
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK Hari ini. World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia menetapkan peringatan World Antibiotic Awareness Week (WAAW) atau Pekan Peduli Antibiotik Sedunia pada tanggal 18-24 November. Dalam WAAW, WHO ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat meningkatkan kesadaran mengenai adanya kekebalan atau resistensi antibiotik yang kini tengah menjadi permasalahan serius di dunia. Di Thailand, kematian akibat resistensi antibiotik telah mencapai lebih dari 38 ribu orang per tahun. Masalah ini pun tak hanya terjadi negara berkembang, tetapi juga negara maju. Resistensi antibiotik bisa terjadi akibat pemakaian antibiotik secara berlebihan maupun ketidakpatuhan seseorang saat minum antibiotik. Dari latar belakang tersebut, mari kita lebih mengenal tentang antibiotik dan cara penggunaannya bersama Ambar Retnowati, S.Farm.Apt selaku Apoteker Instalasi Farmasi RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso.
Sering kita mendengar istilah antibiotik dalam serangkaian pengobatan bukan? Ya, antibiotik adalah jenis obat yang berfungsi melawan infeksi bakteri. Ambar Retnowati, S.Farm.Apt mengatakan bahwa kita harus memperingati Pekan Antibiotik Sedunia karena peringatan ini juga sebagai bentuk pengingat, “Jadi ingat bahwa kita harus peduli dengan antibiotik, soalnya kelihatannya sepele dan harganya tidak mahal tapi karena kita lalai memakainya, menyimpannya dan mendapatkan antibiotik tersebut bisa fatal’', jelasnya. Menurut World Antibiotic Awareness Week/WAAW bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan resistensi antimikroba (AMR) global dan untuk mendorong praktik terbaik di kalangan masyarakat umum, tenaga kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk menghindari kemunculan lebih lanjut dan penyebaran infeksi yang resistan terhadap obat.
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Ambar Retnowati, S.Farm.Apt mengatakan bahwa “Meski sangat bermanfaat, antibiotik tidak bisa digunakan sembarangan karena bisa meningkatkan resiko terjadinya kekebalan atau resistensi bakteri terhadap antibiotik,” jelasnya. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat menyebabkan bakteri menjadi kebal atau resisten. Bakteri dapat menjadi kebal atau resisten diantaranya karena :
1. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasi, dosis, jenis dan pemakaian yang terlalu lama atau singkat misalnya penggunaan antibiotik 3x sehari perlu dikonsumsi setiap 8 jam sekali dan antibiotik dengan jadwal 2 kali sehari perlu dikonsumsi tiap 12 jam sekali dan Penting untuk diingat, antibiotik harus dihabiskan.
2. Sering menggunakan antibiotik.
3. Mengkonsusmsi makanan yang mengandung residu antibiotik
4. Tertular pasien infeksi bakteri resisten
Sebelum dokter memberikan resep antibiotik, ada beberapa peringatan atau kondisi yang perlu diketahui, baik oleh pasien maupun dokter, di antaranya yaitu:
1. Dokter perlu mengetahui riwayat alergi pasien, beberapa jenis antibiotik tidak akan diberikan bila pasien memiliki riwayat alergi tertentu
2. Selain riwayat alergi, pasien juga perlu memberitahu riwayat kesehatan yang dimiliki. Terutama bagi pasien yang menderita penyakit ginjal, lupus, atau liver
3. Pasien perlu memberitahu apabila sedang mengonsumsi suplemen, obat-obatan, atau produk herba
4. Beberapa jenis antibiotik berisiko menurunkan efektivitas vaksin. Karena itu, pasien perlu memberitahukan kepada dokter apabila ada rencana vaksinasi dalam waktu dekat
5. Dokter perlu tahu apabila pasien sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil
6. Pasien diharapkan segera menemui dokter apabila merasakan gejala yang tidak normal setelah mengonsumsi antibiotik
Ada beberapa contoh antibiotik yang familiar di masyarakat misalnya Amoxicilin, Tetrasiklin, Cefixim, Cefadroxil. Terkadang terdapat masyarakat yang membeli sendiri di apotek karena menganggap apabila minum antibiotik tersebut membuatnya sembuh. Ambar Retnowati, S.Farm.Apt pun menjelaskan, “Apabila antibiotik ini dijual bebas (tanpa resep dokter) di apotek maka bisa disebut juga penyelewengan atau pelanggaran, sebenarnya di organisasi profesi sudah ada mandat sesuai amanat Undang-Undang selama praktek kita tidak boleh melayani antibiotik tanpa resep, jadi untuk pembelian bebas tidak boleh,” jelasnya. “Kita sebagai apoteker harus banyak mengedukasi ke masyarakat tentang penggguanaan antibiotik, mungkin dengan cara baksos sekalian bisa memberikan edukasi ke masyarakat,” imbuhnya.
Kekebalan atau resistensi bakteri dapat dicegah dengan bijak dalam menggunakan antibiotik, antara lain :
1. Dapatkan antibiotik hanya dengan resep dokter dan hanya dari apotek yang legal
2. Gunakan hanya untuk infeksi bakteri dan habiskan antibiotik sesuai petunjuk di resep
3. Jangan simpan antibiotik untuk pengobatan penyakit di masa depan ata untk sharing dengan orang lain
Nah Sobat, sekarang jangan salah dalam penggunaan antibiotik ya. Pastikan untuk menerima informasi dengan sejelas-jelasnya tentang penggunaan antibiotik. Jangan sampai kita ingin sehat malah jadi membahayakan untuk diri kita karna penggunaan antibiotik yang tidak tepat.
Yuk, Bijaklah dalam menggunakan antibiotik ya! Salam Sehat.(PKRS/LINDA)

- Hari Kanker sedunia 4 Februari 2022
- Off The Record Pembuatan Video Zona Integritas Terkait Komitmen Karyawan Berjalan Lancar
- Penanganan Rawat Inap Paviliun Bougenvil Yang Berfokus Pada Penyakit Dalam Siap Memberikan Pelayanan
- RSDK Sekilas Info, Poli Rawat Jalan Tutup Sementara 16 September & Kembali Buka 17 September 2024
- RSDK Berbagi: Tips Sehat Mengolah Daging Kurban Saat Perayaan Idul Adha 1445 H
- Gagal Jantung Penyebab Utama Kematian Di Dunia, Canangkan Hidup Sehat Sayangi JantungMu
- Ibu Hamil Sehat Untuk Generasi Sehat Bersama dr. Faqihatus Rahmah, Sp.OG,.M.Ked.Klin
- Shooting Video Pelayanan Rawat Jalan Dan Pelayanan Penunjang Berjalan Lancar
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Juli 2023 Minggu Pertama, Simak & Ketahui Jadwal Dokter-Mu
- Menilik Kisah Jendral Sudirman, RSDK Akan Lanjutkan Perjuangan Di Masa Mendatang
- Pelayanan Instalasi Rawat Jalan, Kenali Ke-21 Poli-Nya (Bagian Dua)
- Marhaban Ya Ramadhan, Selamat menunaikan Ibadah Puasa.
- Poli Psikiatri Adakan Edukasi Kesehatan Bertemakan Depresi Bersama Mahasiswa FK UNEJ
- RSDK Meriahkan Lomba Agustus Dengan Adakan JJS & Berbagai Perlombaan
- Pendaftaran Online
- Penerimaan P3K Tahun 2023 Tapal Kuda Percayakan Tes Kesehatannya di RSDK
- Laboratorium Patologi Anatomi RSDK, Siap Menunjang Upaya Kesehatan, Pencegahan Dan Pengobatan Pasien
- Dapatkan Nilai A Dalam Penilaian SAKIP 2022, Kabid Pelayanan Medik Berikan Apresiasi Jajarannya
- Pengumuman Hasil Test Psikologi
- Bakar Lemak Tingkatkan Produktivitas Bersama Senam Beat Rutin RSDK
- Dikunjungi oleh : 1013104 user
- IP address : 216.73.216.185
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0