
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK Hari ini. WHO menyatakan bahwa terdapat lebih dari 200 juta orang diseluruh dunia menderita kecemasan. Berdasarkan data dari Kemenkes tahun 2018, Prevalensi kecemasan menunjukkan 9,1% orang berusia 13-18 tahun memiliki kecemasan sosial, pada kelompok dewasa menunjukkan 9,7% mengalami kecemasan sosial. Di Asia Tenggara terdapat 4,9% mengalami gangguan kecemasan, pada usia dewasa awal meningkat 6% pada tahun 2013 menjadi 9,8% pada tahun 2018. Maka dari itu diadakan penyuluhan atau edukasi kesehatan terkait dengan gangguan kecemasan agar masyarakat bisa mengenali tanda dan gejalanya. Edukasi Kesehatan “Gangguan Kecemasan” dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Agustus 2024 oleh Poli Psikiatri bersama dengan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jember (FK UNEJ) dengan didampingi Dokter Spesialis Jiwa yaitu dr. Dewi Prisca Sembiring, Sp.KJ. Bertindak sebagai pemateri yaitu Elok Azizatul Maqhfiroh, Maureta Salsabila Dinamika serta Muhamad Dwi Eka Putra.
“Gangguan cemas adalah perasaan khawatir, cemas atau takut yang berlebihan dan mengganggu aktifitas sehari-hari. Gangguan cemas wujudnya berbeda-beda pada setiap orang. Tergantung pada gejala yang dialami serta pemicunya. Gangguan kecemasan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu faktor keturunan, ketidakseimbangan senyawa kimia di otak, stres dan trauma, dan poli hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan konsumsi kopi yang berlebihan, tutur Elok Azizatul Maqhfiroh.”
Elok Azizatul Maqhfiroh juga menjelaskan gejala kecemasan yang meliputi:
- Kecemasan yang berlebihan dan sulit dikendalikan.
- Rasa gelisah atau tegang yang terus menerus
- Ketakutan akan hal-hal yang tidak nyata
- Gejala fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan
- pencernaan.
- Ketegangan otot atau gemetar
- Sensasi napas tersengal-sengal atau sesak napas.
- Kesulitan berkonsentrasi atau merasa mudah terganggu.
- Sulit tidur atau gangguan tidur lainnya.
“Terdapat tiga jenis gangguan kecemasan, diantaranya gangguan panik, gangguan cemas umum, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan stres pasca trauma atau yang biasa disebut dengan PTSD yang bisa dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu atau kejadian yang mengancam jiwa misalnya bencana alam, kebakaran, KDRT dan lain-lain, jelas Elok Azizatul Maqhfiroh”
Tidak lupa Elok Azizatul Maqhfiroh juga menjelaskan tentang pengobatan dari gangguan kecemasan. Jika mengalami gajala-gajal gangguan kecemasan, maka dapat berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk bercerita tentang masalah yang dialami dan mendapatkan dukungan emosional. Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti antidepresan atau obat penenang untuk membantu mengendalikan gejala kecemasan.
Namun tidak perlu khawatir karena gangguan kecemasan dapat dicegah dengan cara mengelola stress, menerapkan gaya hidup yang sehat dan support system yang baik. Belajar mengelola stres secara efektif melalui teknik relaksasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan dapat membantu mencegah timbulnya cemas berlebihan. Menerapkan gaya hidup sehat dengan memelihara pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan rutin berolahraga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental dan mengurangi risiko mengalami gangguan cemas. Dukungan emosional dari keluarga, teman, juga dapat membantu mengatasi stres dan gangguan cemas.
Tidak lupa Elok Azizatul Maqhfiroh, Maureta Salsabila Dinamika serta Muhamad Dwi Eka Putra juga mengajak masyarakat untuk terus memperhatikan kesehatan jiwa dan raga. “ Mens Sana in Corpore Sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.” (PKRS/FREA)

- Kenakan Seragam KORPRI ? Ungkapkan Semangatmu Dalam 3 Kata
- Hari Otonomi Daerah Tahun 2024 Bertema Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau & Lingkunga
- Waspada DBD Pada Anak bersama dr. Adkhiatul Muslihatin.,Sp.A.,M.Ked.Klin. di Radio Mahardhika 91,9 F
- Penyediaan Informasi Kesehatan Teraktual Pojok Edukasi Informasi RSDK
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan April 2023, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- Kolaborasi PMI dan RSUD dr.H. Koesnadi gelar Donor Darah
- Pengumumuan hasil Psikotest
- Baksos MOW Berjalan Sukses, RSDK Ucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Tim Dan Panitia
- Pembuatan Video Zona Integritas RSDK, Buktikan Komitmen Menuju WBK dan WBBM
- Meraih Gelar Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional, RSDK Patut Berbangga.
- Nakes Teladan, Contoh Pemberi Pelayanan Kesehatan
- Testimoni Masyarakat Yang Puas Akan Layanan Kesehatan Di Instalasi Kemoterapi RSDK
- Pertahankan Status Paripurna, RSDK Dipenuhi Ucapan Selamat Dari Berbagai Pihak
- Operasi Prosedur Abdominoperineal Pertama di Kabupaten Bondowoso
- Menyambut Peringatan Hari Demam Berdarah Nasional, RSDK Adakan Edukasi Siaran Radio Demam Berdarah
- Himbau Tingkatkan Kinerja & Kedisiplinan, RSDK Siap Melesat Dalam Melayani Masyarakat
- Edukasi dan Sharing Kesehatan di Pondok Pesantren Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki
- RSDK Meningkatkan Kualitas Pelayanannya Dengan Menyediakan 2 Dokter Spesialis Terbarunya
- Pesan & Kesan 10 Karyawan Purnatugas RSDK Untuk Terciptanya Visi Utama RS
- Audit Klinis TBC RO Bersama PDPI Jatim, Dinkes Provinsi & Dinkes Bondowoso Berjalan Lancar
- Dikunjungi oleh : 1017857 user
- IP address : 216.73.216.25
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0