dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Pada bulan Agustus 2022 lalu, Kementrian Kesehatan RI yang diwakilkan oleh Dante Saksono Harbuwono selaku Wakil Menteri Kesehatan RI mewajibkan seluruh bayi baru lahir untuk menjalani Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) dalam mempermudah deteksi dini potensi kekurangan hormon tiroid yang dapat memicu terjadinya gangguan metabolisme. Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif preventif mengingat sebagian besar kasus Hipotiroid Kongenital yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) di awal usia. Diketahui pada tahun 2022 lalu, terdapat sekitar 1.500 dari 4,4 juta bayi baru lahir di Indonesia berisiko kekurangan hormon tiroid atau hipotiroid kongenital (liputan6.com).
Hipotiroid Kongenital (HK) adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena kelainan anatomi atau gangguan metabolisme pembentukan hormon tiroid atau defisiensi iodium. Walaupun cukup banyak ditemui, namun Hipotiroid Kongenital (HK) sendiri sangat jarang memperlihatkan gejala klinis pada awal kehidupan. Pada kasus dengan keterlambatan penemuan dan pengobatan dini, anak akan mengalami keterbelakangan mental dengan kemampuan IQ dibawah 70. Hal ini akan berdampak serius pada masalah sosial anak. Anak tidak mampu beradaptasi di sekolah formal dan menimbulkan beban ganda bagi keluarga dalam pengasuhannya. Bahkan negara akan mengalami kerugian dengan berkurangnya jumlah dan kualitas SDM pembangunan akibat masalah Hipotiroid Kongenital (HK) yang tidak tertangani secara dini pada bayi baru lahir.
Dengan demikian, deteksi dini sangat penting dalam mencegah terjadinya keterlambatan pengobatan. Dalam mendukung keberhasilan deteksi dini Hipotiroid Kongenital (HK), maka peran laboratorium diperlukan dalam skrining dan penegakan diagnosis. Oleh karena itu dalam menyediakan pelayanan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan mutu yang standar, maka RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mengadakan Pelatihan Pengambilan Sampel SHK pada hari Selasa tanggal 21 Februari 2023 pukul 07.30-13.30 WIB di aula Puspa Indah dan dibuka langsung oleh dr. Moch. Jasin, M.Kes selaku Wakil Direktur bidang Medik dan Keperawatan. Peserta IHT terdiri atas bidan dan perawat ruang Seruni, ruang Mawar serta PONEK, staff admin & sebagian ATLM Laboratorium. Sedangkan narasumber yang bertugas adalah dr. Puji Elmiasih, Sp. PK. Sesi kegiatan sendiri terbagi ke dalam tiga sesi, yaitu sesi materi, diskusi dan praktik.
Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) ini sebenarnya telah diwajibkan sejak tahun 2014 lalu sejak diresmikannya Permenkes RI Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrining Hipotiroid Kongenital. SHK adalah skrining atau uji saring untuk memilah bayi yang menderita HK dari bayi yang bukan penderita. Tertuang jelas dalam pasal 5 terkait tujuan dari diadakannya SKH adalah untuk mencegah terjadinya hambatan pertumbuhan dan retardasi mental pada bayi baru lahir. Walaupun telah resmi dilakukan sejak tahun 2014 lalu, namun pemerintah kabupaten Bondowoso baru memulai untuk melakukannya sejak tahun 2023 ini. "Terkendala anggaran, Bondowoso baru memulai mewajibkan dilakukannya SKH. Saat ini terdapat kuota pemeriksaan sebanyak 100 bayi di RSDK terkait bahan habis pakai yang tersedia, namun selanjutnya segera diupayakan untuk menambah jumlah BHP tersebut. Perlu diketahui juga bahwa program ini telah menjadi program yang harus dilaksanakan seluruh fasilitas kesehatan dikarenakan pemerintah mewajibkan untuk melakukan SKH pada semua bayi baru lahir di seluruh pelosok wilayah Indonesia." jelas dr. Puji Elmiasih, Sp. PK. selaku pemateri.
Beliau juga menjelaskan bahwa waktu ideal dilakukannya pengambilan sampling SKH adalah 48 hingga 72 jam setelah bayi lahir, dengan batas maksimal usia 14 hari. namun tetap berdasarkan advis dari dokter spesialis Anak selaku dokter penanggung jawab (DPJP). "Sebaiknya sampel tidak diambil dalam 24 jam pertama setelah lahir karena pada saat itu kadar Thyroid-Stimulating Hormone (TSH) masih tinggi dalam darah, jadi dapat memunculkan resiko tinggi atau positif palsu atau false positive." tambah dr. Puji Elmiasih, Sp. PK. Setelah melakukan SKH di ruangan terkait, maka sampel "dry blood" di kertas saring yg juga berisi identitas bayi dianjurkan untuk diangin-anginkan sampai kering (+/- 4 jam), lalu dimasukkan ke dalam plastik. "Perlu diingat bahwa satu spesimen dimasukkan ke dalam satu plastik. Setelah itu dapat diserahkan ke Laboratorium RSDK. Nantinya Laboratorium yang akan mengirimkan sampel yang terkumpul dari ruangan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso dengan jadwal pengiriman setiap hari Senin dan Rabu. Kemudian Dinas Kesehatan kab Bondowoso yang akan mengirim sampel- sampel dari semua faskes di Bondowoso ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya setiap hari Selasa dan Kamis untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut."
Untuk wilayah Jawa Timur, sudah ditetapkan (regionalisasi) laboratorium rujukan sampel SKH yaitu Laboratorium RSUD Dr. Soetomo di Surabaya, dan hasil pemeriksaan akan disampaikan kepada Dinas Kesehatan setempat. Jika sampel yang dikirim gagal dibaca maka akan diinfokan dan dikembalikan ke pemegang wilayah masing-masing melalui Dinas Kesehatan terkait. Nantinya perlu dilakukan pengambilan sampel ulang dimana batas waktu yang ditetapkan tidak boleh lebih dari 14 hari. Kemanfaatan yang besar dirasakan oleh seluruh peserta pelatihan kali ini. Harapannya kegiatan kali ini dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya tentang Skrining Hipotiroid Kongenital dan cara pengambilan sampelnya. Selain itu, bayi dengan Hipotiroid Kongenital (HK) dapat diberikan tatalaksana dengan segera sehingga dapat terhindar dari disabilitas, gangguan tumbuh kembang, keterbelakangan mental dan kognitif. (PKRS/SWILING)
- Citizen's Charter 2022- Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Publik RSDK
- Dukung Gerakan Hidup Sehat, RSDK Kembali Adakan Senam Beat Instansi Bersama Instruktur Senam Profesi
- Pengumumuan hasil seleksi kelengkapan administrasi TENAGA COVID 19
- Pengumumuan Kelulusan Rekrutmen TENAGA COVID 19
- Endoskopi RSDK Siap Untuk Mengecek Kondisi Saluran Cernamu Dapat Dicover Oleh Asuransi Kesehatan
- Ingatkan Pentingnya Identifikasi Ulang Pasien, RSDK Cegah Adanya Ketidakcocokan Data Pasien
- Yuk Jaga Perilaku Hidup Bersih Sehat Selama Berada Di Rumah Sakit
- Dapatkan Juara 3 Se-Kabupaten Bondowoso, Tim Senam RSDK Selalu Solid Di Segala Keadaan
- Elegansi Dalam Kesederhanaan, Paviliun Rengganis Siap Tunjukkan Pesona Di Setiap Layanannya
- Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Unej Adakan Pendidikan Kesehatan Di Dahlia
- Tolak Gratifikasi, RSDK Mantap Canangkan Zona Integritas Di Seluruh Unitnya
- PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN SKILLTEST BIDAN DAN PERAWAT
- Orientasi Umum Kedua Tenaga Kontrak BLUD Non PNS RSDK Berjalan Lancar
- Perawatan Luka Optimal Berperan Penting Dalam Proses Penyembuhan Luka & Cegah Terjadinya Infeksi
- Paviliun Melati,mengadakan Sosialisasi Edukasi Kesehatan tentang '' Cegah Stunting itu penting ''
- RSDK Sekilas Info, Poli Rawat Jalan Tutup 8-15 April Dan Kembali Buka Kembali 16 April 2024
- Dapatkan Paripurna Bintang Lima, RSDK Susun Rencana Strategis Tingkatkan Kualitas Mutu Pelayanan
- RSDK Adakan Edukasi Mobilisasi Dini Pada Pasien Pasca Operasi Bersama Poli Bedah
- Pengumuman Hasil Test Tulis Perawat dan Bidan
- Selamat dan Sukses Atas Kelulusan Serta Prestasinya DR. dr. Andreas Andrianto, SpB. Subsp. Onk
- Dikunjungi oleh : 758803 user
- IP address : 3.236.86.184
- OS : Unknown Platform
- Browser :