large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Pawai Budaya RSDK Dinkes Usung 36 Pasang Baju Adat Nusantara Dengan Tema Kebhinekaan
Kategori Berita | Diposting pada : 2024-08-22 -|- 03:15:00 oleh Admin

RSDK hari ini. Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) menggelar pawai budaya tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Umum yang meliputi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan Daerah serta beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tanggal 22 Agustus 2024 di pusat kota Bondowoso. Pawai budaya digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) ke-205 dan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-79. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya daerah serta memperkenalkan kekayaan budaya local kepada masyarakat luas. Acara dimulai sekitar pukul delapan pagi dan start di depan pendopo Raden Bagus Assra Bupati Bondowoso menuju ke arah timur ke pasar induk Bondowoso, kemudian menuju arah barat sampai ke SMAN 2 Bondowoso dan finish kembali di depan pendopo.


 pasukan bhineka baju adat ags24


Peserta pawai cukup meriah yang diikuti sekitar 4 defile pasukan, 9 sekolah, 13 grub Organisasi Perangkat Daerah (OPD), 8 grub kecamatan serta 5 grub Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hadir dalam acara, Pj. Bupati Bondowoso M. Hadi Wawan Guntoro S.STP., M.SI, Pj. Sekda Haeriah Yuliati, Perwakilan Forkompinda, juga turut hadir Pj. Tim Penggerak PKK Bondowoso Tutik Hariani, Kepala Disparbupora Mulyadi, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya dan camat se-Kabupaten Bondowoso. "Pawai budaya ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya untuk mendorong kemajuan daerah Kabupaten Bondowoso. Semoga kedepanya pawai budaya di Bondowoso bisa terus berkembang dengan ide-ide inovatif, lebih bagus dan lebih semangat lagi.” ungkap M. Hadi Wawan Guntoro S.STP., M.SI selaku Pj Bupati. Inti penting dalam pawai budaya kali ini adalah pengenalan berbagai macam budaya nusantara dan budaya lokal. Untuk pengenalan budaya nusantara sendiri telah ada 38 provinsi Indonesia dengan provinsi baru yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya. Sedangkan budaya lokal asli Bondowoso sendiri juga tak kalah beragamnya diantaranya tari topeng kona, tari petik kopi, tari ijen geopark, tari ojung, singo ulung, daul, kacong jebing dan masih banyak lagi lainnya. Sebagai titik tujuan utamanya juga terdapat pengenalan Ijen Geopark Bondowoso yang baru saja berhasil diakui sebagai UNESCO Global Geoparks (UGGp).


Sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyediakan layanan kesehatan optimal di wilayah kabupaten Bondowoso, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga turut berpartisipasi dalam kegiatan pawai budaya. Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) siap memberikan apresiasi seni tertingginya untuk ditampilkan secara nyata pada seluruh masyarakat Bondowoso yang hadir dan tumpah ruah di sepanjang rute pawai budaya. Membawa nomer urut 17 rombongan defile dari Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mengusung Tema 'Nusantara Baru, Indonesia Maju' yang menandakan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia khususnya di kabupaten Bondowoso. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso akan menampilkan Icon Budaya Bondowoso dengan diiringi rombongan tim manajemen atas (teridir atas kepala dan top manajemen lainnya), mobil hias, Tarian Petik Kopi, Barisan Bendera Profesi, Barisan Bhineka Tunggal Ika, serta ditutup dengan Kesenian Khas Bondowoso Daul.


 pasukan bhineka baju adat ags24a


Terkhususkan barisan Bhineka Tunggal Ika, rombongan defile dari Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) khusus membawa dan mengenalkan 36 pakaian khas Nusantara yang meliputi:



  1. Pakaian adat khas pulau Bali -> Menggunakan baju adat Payas Agung yang memiliki kesan mewah dan spesial, maka dari itu payas agung tidak ditujukan untuk berbagai aktivitas untuk pria serta baju adat kebaya Bali untuk wanita.

  2. Pakaian adat khas Nangroe Aceh Darussalam -> Menggunakan baju adat Ulee Balang yang terdiri dari 3 bagian, yaitu atas, tengah dan bawah. Bagian atas adalah penutup kepala atau mahkota yang disebut meukeutop. Meukeutop berbentuk lonjong ke atas dan dilengkapi dengan lilitan berbahan dasar kain sutera yang disebut tengkulok. Untuk bagian tengah berupa meukasah atau baju yang tertutup pada bagian kerah dan disulam atau dijahit menggunakan benang emas. Sementara bagian bawahnya adalah celana cekak musang yang dikenal dengan istilah sileuweu. Sileuweu berupa celana panjang berwarna hitam dan dibuat dari kain katun yang ditenun.

  3. Pakaian adat khas provinsi Jawa Tengah -> Menggunakan baju adat Jawa Jangkep yang didominasi oleh warna hitam pada atasannya dan digunakan oleh pria.

  4. Pakaian adat khas provinsi Jawa Barat -> Menggunakan baju adat Kebaya Sunda yang biasanya lebih cerah sedangkan bawahnya biasanya dipadukan dengan kain jarik dengan motif menarik di bagian leher untuk wanita.

  5. Pakaian adat khas provinsi Nusa Tenggara Timur -> Menggunakan baju adat Amarasi yang khusus pria terdiri dari selimut kain tenun ikat dan baju bodo.

  6. Pakaian adat khas provinsi Nusa Tenggara Barat -> Menggunakan baju adat Pegon yang mendapat pengaruh dari busana eropa. Berbeda dengan pakaian Sasak lainnya yang terbuat dari kain songket, pegon menggunakan kain biasa berwarna gelap.

  7. Pakaian adat khas provinsi Kalimantan Barat -> Menggunakan baju adat King Bibinge dan King Baba. King Baba merupakan pakaian adat untuk laki-laki Suku Dayak yang menempati Kalimantan Barat. Pakaian adat King Baba berbentuk seperti rompi yang menggunakan kain khas terbuat dari kulit kayu kapuo serta dihiasi manik-manik berwarna jingga dan merah. Sementara itu pakaian adat Kalimantan Barat untuk wanita adalah King Bibinge yang terbuat dari bahan yang sama tapi menutupi hingga bagian dada dan pundak.

  8. Pakaian adat khas provinsi Kalimantan Timur -> Menggunakan baju adat Kustin yang bahan dasar beludru hitam dipakai saat upacara pernikahan masyarakat golongan menengah ke atas.

  9. Pakaian adat khas provinsi Jawa Timur -> Menggunakan baju adat Pesa’an yang terdiri dari kaus bergaris merah dan putih, baju luar berlengan panjang berwarna hitam, serta celana longgar hitam untuk pria

  10. Pakaian adat khas Minangkabau -> Menggunakan baju adat Kurung yang pada pria dipakai dengan pasangan celana dan kain samping.

  11. Pakaian adat khas Daerah Istimewa Yogyakarta -> Menggunakan baju adat Kesatrian Ageng yang terdiri dari beberapa bagian baju, yaitu surjan sebagai atasan, celana panjang hitam, kain batik yang di pinggang yang dililitkan sampai atas lutut serta hiasan kepala untuk wanita.

  12. Pakaian adat khas provinsi Sumatera Selatan -> Menggunakan baju adat Aesan Gede yang Indikasinya terlihat dari beberapa kelengkapan yang dikenakan, yaitu berupa perhiasan bercitrakan keemasan. Pakaian ini termasuk salah satu jenis kain songket yang dahulu sering dipergunakan para kaum bangsawan.

  13. Pakaian adat khas provinsi Riau -> Menggunakan baju adat Teluk Belanga (khusus pria) yang modelnya berkerah dan berkancing dengan memakai kancing tep, kancing emas atau kancing permata. Lengan bajunya lebar, agak longgar dengan panjang agak menutup pergelangan tangan. Sedangkan wanita mengenakan baju adat Kebaya Laboh.

  14. Pakaian adat khas Daerah Khusus Ibukota Jakarta -> Menggunakan baju adat Kebaya Encim yang merupakan busana tradisional yang berasal dari perpaduan dua kebudayaan, yaitu Tionghoa dan Betawi untuk wanita serta Baju Tikim dan Celana Pangsi untuk pria.

  15. Pakaian adat khas provinsi Sulawesi Selatan -> Menggunakan baju adat Bodo yang berbentuk segi empat, biasanya berlengan pendek, sesuai dengan namanya 'bodo' yang berarti pendek, setengah atas bagian siku lengan.

  16. Pakaian adat khas provinsi Sulawesi Tengah -> Menggunakan baju adat Nggembe yang memiliki bentuk yang unik, menarik dan memiliki beragam warna. Pilihan warnanya yaitu warna merah atau warna kuning yang dikombinasikan dengan corak berwarna hitam atau berwarna cokelat. Baju ini berupa baju terusan yang longgar dan lengannya pendek. Ada hiasan berupa manik-manik yang mempercantik baju ini. Baju nggembe ini berbentuk segi empat dan berbentuk bulat di kerah baju.

  17. Pakaian adat khas provinsi Sumatera Utara -> Menggunakan baju adat Ulos yang memiliki perpaduan warna yang indah dan penuh dengan makna filosofis. Warna yang paling dominan yaitu merah, hitam, dan juga putih. Dimana ketiganya memiliki pemaknaan akan sebuah simbol nilai yang ingin disampaikan dalam pesan yang tidak langsung.

  18. Pakaian adat khas provinsi Sumatera Barat -> Menggunakan baju adat Bundo Kanduang yang identik dengan warna merah dengan aksesori lengkap serta penutup kepala. Aksesorisnya cukup banyak, khususnya untuk wanita diantaranya dilengkapi dengan selendang, mahkota atau penutup kepala, gelang, kalung dan banyak lagi.

  19. Pakaian adat khas provinsi Sulawesi Utara -> Menggunakan baju adat Laku Tepu yang bentuknya terusan Panjang. Terkhususkan baju pria mencapai lutut dan telapak kaki, dan dilengkapi dengan ikat kepala disebut paporong.

  20. Pakaian adat khas Banten -> Menggunakan baju adat Pangsi yang umumnya digunakan sebagai pakaian berwarna hitam bernama Salontreng, serta celana dengan warna senada atau pangsi.

  21. Pakaian adat khas Bengkulu -> Menggunakan baju adat Betabur yang pada wanitanya dilengkapi dengan rok songket sedangkan pria mengenakan celana dan kain songket yang berbahan beludru dan juga berbahan songket.

  22. Pakaian adat khas provinsi Maluku Utara -> Menggunakan baju adat Manteren Lamo yang terdiri dari jas berwarna merah dengan bordir emas di tepian. Selain itu, perpaduan celana warna hitam sebagai bawahan serta aksesori kepala.

  23. Dan masih banyak lagi lainnya


 pasukan bhineka baju adat ags24b


“Dari total 36 tematik pakaian baju adat dari pasukan Bhineka Tunggal Ika dari rombongan kolaborasi Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) telah dibagi keanggotaan dan tematiknya. Dinas Kesehatan (Dinkes) cabang Bondowoso mendapatkan 14 pasang tematik baju adat nusantara dan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mendapatkan 22 pasang tematik baju adat Nusantara. Keseluruhannya bertujuan untuk mengenalkan keragaman yang ada di Nusantara akan arti keindahan, kebersamaan, perjuangan dalam latar belakang, budaya, asal, serta daerah berbeda namun semuanya tetap satu yaitu tumpah darah Indonesia.” ungkap Eko Budianto, SP selaku Kabag Umum sekaligus Ketua panitia pelaksanaan agenda Agustus-an (22/08/2024).


Nah lalu siapa saja perwakilan dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dalam pasukan Bhineka Tunggal Ika? Berikut adalah daftar nya



  1. Danang Herdianto dan Yetti Oktaviani mengenakan baju adat Bali

  2. Fahmi Yurizal dan Failida Ustaniyah mengenakan baju adat Aceh

  3. Sonny Gunawan dan Nur Aini Lestari mengenakan baju adat Jawa Tengah

  4. Fawaid Maskur dan Laura Dwi Pradita mengenakan baju adat Jawa Barat

  5. Ali Bahtiar Z dan Devi Rusdiana mengenakan baju adat Nusa Tenggara Timur

  6. Dani Prianto dan Dian Yulianita mengenakan baju adat Nusa Tenggara Barat

  7. Arief Rachman dan Wailafatul Lutfiah mengenakan baju adat Kalimantan Barat

  8. Achmad Muzakki dan Elvatir Nusri mengenakan baju adat Kalimantan Timur

  9. Ibnu Arnadi dan Dyna Indani mengenakan baju adat Jawa Timur

  10. Hasnan Habib dan Desi Tri mengenakan baju adat Minangkabau

  11. Misyono dan Esterina Dwi mengenakan baju adat Daerah Istimewa Yogyakarta

  12. Arifin dan Insa Syahda mengenakan baju adat Sumatera Selatan

  13. Muhammad Muzammil dan Widia Irmawati mengenakan baju adat Riau

  14. Apri Deni dan Enggar Dwi mengenakan baju adat Daerah Khusus Ibukota Jakarta

  15. Hofifudin dan Farenia Ramadhani mengenakan baju adat Sulawesi Selatan

  16. Sugianto dan Nike Deasy mengenakan baju adat Sulawesi Tengah

  17. dr. Lukman dan dr. Puji mengenakan baju adat Sumatera Utara

  18. dr. Moch Jasin dan drg. Lilik mengenakan baju adat Sumatera Barat

  19. Yudho Tri dan Mintik mengenakan baju adat Sulawesi Utara

  20. Basuki dan Ulfa B. Basuki mengenakan baju adat Banten

  21. dr. Deni dan dr. Shinta mengenakan baju adat Bengkulu serta

  22. Eko Budianto dan Ika Kustartik mengenakan baju adat Maluku Utara


 pasukan bhineka baju adat ags24c


“Sebagai bagian dari masyarakat Bondowoso yang cinta akan budaya, kegiatan pawai budaya ini adalah kegiatan baik dengan manfaat yang besar. Tak hanya memiliki nilak budaya dan nasionalisme. Pawai budaya kali ini juga mengusung tema budaya local kabupaten Bondowoso, jadi generasi muda dapat lebih mengenal dan ingat akan budaya Bondowoso sebagai tempat kelahirannya.” ungkap Nur Aini Lestari, S.KM selaku perwakilan dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dalam pasukan Bhineka Tunggal Ika. Saat ditanya mengenai persiapan yang telah dilakukan, beliau hanya tersenyum sambil berujar lembut. “Sudah berkumpul dan make up dari pukul 05.00 WIB tadi, namun tetap semangat memberikan yang terbaik untuk RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) serta masyarakat Bondowoso yang penuh antusiasme menonton di sepanjang rute pawai budaya.” jelasnya. (PKRS/SWILING)


pasukan bhineka baju adat ags24d

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 758798 user
  • IP address : 3.236.86.184
  • OS : Unknown Platform
  • Browser :
GALERI KEGIATAN TERBARU