dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Tepatnya tanggal 22 April 2023 merupakan peringatan akan Hari Demam Berdarah Nasional. Hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan melakukan sosialisasi tentang bahayanya Demam Berdarah hingga cara pencegahan maupun cara pemberantasan yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Kasus dengue di Indonesia merupakan penyakit yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia karena dapat menyebabkan kematian terutama anak-anak. Di awal tahun 2023 saja kasus demam berdarah telah mencapai 710 korban yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia (mengerti.id). Bondowoso sendiri mencatat bahwa kejadian DBD pada tahun 2022 berjumlah 231 kasus dengan jumlah kematian akibat DBD sebanyak 5 orang yang tersebar di kecamatan Tlogosari, Cermee, Nangkaan dan Jambesari. Sedangkan pada tahun 2023 penyakit Demam Berdarah total (baik kejadian DBD, DD, maupun DSS) berjumlah 84 kasus.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam merayakan peringatan Hari Demam Berdarah Nasional. Bagi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK), setelah melihat urgensi dari tingginya angka kesakitan maupun angka kematian yang disebabkan oleh penyakit Dengue, maka dipilihlah agenda sosialisasi kesehatan bertema Demam Berdarah Dengue bersama dr. Yusdeny Lanasakti, Sp. PD. selaku dokter spesialis penyakit dalam pada hari Kamis tanggal 12 April 2023 pukul 10.00-11.00 WIB. Produser siaran sekaligus pandusiar LPPL Radio Mahardhika yang bertugas adalah Dewi Karya, S.Sos. "Iya sobat Mahardhika, walaupun hari ini mendung dan hujan namun tak menyurutkan dr. Yusdeny Lanasakti, Sp. PD. dari poli Dalam RSUD dr. H. Koesnadi. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk hadir di sela-sela kesibukannya." ujar Dewi Karya, S.Sos (13/4/2023).
"Demam berdarah (DBD) adalah penyakit akibat virus Dengue yang menular melalui gigitan nyamuk. Disebut dengan Demam Berdarah karena gejala utamanya adalah demam yang jika sudah memberat akan timbulkan manifestasi pendarahan di dalamnya. Selain itu, penyakit ini menimbulkan gejala sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa." jelaskan dr. Yusdeny Lanasakti, Sp. PD. Beliau juga menambahkan bahwa secara umum, fase DBD berbentuk seperti siklus pelana kuda, yang diawali dengan demam mendadak pada hari pertama hingga hari ke-3 fase penyakit ini. Demam bisa mencapai suhu 39−40°C, yang sulit turun walaupun pasien telah mengonsumsi obat penurun panas. Demam dapat disertai dengan gejala lain, seperti:
- Sakit kepala hebat
- Nyeri di bagian belakang mata
- Sakit otot dan sendi
- Hilang nafsu makan
- Lemas
- Mual dan muntah
- Timbul ruam kulit
"Selanjutnya, DBD akan berlanjut ke fase kritis, yaitu pada hari ke-4 hingga hari ke-6. Pada fase ini, demam turun tetapi gejala perdarahan, seperti mimisan atau muntah darah, mudah terjadi. Trombosit yang menurun drastis juga bisa terjadi pada fase kritis ini. Jika tidak tertangani dengan baik, penderita demam berdarah pada fase kritis bisa mengalami komplikasi berupa penumpukan cairan pada rongga dada atau perut, perdarahan hebat, hingga gagalnya aliran darah ke organ-organ vital (syok). Namun jika tertangani dengan cepat dan tepat, penderita DBD akan sembuh dalam waktu 1−2 minggu." ujar dr. Yusdeny Lanasakti, Sp. PD.
Beliau kemudian melanjutkan pembahasan menuju penyebab utama dari penyakit DBD. "DBD disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini terbagi menjadi 4 strain, yaitu Dengue virus (DENV) 1, 2, 3, dan 4. Strain virus ini diduga memengaruhi tingkat keparahan DBD. Akan tetapi, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Seseorang yang sembuh dari DBD akibat salah satu strain virus akan mendapatkan kekebalan terhadap strain virus tersebut. Sebagai contoh, penderita yang sembuh dari DBD akibat virus DENV-1 akan kebal terhadap virus tersebut. Akan tetapi, jika penyintas virus DENV-1 tersebut terkena virus Dengue strain lain, misalnya DENV-3, risikonya mengalami gejala yang lebih parah akan lebih besar. Virus Dengue disebarkan oleh nyamuk jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina, yang biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini hidup di genangan air yang tenang dan dasarnya bersih, seperti genangan air di ban mobil, sampah plastik, atau tempat minum hewan." tambahnya.
Tidak ada obat yang dapat membunuh virus Dengue. Meski begitu, ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan menghindari komplikasi. Dengan demikian, diharapkan virus dapat dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh pasien. Jika menderita penyakit Demam Berdarah disarankan agar mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan terdekat. Tak perlu khawatir, saat ini RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) telah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dalam menangani kejadian penyakit Demam Berdarah. "Instalasi Gawat Darurat, poli Dalam hingga Instalasi Rawat Inap RSUD dr. H. Koesnadi sudah sangat siap untuk memberikan pelayanan terbaiknya. Tentunya ditangani lanagsung oleh dokter spesialis berpengalaman." ujar Dewi Karya, S.Sos. Sebagai penutup dr. Yusdeny Lanasakti, Sp. PD. kembali mengingatkan agar masyarakat tetap melakukan preventif pencegahan Demam Berdarah. "Lakukan 3M plus yaitu Menutup, Menguras, Menyingkirkan atau Mendaur Ulang serta Plus seperti menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk dan lainya. Walaupun mudah namun kegiatan ini sangatlah ampuh untuk mengendalikan vektor nyamuk." ujarnya
Antusiasme para pendengar dari kanal youtube maupun siaran radio sangatlah tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya pertanyaan yang masuk baik via SMS maupun via Youtube dari akun terkait seperti eyang Fadli, bapak Sutomo, bapak Firman, mas Krupuk, ibu Nur Aini, mbak Anisa dan masih banyak lagi. Kemanfaatan yang besar dirasakan oleh seluruh pendengar siaran radio edukatif. "Terimakasih ilmu seputar penyakit Demam Berdarahnya dokter, sangat bermanfaat sekali" ujar akun Nur Aini di kanal live streaming youtube. (PKRS/SWILING)
- INDEK KEPUASAN MASYARAKAT TRIWULAN I TAHUN 2018
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Januari 2023, Jembatan Informasi Rutin Terkait Pelayanan Tujua
- Kemanfaatan UHC Sangatlah Membantu Masyarakat Dalam Memperoleh Layanan Kesehatan Di RSDK
- Perkuat Jejaring Kerja & Komunikasi, RSDK Dinkes Adakan Sosialisasi Di Puskesmas Prajekan & Cermee
- Pembinaan dan Pengawasan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut (FKTL) RSDK dari Dinkes Kab. Bondowoso
- Cuaca Ekstrem Menerpa Bondowoso, RSDK Adakan Edukasi Kesehatan Bertemakan Biduran
- RSDK sebagai Petugas Upacara Bendera Hari Kesadaran Nasional di Halaman Kantor Pemda Kab. Bondowoso
- Kasus Langka Giant Bladder Stone Sukses Ditangani Oleh Tim Bedah Urologi RSDK
- Peresmian Kantin RSDK. Kantin Baru dengan Wajah Baru dan Faslitas yang Lengkap
- Ingatkan Pentingnya Identifikasi Ulang Pasien, RSDK Cegah Adanya Ketidakcocokan Data Pasien
- Meningkatnya Kepercayaan Masyarakat pada Pelayanan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK)
- Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Mohon Maaf Lahir Dan Batin
- RSDK Sekilas Info, Poli Rawat Jalan Tutup Sementara 16 September & Kembali Buka 17 September 2024
- Layanan Prima Instalasi Radiologi Dapat Menuju Angka Lebih Dari 1500 Pasien Setiap Bulannya
- RSDK-Inspektorat : Pertahankan & Tingkatkan Inovasi Pelayanan
- Penanganan Rawat Inap Paviliun Bougenvil Yang Berfokus Pada Penyakit Dalam Siap Memberikan Pelayanan
- RSDK Adakan Edukasi Kesehatan Berjudul "Kenali Mitos dan Fakta HIV dan AIDS"
- RSDK-PMI Bondowoso, Setetes Darah Anda adalah Nyawa untuk Mereka
- Sosialisasi Jadwal buka Poli Rawat Jalan RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso
- Paviliun Seruni Adakan Edukasi Kesehatan tentang Perawatan Metode Kanguru (PMK)
- Dikunjungi oleh : 776318 user
- IP address : 44.210.149.218
- OS : Unknown Platform
- Browser :