large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Mobile JKN
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Tingginya Prevalensi Katarak di Indonesia, RSDK Adakan Edukasi Kesehatan Bertemakan Katarak
Kategori Berita | Diposting pada : 2023-08-30 -|- 01:30:00 oleh Admin

RSDK hari ini. Katarak merupakan gangguan penglihatan yang masih menjadi ancaman di Indonesia. Berdasarkan World Report on Vision tahun 2019 diperkirakan terdapat kurang lebih 2,2 milyar penduduk yang mengalami gangguan penglihatan dan kebutaan, dan sebanyak 81,2% kebutaan disebabkan oleh katarak. Katarak bisa terjadi kepada siapa saja. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, terdapat 5217 kasus katarak pada akhir tahun 2020, dan kasus ini terus meningkat setiap tahunnya. Pada kesempatan kali ini, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mengadakan sosialisasi kesehatan bertemakan Katarak pada hari Rabu tanggal 30 Agustus 2023 pukul 08.00 – 09.00 WIB yang bertempat di ruang tunggu Poli Mata. Bertugas sebagai pemateri atau pengedukasi kesehatan yaitu Willy Yoedho Sasetyo,Amd selaku Fisioterapi Refraksionis Optisien Penyelia di Poli Mata.


Penyuluhan Poli Mata Ags 23 (9)
“Katarak adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh dan berawan. Kekeruhan ini dapat menghalangi sinar yang masuk ke dalam mata, sehingga penglihatan menjadi kabur seperti tertutup kabut atau asap. Penyebab utama katarak adalah proses degenerasi akibat penuaan. Katarak juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya seperti kecelakaan, peradangan pada mata, dan kelainan bawaan,” jelas Willy Yoedho Sasetyo,Amd. Beliau juga menyampaikan gejala-gejala katarak meliputi penglihatan yang tidak jelas, lensa mata menjadi buran dan menjadi peka terhadap sinar atau cahaya.


Penyuluhan Poli Mata Ags 23 (1)
Bagaimana cara mengobati katarak? Willy Yoedho Sasetyo,Amd menjelaskan bahwa operasi katarak merupakan pengobatan yang paling efektif dalam mengatasi kabut pada lensa mata. Terdapat beberapa jenis operasi katarak yang bisa dilakukan, yaitu:



  1. EKIK (Ekstraksi Katarak Intra Kapsuler), yaitu lensa dikeluarkan secara utuh baik kapsul anterior maupun posterior

  2. EKEK (Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsuler), yaitu nukleus lensa dikeluarkan setelah kapsul anterior dirobek, sedangkan kapsul posterior ditinggalkan

  3. SICS (Small Incision Cataract Surgery), yaitu sama dengan EKEK namun dengan luka lebih kecil sehingga penyembuhan lebih cepat

  4. Phacoemulsification, yaitu nukleus lensa dipecah kemudian disedot dengan alat penyedot.


Penyuluhan Poli Mata Ags 23 (2)
Lalu, bagaimana perawatan pada orang yang sudah melakukan operasi katarak? Anang Supriyadi, Skep, Ns selaku Perawat Ahli Madya di Poli Mata menambahkan beberapa perawatan pada pasien pasca operasi katarak, meliputi:



  1. Mata yang dioperasi tidak boleh terkena air, kecuali obat tetes mata yang diberikan oleh dokter mata

  2. Gunakan pelindung pada mata yang dioperasi terutama saat bepergian dan tidur

  3. Untuk sementara waktu tidak boleh menunduk, mengangkat benda berat, mengejan dan berenang

  4. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter mata untuk mendapatkan pemulihan yang optimal.


Penyuluhan Poli Mata Ags 23 (4)
Masyarakat tampak bersemangat dan sangat antusias mendengarkan penjelasan dari Yulianingsih, Amd.Kep. Hal ini terlihat jelas dari aktifnya masyarakat untuk memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada petugas pemateri. Ibu Nurifatun yang berdomisili di Wonosari menanyakan seputar pengobatan katarak. “Apakah katarak hanya bisa disembuhkan dengan operasi?” ujar Ibu Nurifatun. Pertanyaan dari Ibu Nurifatun langsung dijawab oleh Willy Yoedho Sasetyo,Amd. “Mata berkabut yang terjadi akibat katarak tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Maka dari itu solusi yang paling sering direkomendasikan oleh dokter adalah dengan melakukan operasi katarak. Tapi tidak semua orang membutuhkan operasi. Biasanya operasi belum disarankan jika katarak masih tergolong ringan dan belum terlalu mengganggu penglihatan,” ucap Willy Yoedho Sasetyo,Amd.


Poli Mata Edukasi Katarak 2023 (b)
Kesempatan selanjutnya ditanyakan oleh bapak Hadi Siswadi dari Kalitapen. “Apakah operasi katarak bisa menggunakan BPJS?”, tanya bapak Hadi Siswadi. “BPJS Kesehatan menjamin pelayanan operasi katarak. Hal ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 28 Tahun 2014. Operasi katarak juga bisa dilakukan di RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso,” jawab Willy Yoedho Sasetyo,Amd.


Poli Mata Edukasi Katarak 2023 (a)
Pertanyaan selanjutnya disampaikan oleh Ibu Siska Anggraeni dari Wonosari. “Jika sudah menjalani operasi, apakah katarak bisa timbul kembali?” tanya Ibu Siska Anggraeni. “Penderita katarak yang telah dioperasi masih terdapat kemungkinan untuk terkena katarak kembali walaupun kemungkinannya sangat kecil, yaitu sekitar 5-10%. Namun pada penderita katarak yang kambuh tidak perlu operasi katarak lagi, cukup dengan menggunakan sinar laser untuk mengupas bagian lensa yang mulai keruh.” jelas Willy Yoedho Sasetyo,Amd. Beliau juga mengingatkan untuk segera konsultasi pada dokter jika mengalami keluhan pasca operasi katarak dan melakukan kontrol secara rutin. 


Sosialisasi ataupun edukasi kesehatan kali ini berjalan dengan lancar. Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian leaflet dan souvenir cantik. Kami ucapkan selamat kepada beberapa orang yang beruntung yaitu ibu Nurifatun, bapak Hadi Siswadi serta ibu Siska Anggraeni,. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Berikan semangat juang dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/FREA)


Penyuluhan Poli Mata Ags 23 (8)

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 630947 user
  • IP address : 18.191.88.249
  • OS : Unknown Platform
  • Browser : Mozilla 5.0
GALERI KEGIATAN TERBARU