
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK hari ini. Bullying adalah sebuah situasi dimana terjadinya penyalahgunaan kekuatan atau kekuasan yang dilakukan oleh seseorang ataupun sekelompok. Pihak yang kuat di sini tidak hanya berarti kuat dalam ukuran fisik, tetapi bisa juga kuat secara mental. Bullying adalah perilaku yang berulang dari waktu ke waktu yang secara nyata melibatkan ketidak seimbangan kekuasaan, kelompok yang lebih kuat akan menyerang yang lemah. Definisi bullying yang diterima secara luas adalah seseorang dianggap menjadi korban bullying “bila ia dihadapkan pada tindakan negative seseorang atau lebih, yang dilakukan berulang-ulang dan terjadi dari waktu ke waktu. Selain itu, bullying melibatkan kekuatan dan kekuasaan yang tidak seimbang, sehingga korbannya berada dalam keadaan tidak mampu mempertahankan diri secara efektif untuk melawan tindakan negative yang diterimanya. Berbeda dengan tindakan egresif lain yang melibatkan serangan yang dilakukan hanya dalam satu kali kesempatan dan dalam waktu pendek, bullying biasanya terjadi secara berkelanjutan selama jangka waktu cukup lama, sehingga korbannya terus menerus berada dalam keadaan cemas dan terintimidasi. Bullying dapat berbentuk tindakan langsung maupun tindakan tidak langsung.
Menurut American Psychiatric Association (APA) bullying adalah perilaku agresif yang dikarakteristikkan dengan 3 kondisi yaitu pertama adanya perilaku negatif yang bertujuan untuk merusak atau membahayakan kedua adanya perilaku yang diulang selama jangka waktu tertentu serta ketiga adanya ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan dari pihak-pihak yang terlibat. Perilaku bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresif. Seperti ejekan, hinaan, dan ancaman seringkali merupakan sebagai suatu pancingan yang dapat mengarah ke agresif. Pengertian agresif sendiri adalah suatu serangan, serbuan atau tindakan permusuhan yang ditujukan kepada seseorang atau benda. Sedangkan, agresifitas sendiri adalah kecenderungan habitual (yang dibiasakan) untuk memamerkan permusuhan, dominasi sosial, kekuasaan sosial secara ekstrem.
Bagi Indonesia sendiri, kasus bullying sudah bukan merupakan hal yang baru. Banyak sekali contoh kasus tindakan bullying yang tercatat, berikut adalah rekam jejak tindakan bullying yang berhasil diungkap
- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap, sekitar 3.800 kasus perundungan di Indonesia sepanjang 2023. Hampir separuh, terjadi di lembaga pendidikan termasuk pondok pesantren.
- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono menyatakan, data pengaduan KPAI menunjukkan kekerasan anak pada awal 2024 sudah mencapai 141 kasus. Dari seluruh aduan itu, 35 persen di antaranya terjadi di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan.
- Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M. Syahril mengatakan, sejak Juli 2023 hingga 9 Agustus 2024, Kementerian Kesehatan telah menerima 356 laporan perundungan dengan rincian 211 laporan terjadi di RS vertikal dan 145 laporan dari luar RS vertikal.
- Kementerian Kesehatan sampai saat ini telah menerima ratusan laporan pengaduan perundungan yang dikirim lewat website perundungan.kemkes.go.id, yang mana dari hasil investigasi yang dilakukan terhadap 156 kasus bullying, sebanyak 39 peserta didik (residen) maupun dokter pengajar (konsulen) telah diberikan sanksi tegas serta masih banyak lagi lainnya
Melihat banyaknya kasus bullying yang terjadi dan menjadi topik hangat dalam beberpa waktu ini, dr. Yus Priyatna A, Sp.P., FISR selaku dokter spesialis paru sekaligus direktur RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mengutarakan kesedihannya dan dukungan penuh agar “stop tindakan bullying” dimanapun berada. “Masih dalam keadaan berduka terkait terjadinya kasus perundungan (bullying) di salah satu Fakultas Kedokteran ternama di Indonesia. Kasus ini juga menyebabkan kematian dari dokter residensi ‘ARL’ di Program Studi Anestesi. Saya selaku direktur RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) menghimbau agar lingkungan RSDK harus bersih dari segala tindakan bullying. Apalagi dengan adanya mahasiswa maupun siswa yang belajar di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) haruslah diperhatikan, diajari serta diperlakukan dengan baik seperti anak kita sendiri. Tentunya kita juga mengharapakan yang sama, ketika anak kita berada maupun belajar di tempat lain agar seyogyanya diperlukan dengan segala hal yang terbaik pula.” ungkapnya (02/09/2024).
Istilah bullying diilhami dari kata bull (bahasa inggris) yang berarti “banteng” yang suka menanduk. Pihak pelaku bullying biasa disebut bully. Bullying langsung mencakup pelecehan fisik terhadap korbannya, sementara bullying tidak langsung terdiri atas berbagai strategi yang menyebabkan targetnya terasing dan terkucil secara sosial. “Setiap orang menjadi inspektor di lapangan. Semua memperhatikan dengan seksama, tidak boleh ada kegiatan per-plonco-an, per-ospek-an, hingga per-gojlok-an. Sudah tidak ada kembali tindakan seperti ini, saat ini hanya ada tindakan pengenalan, baik itu pengenalan materi dan lingkungan. Jangan disuruh jalan jongkok, squat jump dan hal lainnya yang seperti ini.” jelaskan dr. Yus Priyatna A, Sp.P., FISR pada kegiatan apel pagi rutin hari Senin tanggal 2 September 2024 pukul 07.00 – 07.40 WIB di halaman depan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK).
Beliau juga meminta agar tidak terjadi tindakan bullying di kalangan karyawan maupun karyawati di lingkungan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). “Termasuk di ruangan agar terus mengawasi lingkungan di ruangannya agar tidak terjadi tindakan per-plonco-an. Saat ada karyawan baru, jangan diospek yang aneh-aneh. Harus dibantu, diayomi dan didukung dengan baik. Kepala ruangan harus aktif memantau segala tindakan di lapangan khususnya dalam unit kerjanya.” pinta dr. Yus Priyatna A, Sp.P., FISR selaku direktur. Lalu apa saja contoh perilaku bullying di tempat kerja? Berikut adalah beberapa tindakan bullying yang dilakukan di lingkungan kerja, antara lain:
- Kritik hasil pekerjaan anak buah secara kasar
- Berteriak atau membentak
- Berulang-ulang mengingatkan kesalahan karyawan
- Menyebarkan gosip atau kebohongan
- Penolakan atau pengucilan terhadap karyawan tertentu
- Menjadi bahan lelucon
- Diberi tugas dengan arah yang tidak jelas
- Penolakan terus-menerus atas permintaan cuti tanpa alasan yang jelas
- Ancaman, penghinaan, dan pelecehan verbal lainnya
- Pemantauan kinerja yang berlebihan
Dampak apa saja yang akan terjadi jika ada kasus bullying di tempat kerja? Dampak akibat perilaku bullying di tempat kerja terbagi menjadi dua yakni, berdasarkan aspek psikologis dan fisiologis dari korbannya. Dampak psikologis korban antara lain merasa tertekan, stress berkepanjangan apabila tidak mampu mengatasinya, kecemasan, terisolasi dan kesepian, penurunan rasa percaya diri, cenderung mudah marah, mood yang tidak stabil, rendahnya motivasi, dan depresi. Sedangkan dampak fisiologis korban yaitu sakit pada bagian perut, tenggorokan dan kepala, detak jantung menjadi lebih cepat, kerusakan kulit, sakit punggung, berkeringat dan tremor, kehilangan nafsu makan, serta berkurangnya sistem kekebalan tubuh. Seorang pekerja yang mengalami bullying berpotensi mengalami burnout yang akhrinya mengarah pada keinginan untuk berhenti atau keluar dari pekerjaan. Selain itu, bullying di tempat kerja juga memberikan dampak terhadap instansi atau perusahaan yang ditempati. Karyawan yang mengalami bully biasanya tidak berani untuk menungkapkan pendapat dan berbagi pengetahuan yang dimiliki disebabkan karena takut akan di bully. Hal tersebut akhirnya dapat menghancurkan kerjasama tim, menurunkan produktifitas dan menghambat pencapaian target. Yuk, jaga agar lingkungan kerja tetap produktif dan stop segala tindakan bullying. Jaga kesehatan kerjamu, agar dirimu mendapat kan kesehatan fisik, mental hingga sosial yang lebih baik lagi. (PKRS/SWILING)

- Pendaftaran Online
- Pengumuman Lomba Penerapan 5R Terbaik di RSDK
- Kemeriahan Lomba Hut RI Ke-78 di RSDK dengan Antusias yang Luar Biasa
- Peresmian Kantin RSDK. Kantin Baru dengan Wajah Baru dan Faslitas yang Lengkap
- Bhineka Tunggal Ika Pelayanan RSDK, Fokuskan Melayani Dengan Setulus Hati
- Pesan & Kesan 10 Karyawan Purnatugas RSDK Untuk Terciptanya Visi Utama RS
- Pelayanan Kebidanan Prima Paviliun Mawar RSDK Membuat Masyarakat Puas
- In House Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di RSDK
- Penyakit Kardiovaskuler Penyebab Kematian Tertinggi Di Dunia, ICCU RSDK Siap Tunjukkan Excellent Ser
- RSDK Ajak Masyarakat Tonton Video Edukasi & Nyanyikan 6 Langkah Cuci Tangan Yang Benar
- Peringatan Hari Pahlawan, Mari Menilik Sejarah Sosok dr. H. Koesnadi Sebagai Tokoh Pahlawan Nasional
- Tasyakuran CATHLAB RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso
- Peringati Hari Bidan Nasional, RSDK Adakan Siaran Radio Terkait Pelayanan Kebidanan
- Poli Psikiatri Didominasi oleh Pasien Skizofrenia, RSDK Adakan Edukasi Bertemakan Skizofrenia
- Yuk Kita Terapkan CERDIK Dalam Mencegah Penyakit STROKE Bersama Paviliun Teratai
- Tunjukkan Rasa Cinta Dalam Melayani, Paviliun Mawar Siap Berikan Service Excellent-nya
- Terjun Langsung Ke Lapangan Pj. Bupati Dan Pj. Sekda Didampingi Langsung Oleh Direktur RSDK
- Rekrutmen Objektif & Penuh Transparansi, RSDK Tekankan Tidak Ada Gratifikasi
- Produktivitas Optimal Bersama Senam Beat Instansi Di RSDK
- Tata Tertib Pengunjung RSDK per- tanggal 17 Agustus 2022
- Dikunjungi oleh : 963248 user
- IP address : 18.97.14.82
- OS : Unknown Platform
- Browser :