
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK hari ini. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa sehat adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan lebih dinamis dibandingkan dengan definisi sebelumnya. Batasan kesehatan ini sejalan dengan batasan kesehatan sehat yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. Berdasarkan pengertian ini dapat diketahui bahwa untuk menjadi sehat tidak hanya dilihat dari segi jasmani tapi juga rohani (mental). Dalam kesehariannya, sebagian besar waktu seseorang akan dihabiskan di lingkungan kerja. Itulah mengapa pengalaman di tempat kerja dapat menjadi aspek penting dalam menentukan kesehatan mental seseorang secara umum. Kesehatan mental atau kesejahteraan psikologis adalah suatu kondisi dimana seseorang bebas dari aneka tekanan dan masalah mental sehingga mampu menerima dirinya atau kehidupan masa lalunya (self-acceptance), mengalami pengembangan maupun pertumbuhan diri (personal growth), memiliki keyakinan bahwa hidupnya bertujuan dan bermakna (purpose in life) serta memiliki kualitas hubungan positif dengan orang lain. Selain itu, seseorang dikatakan memiliki kesejahteraan psikologis bila mampu mengatur kehidupan hingga lingkungan di sekitarnya secara efektif (environmental mastery) dan mampu menentukan tindakan pilihannya sendiri (autonomy). Sejalan dengan hal tersebut, maka kesehatan mental menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kesehatan kerja.
Definisi kesehatan kerja menurut Komisi Gabungan ILO/WHO adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental dan kesejahteraan sosial bagi pekerja sebaik-baiknya. Kesehatan kerja juga dapat diartikan sebagai berikut, pertama yaitu suatu kondisi yang optimal dan maksimal dengan menunjukkan keadaan yang baik untuk mendukung terlaksananya aktivitas kerja dalam rangka menyelesaikan proses pekerjaan secara efektif. Kedua yaitu suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Mengapa kesehatan kerja sangatlah penting di lingkungan kerja? Hal ini karena dengan memelihara kesehatan kerja maka akan menghasilkan hal berikut
- Pemeliharaan serta peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja.
- Perbaikan kondisi lingkungan kerja serta pekerjaan yang kondusif bagi keselamatan dan kesehatan kerja.
- Pengembangan pengorganisasian pekerjaan serta budaya kerja yang mendukung keselamatan dan kesehatan kerja.
Oleh karenanya tak mengherankan jika sebuah institusi ataupun perusahaan mengupayakan berbagai cara dalam mewujudkan kesehatan kerja di lingkungannya. Sehingga kondisi dimana seseorang karyawan terbebas dari gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yang disebabkan oleh lingkungan atau beban kerja dapat tercipta dengan baik. Faktanya masalah kesehatan mental dan stress kerja merupakan masalah yang sering terabaikan di tempat kerja. Padahal setiap orang memiliki batas dalam menghadapi suatu stress, nilai ambang batas seseorang dalam menghadapi stress akan berbeda-beda karena dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Saat ini stres kerja merupakan isu global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun berkembang. Stres kerja dapat berdampak pada individu, organisasi, bahkan lingkungan sosial. Prevalensinya yang tinggi, serta dampak yang luas dan berat menjadikan stres kerja masalah yang serius, serta perlu penanganan cepat dan tepat. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor dengan prevalensi stres kerja paling tinggi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dari 27 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Jakarta diketahui bahwa 17 tenaga kesehatan mengalami stress kerja sedang dan 10 tenaga kesehatan sisanya mengalami stress kerja ringan. Apabila tidak dikelola dengan baik, stress dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dan kerugian bagi dirinya maupun masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) merasa perlu untuk mengelola stress karyawannya. Oleh karenanya pada hari Rabu tanggal 20 Maret 2024 pukul 13.00-14.00 WIB diadakan sharing dan edukasi kesehatan bertemakan Stres di Tempat Kerja dan Cara Menanganinya di aula Puspa Indah. Pemateri yang bertugas Melati Laksni Putri, S.KM selaku tenaga promotor kesehatan di Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Kegiatan kali ini dihadiri oleh 15 orang perwakilan dari beberapa unit yaitu sub bagian Tata Umum, Hukum, Informasi Dan Pemasaran (TUHIP), sub bagian perencanaan dan pengembangan, PKRS serta CS (20/03/2024).
“Stres terkait pekerjaan adalah pola reaksi yang terjadi saat pekerja dihadapkan pada tuntutan pekerjaan yang tidak sesuai dengan pengetahuan, keterampilan atau kemampuan mereka sehingga menguji daya adaptasi mereka. Ketika dipersepsikan ada ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber daya lingkungan atau personal, dapat timbul beberapa reaksi seperti respon fisik, emosi, kognitif dan perilaku.” jelaskan Melati Laksni Putri, S.KM. Ketika ditanya mengenai apa saja reaksi yang dimaksud, Melati Laksni Putri, S.KM kembali menjelaskan hal berikut ini,
- Respon fisik -> detak jantung meningkat, tekanan darah meningkat, nafas cepat, ketegangan otot, berkeringat, hormon adrenalin meningkat
- Respon emosional -> rasa takut, mudah tersinggung atau marah, sedih, cemas, marah dan motivasi berkurang
- Respon kognitif (pikiran) -> perhatian berkurang, persepsi terganggu, pelupa, berfikir tidak efektif, pemecahan masalah terganggu, kemampuan belajar terganggu
- Respon perilaku -> produktivitas berkurang, merokok tambah banyak, konsumsi alcohol, sering berbuat kekeliruan, sering bolos
Melati Laksni Putri, S.KM juga melanjutkan untuk menjelaskan penyebab stress yang sering terjadi di tempat kerja antara lain
- Ritme kerja yang tinggi, tekanan waktu
- Penerapan aturan kurang jelas
- Partisipasi rendah
- Kurangnya dukungan sejawat
- Pengembangan karir yang buruk
- Penghasilan rendah
- Pelecehan seksual dan atau psikologis
- Masalah rumah-kantor
Untuk dapat menghindari stress kerja, seorang pekerja harus mampu menempatkan diri sesuai dengan peran yang sedang dikerjakan. Tak hanya itu cara paling ampuh dalam menghadapi stress kerja juga dapad dilakukan dengan cara
- Jauhi konflik -> hindari berkumpul atau bergosip dengan rekan kerja kantor
- Awali pekerjaan dengan baik -> hindari momen yang membuat stress atau memicu amarah di awal kerja
- Buat diri nyaman -> buat diri anda senyaman mungkin saat sedang bekerja
- Jalan saat makan siang -> lakukan pergerakan atau jalan-jalan sebagai olahraga singkat
- Lupakan multitasking -> orang yang bekerja terlalu banyak akan sering menderita atau lebih mudah stress.
Kunci utama dalam mengelola stress adalah dengan mengelolanya sebaik mungkin menjadi sesuatu yang dapat memotivasi diri menjadi lebih baik lagi. “Stres negative atau distress akan tertangani dengan baik jika seseorang merubah sudut pandangnya dan menjadikannya lebih berarti menjadi stress positif atau eustress. Tetap memberikan yang terbaik dan jika menemukan jalan buntu segera meminta pertolongan kepada rekan lainnya. Jangan lupa pula untuk terus bersyukur dengan segala rezeki dan nikmat yang telah diberikan.” ujar Melati Laksni Putri, S.KM. Kegiatan sharing dan edukasi kesehatan kali ini berjalan dengan lancar serta ditutup dengan pembagian souvenir kepada tiga orang yang beruntung. Selamat kepada mas fakson, mas budi dan mas dendi. Salam Sehat. (PKRS/SWILING)

- Bakti Sosial Membangun Solidaritas Bersama UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Bondowoso
- Pengumuman Hasil Test Wawancara untuk Rekrutment Karyawan RSU dr. H. KOESNADI 2017
- In House Training tentang Total Parenteral Nutrition (TPN) oleh PT.Otsuka Indonesia
- Filosofi Teratai 'Berbuat Dan Melayani Tanpa Rasa Pamrih' Terpampang Nyata di Paviliun Teratai RSDK
- Sosialisasi Pencegahan Infark Miokard Akut, Yuk Cegah PTM Dengan Pola Hidup Sehat
- Pelayanan Instalasi Rawat Jalan, Kenali Ke-21 Poli-Nya (Bagian Dua)
- Elegansi Dalam Kesederhanaan, Paviliun Rengganis Siap Tunjukkan Pesona Di Setiap Layanannya
- Terjun Langsung Ke Lapangan Pj. Bupati Dan Pj. Sekda Didampingi Langsung Oleh Direktur RSDK
- RSDK Adakan Edukasi Kesehatan tentang Pijat Oksitosin yang Berguna untuk Melancarkan Produksi ASI
- PESERTA YANG LOLOS SKILL TEST BESERTA JADWAL UNTUK UJIAN PSIKOLOGI
- Maintenance Nasional Virtual Claim BPJS Kesehatan, Mohon Maaf Atas Pelayanan Kami Yang Tertunda
- Salam Cinta dari RSUD dr. H. Koesnadi kepada Seluruh Anak di Indonesia
- Rayakan HUT KORPRI Ke 51, RSDK Serentak Gunakan Seragam KORPRI
- RSDK : Kami Mohon Maaf atas Keterlambatan Pelayanan
- Study Banding & Team Building Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Menuju RS Pendidikan Terakreditas
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Juli 2023 Minggu Keempat, Simak & Ketahui Jadwal Dokter-Mu
- Peringati Hari Anak Nasional ke-40, RSDK Adakan Bermain Ramah Anak dan Pembagian Makanan Sehat
- Dapatkan Juara 3 Se-Kabupaten Bondowoso, Tim Senam RSDK Selalu Solid Di Segala Keadaan
- RSDK Sekilas Info Tarif Layanan Pemeriksaan Kesehatan atau MCU (Medical Check Up) Terbaru
- Pelayanan Publik Prima RSDK Khusus Penyandang Dissabilitas
- Dikunjungi oleh : 990613 user
- IP address : 216.73.216.190
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0