
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK hari ini. Cedera kepala merupakan kasus trauma yang paling sering terjadi setiap harinya. Insidensinya sebesar 75-200 kasus/ 100.000 populasi. Berdasarkan derajat keparahannya, cedera kepala dapat diklasifikasikan menjadi cedera kepala ringan (CKR), cedera kepala sedang (CKS), dan cedera kepala berat (CKB). Klasifikasi ini berdasarkan penilaian Glassgow Coma Scale (GCS) dengan melihat indikator respon mata, verbal, serta respon motorik seseorang. Berdasarkan penelitian Laura B.S Bagian Bedah RSUD Dr. M. Haulussy Ambon Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura , kasus cedera kepala yang banyak ditemukan berdasarkan GCS adalah Cedera Kepala Sedang sebesar 46,84%. Cedera kepala paling banyak terjadi pada kelompok usia 15-24 tahun, jenis kelamin laki-laki, dengan penyebab tersering adalah kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data tersebut maka Poli Bedah Saraf RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso mengadakan edukasi kesehatan pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2024 pukul 08.00 – 09.00 wib mengenai “ Cedera Kepala (otak) Sedang ) di ruang tunggu poli rawat jalan lantai 2. Adapun Narasumber pada hari ini adalah Mintik Rifanti,AMK selaku perawat di poli bedah saraf.
Mintik Rifanti,AMK selaku perawat di poli bedah saraf menjelaskan pengertian cidera kepala (otak) sedang adalah kondisi Dimana terjadi gangguan pada otak akibat kepala mengalami trauma atau benturan dari luar. Adapun penyebab dari cidera otak sedang adalah karena trauma mekanik pada kepala yang menimbulkan keretakan pada tulang tengkorak serta sobeknya lapisan pelindung otak dan pembuluh darah, misalnya dikarenakan kecelakaan lalu lintas, kecelakaan di tempat kerja, jatuh dari ketinggian, luka dikepala karena senjata tajam, tertimpa benda berat dan lain sebagainya.
Selanjutnya Mintik Rifanti,AMK menyebutkan bahwa gejala pada setiap golongan umur berbeda, yaitu gejala pada orang dewasa berbeda dengan gejala pada anak. Adapun gejala pada orang dewasa meliputi sakit kepala, pusing berputar, muntah, kebingungan atau gelisah, penurunan kesadaran-> kehilangan kesadaran, kejang, gangguan bicara atau penglihatan. Sedangkan gejala pada anak antara lain menangis terus menerus, lebih rewel dari biasanya, enggan menyusu atau hilang selera makan, pola tidur berubah, tidak aktif bermain.
Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama saat mengalami Cedera Otak Sedang menurut Mintik Rifanti,AMK antara lain : tempatkan korban ditempat yang aman, hubungi petugas Kesehatan, segera bawa ke fasilitas Kesehatan terdekat. Sedangkan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat pelindung didi missal helm, memastikan lantai tidak licin, menjauhkan dari jangkauan anak-anak segala benda yang berbahaya di lingkungan sekitar.
Fira selaku pasien menanyakan “ Apa penanganan pertama yang dapat dilakukan saat menemui orang kecelakaan di jalan raya “. Mintik Rifanti,AMK Saat mengalami atau melihat ada orang yang terkena gegar otak atau mengalami cedera kepala, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa diberikan, antara lain:
- Menghentikan aktivitas
- Membatasi pergerakan kepala dan leher
- Memperhatikan perubahan perilaku
- Memeriksakan diri ke rumah sakit
Mintik Rifanti,AMK juga menjelaskan tindakan yang dapat dilakukan apabila sudah terjadi cidera otak sedang pada seseorang antara lain :
- Operasi
Bertujuan untuk mengeluarkan tumpukan darah yang ada di ruang antara tulang tengkorak dan dura, perbaikan tulang tengkorak apabila terjadi fraktur
2. Pemberian obat-obatan
Apabila tidak masuk kriteria kondisi pasien untuk dioperasi, dokter dapat memberikan obat-obatan
3. Rehabilitasi
Dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani fisioterapi yang bertujuan untuk melatih fungsi anggota tubuh yang mengalami gangguan
Sebagai penutup, tim PKRS membagikan leaflet dan souvenir cantik kepada peserta yang aktif. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Salam Sehat. (PKRS/NUNIK)

- Keberhasilan Tim Bedah Orthopaedi RSDK Dalam Operasi Penggantian Sendi Lutut
- Jadwal Poli Rawat Jalan Bulan Desember 2022
- Peringati Hari Ginjal Sedunia, RSDK Adakan Edukasi Pencegahan Penyakit Ginjal Di Radio Mahardhika
- Apel Pagi RSDK : Mantapkan Zona Integritas 2022
- Pelayanan Publik Prima RSDK Khusus Penyandang Dissabilitas
- Wadir Bidang Umum Dan Keuangan Himbau Agar Tingkatkan Respon Penanganan Pengaduan Masyarakat
- Pelayanan Kesehatan Anak Optimal, Masyarakat Puas Dengan Layanan RSDK
- Penuh Dengan Kecerian, RSDK Beri Kejutan Untuk Wadir. Medik Dan Keperawatan
- RSDK Sekilas Info, Poli Rawat Jalan Tutup Sementara 29 Maret Dan Kembali Buka 1 April 2024
- Para Kartini Tangguh Karyawati RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso
- Keberhasilan Operasi Radikal Nefrektomi Sinistra & Ekstraksi Batu Oleh Tim Bedah Urologi
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Februari 2023, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- Mentoring Klinis TB RO Bersama Dinkes Jatim, Sukseskan Eliminasi TB Di Bondowoso
- Media Informasi Kesehatan TV Instalasi Rawat Jalan Program Baik yang Berguna
- Cuaca Ekstrem Menerpa Bondowoso, RSDK Adakan Edukasi Kesehatan Bertemakan Biduran
- Lambangkan Optimisme, Paviliun Krisan Siap Tebarkan Kebaikan Dalam Pelayanannya
- Badan Terasa Lebih Segar, Kemanfaatan Donor Darah Diakui Langsung Oleh Karyawan RSDK
- Cinta Budaya Nusantara, RSDK Berdinas Dengan Mengenakan Baju Adat Nasional
- In House Training Pelayanan Kefarmasian pada TB dan HIV
- Dukung Gerakan Hidup Sehat, RSDK Kembali Adakan Senam Beat Instansi Bersama Instruktur Senam Profesi
- Dikunjungi oleh : 1013154 user
- IP address : 216.73.216.185
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0