dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK Hari ini. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia. Bahkan, penyakit ini menjadi salah satu penyumbang kematian akibat kanker terbanyak pada populasi wanita. Itulah sebabnya, kesadaran akan pencegahan kanker payudara perlu ditingkatkan. Karena itu, penting untuk memahami tentang pengertian penyakit kanker payudara, penyebab, faktor resiko dan gejalanya. Maka dari itu, RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso mengadakan edukasi kesehatan yang berjudul “Kenali Kanker Payudara” yang dilaksanakan pada hari Selasa, 25 Juni 2024 pukul 09.00 – 10.00 WIB bertempat di ruang tunggu Poli Onkologi. Narasumber pada edukasi kesehatan kali ini yaitu dr. Siti Kharidah, Sp.PA selaku Dokter Spesialis Patologi Anatomi RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso.
dr. Siti Kharidah, Sp.PA menjelaskan, kanker payudara adalah suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. “Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel- sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa,” jelas dr. Siti Kharidah, Sp.PA. (25/06/2024)
Selanjutnya, dr. Siti Kharidah, Sp.PA juga menjelaskan tentang penyebab kanker payudara. “Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan abnormal dari sel-sel pada payudara. Pertumbuhan abnormal tersebut diduga disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik”, tutur dr. Siti Kharidah, Sp.PA. Kemudian, beliau juga menjelaskan faktor resiko kanker payudara, antara lain :
1. Jenis kelamin wanita jauh lebih tinggi dibandingkan pria
2. Usia yang bertambah paling banyak pada usia di atas 50 tahun
3. Belum pernah hamil sebelumnya
4. Mulai menopause pada usia lebih tua, yaitu setelah usia 55 tahun
5. Mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun
6. Penggunaan alat kontrasepsi hormon dan terapi hormon stelah menopause
7. Riwayat kanker payudara pada diri sendiri pada salah satu payudara
8. Riwayat kanker payudara pada nenek, ibu, tante, adik, kakak, atau anak sekandung
9. Pernah terpapar dengan radiasi
10. Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol
11. Kelebihan berat badan atau obesitas
Tidak lupa dr. Siti Kharidah, Sp.PA. juga menjelaskan gejala kanker payudara, yaitu :
1. Benjolan atau pengerasan pada payudara yang berbeda dari jaringan sekitar
2. Darah keluar dari puting payudara
3. Kemerahan atau pembesaran pori-pori kulit payudara yang menyerupai kulit jeruk
4. Nyeri dan pembengkakan pada payudara
5. Pengelupasan kulit di sekitar putting payudara
6. Perubahan pada kulit payudara seperti cekungan
7. Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara
8. Putting tertarik masuk (retraksi atau inversi) ke dalam
9. Benjolan atau pembengkakan di bawah ketiak
Selanjutnya, dr. Siti Kharidah, Sp.PA. Juga menjelaskan ada cara mudah untuk mencegah terjadinya kanker payudara yakni dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). “Sebenarnya jika kita rutin melakukan SADARI dapat membantu untuk melindungi diri dari kanker payudara. Sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan,” tutur dr. Siti Kharidah, Sp.PA. Adapun sejumlah metode yang dapat dilakukan untuk menerapkan SADARI adalah sebagai berikut:
1. Saat Mandi
Saat sedang mandi, SADARI dapat dilakukan dengan mengangkat salah satu tangan dari sisi payudara yang hendak diperiksa ke belakang kepala. Lalu, dengan menggunakan tangan yang satunya lagi, rabalah seluruh area payudara menggunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis yang telah dilumuri sabun. Cobalah untuk meraba payudara sendiri dengan gerakan melingkar mulai dari bagian payudara yang dekat dengan ketiak hingga ke puting. SADARI yang dilakukan saat mandi ini dinilai cukup efektif karena busa sabun dapat memudahkan pergerakan jari-jari tangan untuk mendeteksi keberadaan benjolan atau perubahan fisik pada payudara hingga area ketiak.
2. Saat Bercermin
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan metode SADARI saat bercermin.
a. Berdirilah di depan cermin dan buka pakaian dari pinggang ke atas
b. Letakkan lengan dengan posisi lurus ke bawah. Perhatikan bentuk, ukuran, warna kulit, dan permukaan payudara sendiri. Tak perlu khawatir apabila menemukan bentuk kedua payudara yang tidak sama besar karena hal tersebut wajar.
c. Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan otot dada. Lalu, perhatikan kedua payudara seraya berkaca
d. Membungkuklah di depan kaca dan biarkan payudara terjulur ke bawah. Raba dan perhatikan payudara untuk mendeteksi jika terdapat perubahan fisik pada payudara
e. Letakkan kedua tangan di belakang kepala dan tautkan kedua tangan tersebut. Lalu, perhatikan perubahan pada payudara
f. Tekanlah puting secara perlahan menggunakan jempol dan jari telunjuk untuk memperhatikan apakah terdapat cairan yang keluar dari puting payudara
g. Rabalah payudara, tulang selangka, dan ketiak menggunakan tangan secara perlahan untuk mendeteksi jika terdapat benjolan abnormal atau rasa nyeri saat perabaan.
3. Saat Berbaring
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memeriksa payudara sendiri saat berbaring adalah sebagai berikut:
1. Baringkan tubuh pada permukaan yang datar dengan posisi senyaman mungkin
2. Letakkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah pundak
3. Posisikan tangan kiri di bawah kepala. Lalu, gunakan jari-jari tangan kanan untuk meraba payudara kiri dengan gerakan melingkar mengikuti arah jarum jam. Lakukan teknik yang sama untuk memeriksa payudara kanan.
Terakhir, dr. Siti Kharidah, Sp.PA juga menambahkan, “Segera memeriksakan diri ke dokter jika terdapat salah satu gejala berikut atau bisa kita sebut dengan “WASPADA” yaitu :
1. Waktu BAB/berak atau BAK/kencing, ada perubahan kebiasaan atau ada gangguan
2. Alat pencernaan terganggu atau susah menelan
3. Suara serak atau batuk yang tidak sembuh-sembuh
4. Payudara atau ditempat lain ada benjolan
5. Andeng -andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi makin besar dan gatal
6. Darah atau lendir yang tidak normal keluar dari tubuh
7. Adanya koreng atau borok yang tidak sembuh-sembuh
Edukasi kesehatan kali ini berjalan dengan lancar, tim PKRS membagikan leaflet dan souvenir cantik kepada peserta yang aktif bertanya. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Berikan semangat juang dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/LINDA)
- 23 Mahasiswa Dan 6 Pelajar Jalani Orientasi Umum Serta Skill Tes Di RSDK
- RSDK Ingatkan Pentingnya Penerapan Etika Pelayanan Dasar Serta Budaya Malu
- Peringati Hari Gizi Nasional, RSDK Adakan Siaran Radio Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial
- Antusiasme Peserta Tes Kompetensi Online Rekruitmen RSDK, Bukti Nyata Siap Berikan Pelayanan Terbaik
- Selamat Kepada Dwi Lestari, S.ST Sebagai Karyawan Teladan Bulan Juli 2024
- Peringati Hari Kesehatan Wanita Sedunia RSDK Adakan Sosialisasi Kanker Payudara Di Radio Mahardhika
- Sambut Tahun 2024 Dengan Tingkatkan Service Excellent Untuk Kepuasan Maksimal Dari Masyarakat
- Direktur RSDK, Pinta Rekruitment Tahun 2023 Berfokus Pada Pemenuhan SDM Berkualitas Dan Berkomitmen
- Webinar Pelayanan Unggulan RSDK Berjalan Lancar
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Mei 2024, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- Exit Conference Tanda Survey Akreditasi Telah Usai, Surveyor Sampaikan Kekuatan RSDK
- Capaian Indikator Mutu Nasional RSDK Tahun 2022 Mendapatkan Hasil Yang Memuaskan
- Peringati Hari Bidan Nasional, RSDK Adakan Siaran Radio Terkait Pelayanan Kebidanan
- Tiga Kata Untuk Perawat Indonesia Dari Perawat RSDK Dalam Memperingati Hari Perawat Sedunia
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Januari 2023, Jembatan Informasi Rutin Terkait Pelayanan Tujua
- Peringati Hari Disabilitas Sedunia, RSDK Adakan Penyuluhan Eksternal Tentang Cerebral Palsy
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Februari 2023, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- Kasus TBC Anak di Jawa Timur 24.1%, RSDK Ajak Masyarakat Bondowoso Kenali Penyakit TBC Anak
- Open Recruitment Tenags Perawat untuk (Relawan Covid -19)
- RSDK, Dinkes, Puskesmas, Kita Adalah Kesatuan Dalam Organisasi Pelayanan Kesehatan
- Dikunjungi oleh : 803249 user
- IP address : 18.97.9.175
- OS : Unknown Platform
- Browser :