada administrasi apapun.” ujarnya (05/06/2024).
Sebagai penutup, Anang Supriyadi, Skep, Ns selaku Perawat Ahli Madya di Poli Mata menambahkan beberapa perawatan pada pasien pasca operasi katarak, meliputi:
- Mata yang dioperasi tidak boleh terkena air, kecuali obat tetes mata yang diberikan oleh dokter mata
- Gunakan pelindung pada mata yang dioperasi terutama saat bepergian dan tidur
- Untuk sementara waktu tidak boleh menunduk, mengangkat benda berat, mengejan dan berenang
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata untuk mendapatkan pemulihan yang optimal.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Sonny Gunawan, S.Kep.Ns selaku tim koordinator dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) “Sarana prasarana lengkap, tim medis dan tim tenaga kesehatan professional. Semoga kegiatan ini berjalan baik tanpa adanya kekurangan suatu apapun. Masyarakat selaku penerima layanan operasi katarak gratis juga dapat mendapatkan segala kebaikannya. Kami berharap setelah dilaksanakan operasi katarak seluruh penerima baksos dapat melihat kembali dengan jelas sesuai dengan program pemerintah yaitu Jawa Timur bebas katarak dan meningkatkan Angka Harapan Hidup" ungkapnya. (PKRS/SWILING)
- Proses Digitalisasi Pelayanan Instalasi Rekam Medis RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso
- Keberhasilan Operasi Perdana Transurethral Resection of the Prostate Dokter Spesialis Urologi RSDK
- Telah Dibuka Layanan Pengantar Obat Hasil Kerjasama RSDK Dan PT Pos Indonesia
- Orientasi Umum Kedua Tenaga Kontrak BLUD Non PNS RSDK Berjalan Lancar
- Perawat Paviliun Seroja Dapatkan Gelar Perawat Berprestasi pada Acara Porwat PPNI HUT ke-50
- Selamat Kepada Dwi Lestari, S.ST Sebagai Karyawan Teladan Bulan Juli 2024
- Warga Binaan Lapas Berobat Ke RSDK
- Meriahnya Lomba Pemakaian Baju Adat Dalam Pelaksanaan Acara Puncak Perayaan HUT RI
- Dapatkan Informasi Akurat Di Pojok Edukasi Informasi Dan Majalah Dinding RSDK
- RSDK Sekilas Info Tarif Layanan Pemeriksaan Kesehatan atau MCU (Medical Check Up) Terbaru
- Tekankan Pelaksanakan Etika Pelayanan Dasar, RSDK Siap Berikan Service Excellentnya
- Kegiatan Masukan Dan Klarifikasi Surveyor Akreditasi, Dikejutkan Dengan Adanya Kegawatdaruratan Code
- RSDK Berbagi: Tips Sehat Mengolah Daging Kurban Saat Perayaan Idul Adha 1445 H
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Mei 2023, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- Persiapkan Diri Canangkan Zona Integritas, RSDK Rapat Mempersiapkan Program Dan Dokumen
- Penandatanganan Komitmen Bersama Pencanangan Intisari dari Etika Pelayanan Dasar
- Seringkali Muncul Tanpa Gejala & Rasa Nyeri ? RSDK Adakan Siaran Interaktif Terkait Penanganan Herni
- Ungkapan Tim Instalasi Gizi RSDK dalam Memperingati Hari Anak Sedunia
- 450 Karyawan Dan Karyawati Siap Tingkatkan Kualitas Mutu Layanan RS Usai Ikuti Kegiatan MOT di Yogya
- Peringati Tahun Baru Islam, DWP RSDK Adakan Rapat Kerja & Penggalangan Dana Untuk Anak Yatim
- Dikunjungi oleh : 758884 user
- IP address : 3.236.86.184
- OS : Unknown Platform
- Browser :