dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar pawai budaya tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Umum yang meliputi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan Daerah serta beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tanggal 22 Agustus 2024 di pusat kota Bondowoso. Pawai budaya digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke-205 dan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-79. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya daerah serta memperkenalkan kekayaan budaya local kepada masyarakat luas. Acara dimulai sekitar pukul delapan pagi dan start di depan pendopo Raden Bagus Assra Bupati Bondowoso menuju ke arah timur ke pasar induk Bondowoso, kemudian menuju arah barat sampai ke SMAN 2 Bondowoso dan finish kembali di depan pendopo.
Peserta pawai cukup meriah yang diikuti sekitar 4 defile pasukan, 9 sekolah, 13 grub Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 8 grub kecamatan serta 5 grub Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hadir dalam acara, Pj. Bupati Bondowoso M. Hadi Wawan Guntoro S.STP., M.SI, Pj. Sekda Haeriah Yuliati, Perwakilan Forkompinda, juga turut hadir Pj. Tim Penggerak PKK Bondowoso Tutik Hariani, Kepala Disparbupora Mulyadi, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya dan camat se-Kabupaten Bondowoso. "Pawai budaya ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya untuk mendorong kemajuan daerah Kabupaten Bondowoso. Semoga kedepanya pawai budaya di Bondowoso bisa terus berkembang dengan ide-ide inovatif, lebih bagus dan lebih semangat lagi.” ungkap M. Hadi Wawan Guntoro S.STP., M.SI selaku Pj Bupati. Inti penting dalam pawai budaya kali ini adalah pengenalan berbagai macam budaya nusantara dan budaya lokal. Untuk pengenalan budaya nusantara sendiri telah ada 38 provinsi Indonesia dengan provinsi baru yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya. Sedangkan budaya lokal asli Bondowoso sendiri juga tak kalah beragamnya diantaranya tari topeng kona, tari petik kopi, tari ijen geopark, tari ojung, singo ulung, daul, kacong jebing dan masih banyak lagi lainnya. Sebagai titik tujuan utamanya juga terdapat pengenalan Ijen Geopark Bondowoso yang baru saja berhasil diakui sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGp).
Sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyediakan layanan kesehatan optimal di wilayah kabupaten Bondowoso, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga turut berpartisipasi dalam kegiatan pawai budaya. Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) siap memberikan apresiasi seni tertingginya untuk ditampilkan secara nyata pada seluruh masyarakat Bondowoso yang hadir dan tumpah ruah di sepanjang rute pawai budaya. Membawa nomer urut 17 rombongan defile dari Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mengusung Tema 'Nusantara Baru, Indonesia Maju' yang menandakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia khususnya di kabupaten Bondowoso. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso akan menampilkan Icon Budaya Bondowoso dengan diiringi rombongan tim manajemen atas (teridir atas kepala dan top manajemen lainnya), mobil hias, Tarian Petik Kopi, Barisan Bendera Profesi, Barisan Bhineka Tunggal Ika, serta ditutup dengan Kesenian Khas Bondowoso Daul.
Terkhususkan barisan Bhineka Tunggal Ika, rombongan defile dari Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) khusus membawa dan mengenalkan 36 pakaian khas Nusantara yang meliputi:
- Pakaian adat khas pulau Bali -> Menggunakan baju adat Payas Agung yang memiliki kesan mewah dan spesial, maka dari itu payas agung tidak ditujukan untuk berbagai aktivitas untuk pria serta baju adat kebaya Bali untuk wanita.
- Pakaian adat khas Nangroe Aceh Darussalam -> Menggunakan baju adat Ulee Balang yang terdiri dari 3 bagian, yaitu atas, tengah dan bawah. Bagian atas adalah penutup kepala atau mahkota yang disebut meukeutop. Meukeutop berbentuk lonjong ke atas dan dilengkapi dengan lilitan berbahan dasar kain sutera yang disebut tengkulok. Untuk bagian tengah berupa meukasah atau baju yang tertutup pada bagian kerah dan disulam atau dijahit menggunakan benang emas. Sementara bagian bawahnya adalah celana cekak musang yang dikenal dengan istilah sileuweu. Sileuweu berupa celana panjang berwarna hitam dan dibuat dari kain katun yang ditenun.
- Pakaian adat khas provinsi Jawa Tengah -> Menggunakan baju adat Jawa Jangkep yang didominasi oleh warna hitam pada atasannya dan digunakan oleh pria.
- Pakaian adat khas provinsi Jawa Barat -> Menggunakan baju adat Kebaya Sunda yang biasanya lebih cerah sedangkan bawahnya biasanya dipadukan dengan kain jarik dengan motif menarik di bagian leher untuk wanita.
- Pakaian adat khas provinsi Nusa Tenggara Timur -> Menggunakan baju adat Amarasi yang khusus pria terdiri dari selimut kain tenun ikat dan baju bodo.
- Pakaian adat khas provinsi Nusa Tenggara Barat -> Menggunakan baju adat Pegon yang mendapat pengaruh dari busana eropa. Berbeda dengan pakaian Sasak lainnya yang terbuat dari kain songket, pegon menggunakan kain biasa berwarna gelap.
- Pakaian adat khas provinsi Kalimantan Barat -> Menggunakan baju adat King Bibinge dan King Baba. King Baba merupakan pakaian adat untuk laki-laki Suku Dayak yang menempati Kalimantan Barat. Pakaian adat King Baba berbentuk seperti rompi yang menggunakan kain khas terbuat dari kulit kayu kapuo serta dihiasi manik-manik berwarna jingga dan merah. Sementara itu pakaian adat Kalimantan Barat untuk wanita adalah King Bibinge yang terbuat dari bahan yang sama tapi menutupi hingga bagian dada dan pundak.
- Pakaian adat khas provinsi Kalimantan Timur -> Menggunakan baju adat Kustin yang bahan dasar beludru hitam dipakai saat upacara pernikahan masyarakat golongan menengah ke atas.
- Pakaian adat khas provinsi Jawa Timur -> Menggunakan baju adat Pesa’an yang terdiri dari kaus bergaris merah dan putih, baju luar berlengan panjang berwarna hitam, serta celana longgar hitam untuk pria
- Pakaian adat khas Minangkabau -> Menggunakan baju adat Kurung yang pada pria dipakai dengan pasangan celana dan kain samping.
- Pakaian adat khas Daerah Istimewa Yogyakarta -> Menggunakan baju adat Kesatrian Ageng yang terdiri dari beberapa bagian baju, yaitu surjan sebagai atasan, celana panjang hitam, kain batik yang di pinggang yang dililitkan sampai atas lutut serta hiasan kepala untuk wanita.
- Pakaian adat khas provinsi Sumatera Selatan -> Menggunakan baju adat Aesan Gede yang Indikasinya terlihat dari beberapa kelengkapan yang dikenakan, yaitu berupa perhiasan bercitrakan keemasan. Pakaian ini termasuk salah satu jenis kain songket yang dahulu sering dipergunakan para kaum bangsawan.
- Pakaian adat khas provinsi Riau -> Menggunakan baju adat Teluk Belanga (khusus pria) yang modelnya berkerah dan berkancing dengan memakai kancing tep, kancing emas atau kancing permata. Lengan bajunya lebar, agak longgar dengan panjang agak menutup pergelangan tangan. Sedangkan wanita mengenakan baju adat Kebaya Laboh.
- Pakaian adat khas Daerah Khusus Ibukota Jakarta -> Menggunakan baju adat Kebaya Encim yang merupakan busana tradisional yang berasal dari perpaduan dua kebudayaan, yaitu Tionghoa dan Betawi untuk wanita serta Baju Tikim dan Celana Pangsi untuk pria.
- Pakaian adat khas provinsi Sulawesi Selatan -> Menggunakan baju adat Bodo yang berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, sesuai dengan namanya 'bodo' yang berarti pendek, setengah atas bagian siku lengan.
- Pakaian adat khas provinsi Sulawesi Tengah -> Menggunakan baju adat Nggembe yang memiliki bentuk yang unik, menarik dan memiliki beragam warna. Pilihan warnanya yaitu warna merah atau warna kuning yang dikombinasikan dengan corak berwarna hitam atau berwarna cokelat. Baju ini berupa baju terusan yang longgar dan lengannya pendek. Ada hiasan berupa manik-manik yang mempercantik baju ini. Baju nggembe ini berbentuk segi empat dan berbentuk bulat di kerah baju.
- Pakaian adat khas provinsi Sumatera Utara -> Menggunakan baju adat Ulos yang memiliki perpaduan warna yang indah dan penuh dengan makna filosofis. Warna yang paling dominan yaitu merah, hitam, dan juga putih. Dimana ketiganya memiliki pemaknaan akan sebuah simbol nilai yang ingin disampaikan dalam pesan yang tidak langsung.
- Pakaian adat khas provinsi Sumatera Barat -> Menggunakan baju adat Bundo Kanduang yang identik dengan warna merah dengan aksesori lengkap serta penutup kepala. Aksesorisnya cukup banyak, khususnya untuk wanita diantaranya dilengkapi dengan selendang, mahkota atau penutup kepala, gelang, kalung dan banyak lagi.
- Pakaian adat khas provinsi Sulawesi Utara -> Menggunakan baju adat Laku Tepu yang bentuknya terusan Panjang. Terkhususkan baju pria mencapai lutut dan telapak kaki, dan dilengkapi dengan ikat kepala disebut paporong.
- Pakaian adat khas Banten -> Menggunakan baju adat Pangsi yang umumnya digunakan sebagai pakaian berwarna hitam bernama Salontreng, serta celana dengan warna senada atau pangsi.
- Pakaian adat khas Bengkulu -> Menggunakan baju adat Betabur yang pada wanitanya dilengkapi dengan rok songket sedangkan pria mengenakan celana dan kain songket yang berbahan beludru dan juga berbahan songket.
- Pakaian adat khas provinsi Maluku Utara -> Menggunakan baju adat Manteren Lamo yang terdiri dari jas berwarna merah dengan bordir emas di tepian. Selain itu, perpaduan celana warna hitam sebagai bawahan serta aksesori kepala.
- Dan masih banyak lagi lainnya
“Dari total 36 tematik pakaian baju adat dari pasukan Bhineka Tunggal Ika dari rombongan kolaborasi Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) telah dibagi keanggotaan dan tematiknya. Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso mendapatkan 14 pasang tematik baju adat nusantara dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mendapatkan 22 pasang tematik baju adat Nusantara. Keseluruhannya bertujuan untuk mengenalkan keragaman yang ada di Nusantara akan arti keindahan, kebersamaan, perjuangan dalam latar belakang, budaya, asal, serta daerah berbeda namun semuanya tetap satu yaitu tumpah darah Indonesia.” ungkap Eko Budianto, SP selaku Kabag Umum sekaligus Ketua panitia pelaksanaan agenda Agustus-an (22/08/2024).
Nah lalu siapa saja perwakilan dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dalam pasukan Bhineka Tunggal Ika? Berikut adalah daftar nya
- Danang Herdianto dan Yetti Oktaviani mengenakan baju adat Bali
- Fahmi Yurizal dan Failida Ustaniyah mengenakan baju adat Aceh
- Sonny Gunawan dan Nur Aini Lestari mengenakan baju adat Jawa Tengah
- Fawaid Maskur dan Laura Dwi Pradita mengenakan baju adat Jawa Barat
- Ali Bahtiar Z dan Devi Rusdiana mengenakan baju adat Nusa Tenggara Timur
- Dani Prianto dan Dian Yulianita mengenakan baju adat Nusa Tenggara Barat
- Arief Rachman dan Wailafatul Lutfiah mengenakan baju adat Kalimantan Barat
- Achmad Muzakki dan Elvatir Nusri mengenakan baju adat Kalimantan Timur
- Ibnu Arnadi dan Dyna Indani mengenakan baju adat Jawa Timur
- Hasnan Habib dan Desi Tri mengenakan baju adat Minangkabau
- Misyono dan Esterina Dwi mengenakan baju adat Daerah Istimewa Yogyakarta
- Arifin dan Insa Syahda mengenakan baju adat Sumatera Selatan
- Muhammad Muzammil dan Widia Irmawati mengenakan baju adat Riau
- Apri Deni dan Enggar Dwi mengenakan baju adat Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- Hofifudin dan Farenia Ramadhani mengenakan baju adat Sulawesi Selatan
- Sugianto dan Nike Deasy mengenakan baju adat Sulawesi Tengah
- dr. Lukman dan dr. Puji mengenakan baju adat Sumatera Utara
- dr. Moch Jasin dan drg. Lilik mengenakan baju adat Sumatera Barat
- Yudho Tri dan Mintik mengenakan baju adat Sulawesi Utara
- Basuki dan Ulfa B. Basuki mengenakan baju adat Banten
- dr. Deni dan dr. Shinta mengenakan baju adat Bengkulu serta
- Eko Budianto dan Ika Kustartik mengenakan baju adat Maluku Utara
“Sebagai bagian dari masyarakat Bondowoso yang cinta akan budaya, kegiatan pawai budaya ini adalah kegiatan baik dengan manfaat yang besar. Tak hanya memiliki nilak budaya dan nasionalisme. Pawai budaya kali ini juga mengusung tema budaya local kabupaten Bondowoso, jadi generasi muda dapat lebih mengenal dan ingat akan budaya Bondowoso sebagai tempat kelahirannya.” ungkap Nur Aini Lestari, S.KM selaku perwakilan dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dalam pasukan Bhineka Tunggal Ika. Saat ditanya mengenai persiapan yang telah dilakukan, beliau hanya tersenyum sambil berujar lembut. “Sudah berkumpul dan make up dari pukul 05.00 WIB tadi, namun tetap semangat memberikan yang terbaik untuk RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) serta masyarakat Bondowoso yang penuh antusiasme menonton di sepanjang rute pawai budaya.” jelasnya. (PKRS/SWILING)
- Gagal Jantung Penyebab Utama Kematian Di Dunia, Canangkan Hidup Sehat Sayangi JantungMu
- Kembali Adakan Senam Beat Instansi Bersama Instruktur Profesional, RSDK Dibakar Semangat Dan Keringa
- Pelaksanaan koreksi Tes Tulis
- Kembali Menoreh Prestasi, Perawat Paviliun Seroja Membawa Pulang Piagam "Juara II Lomba Video HKJS23
- Telusur Kepegwaian, RSDK Sadari Jika Pendokumentasian Berkas Itu Penting
- Menjelang Lebaran, RSDK Adakan Sosialisasi Menjaga Kesehatan Di Hari Raya Idul Fitri
- Meriah dan Hikmatnya Upacara HUT RI Ke-77 RSUD dr. H. Koesnadi
- Lebih dari Setengah Miliar Manusia di Seluruh Dunia Hidup Dengan Diabetes, RSDK Adakan Edukasi Keseh
- SKRINING KESEHATAN COVID-19
- Telah Dibuka Layanan Pengantar Obat Hasil Kerjasama RSDK Dan PT Pos Indonesia
- Tata Tertib Pengunjung RSDK per- tanggal 17 Agustus 2022
- Miliki Alat Canggih Tingkatkan Derajat Kesehatan Bondowoso Dan Sekitarnya, Instalasi Radiologi Adaka
- Kunjungan FK UNEJ Ke RSDK, Mantapkan Kerja Sama Sebagai Tujuan RS Jejaring
- Kepadatan Penduduk Indonesia Peringkat 4 Dunia, RSDK Adakan Donor Darah Penuhi Stok Di Bondowoso
- Bangun Silaturrahmi & Koordinasi, RSDK-Dinkes Kunjungi Puskesmas Kutakulon & Nangkaan
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan April 2024, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- RSDK Sekilas Info, Poli Rawat Jalan Tutup Sementara 29 Maret Dan Kembali Buka 1 April 2024
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Januari 2023, Jembatan Informasi Rutin Terkait Pelayanan Tujua
- Kotak Saran RSDK, Fasilitas Layanan Terpadu Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Publik
- Dapatkan Paripurna Bintang Lima, RSDK Susun Rencana Strategis Tingkatkan Kualitas Mutu Pelayanan
- Dikunjungi oleh : 758798 user
- IP address : 3.236.86.184
- OS : Unknown Platform
- Browser :