large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Audit Klinis TBC RO Bersama PDPI Jatim, Dinkes Provinsi & Dinkes Bondowoso Berjalan Lancar
Kategori Berita | Diposting pada : 2024-05-07 -|- 03:24:00 oleh Admin

RSDK hari ini. Estimasi kasus tuberkulosis secara global mengalami peningkatan. Peningkatan estimasi kasus tersebut juga terjadi di Indonesia yang diperkirakan menjadi lebih dari 1 juta kasus dan masih belum terpecahkan hingga saat ini. Peningkatan estimasi kasus tersebut perlu direspons dengan meningkatkan penemuan kasus, memaksimalkan terapi pengobatan, serta mulai menginisiasi penggunaan vaksin baru tuberkulosis. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia diestimasikan mencapai 1.060.000 kasus. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 969.000 kasus dan tahun 2020 sebanyak 824.000 kasus. Peningkatan insidensi tuberkulosis di Indonesia 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan dunia. Berdasarkan Global TB Report 2023, Indonesia menempati peringkat kedua di dunia yang memiliki estimasi kasus TBC baru sebanyak 1.060.000 kasus dengan kematian mencapai 134.000 per tahun, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Terkhususkan di Jawa Timur (Jatim) mengalami peningkatan dari 2021 sebanyak 53.289 jiwa menjadi 81.753 sepanjang tahun 2022. Dengan banyaknya jumlah penderita ini, membuat provinsi Jawa Timur menduduki peringkat ke-2 se Indonesia setelah provinsi Jawa Barat dalam angka kejadian kasus Tuberkulosis (TBC).


 audit klinis poli TBCRO mei24


Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. selaku Gubernur Jawa Timur mengatakan bahwa Pemerintahan Provinsi Jawa Timur (Jatim) berkomitmen serius untuk mengeliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030 dengan target penurunan mencapai 65/100.000 penduduk. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) terus berupaya untuk menyukseskan target eliminasi penyakit Tuberkulosis (TBC), salah satu caranya yaitu dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di setiap kota/ kabupaten. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mendukung penuh dan berkomitmen dalam menyukseskan program eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. Banyak hal yang telah dilakukan yaitu dengan membuat inovasi pelayanan kesehatan poli paru menjadi pelayanan Tuberkulosis Resiten Obat atau biasa disebut TBC RO. Setelah sebelumnya mempersiapkan sarana prasarana hingga tenaga Sumber Daya Profesional untuk menunjang pelayanan TBC RO hingga visitasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, tepatnya pada hari Kamis tanggal 5 Oktober 2023 pukul 11.00 WIB di aula Puspa Indah Poli TBC SO RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dinyatakan siap dan “Layak Beroperasi” oleh dr. Rezki Tantular, Sp.P(K) selaku tim dari Dinkes Provinsi Jawa Timur.


 audit klinis poli TBCRO mei24a


Selama beroperasi Poli TBC SO RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) terus meningkatkan pelayanannya dengan mengadakan study banding dan pembelajaran di RS Paru Jember. Tak lupa juga monitoring dan peninjauan langsung dari Dinkes Provinsi Jawa Timur juga menjadi agenda yang dinantikan dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan di Poli TBC SO RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Oleh karenanya pada hari Selasa tanggal 7 Mei 2024 pukul 08.00-15.30 WIB tim TAK eksternal Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan kabupaten Bondowoso serta Yayasan Yhabhysa mengadakan “Audit Klinis TBC RO”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua cara yaitu secara daring menggunakan media zoom meeting yang dihadiri langsung oleh fasilitas kesehatan pertama dan rujukan di kabupaten Bondowoso dimana areanya terdapat penderita TBC RO serta secara luring di aula Puspa Indah. Peserta zoom meeting terdiri atas puskesmas Panarukan, puskesmas Grujugan, RS Mitra Medika, RS PTP atau Jember Klinik, puskesmas Tenggarang, serta masih banyak lagi lainnya. Sedangkan peserta kegiatan secara luring dihadiri langsung oleh perwakilan dari Dokter Paru Indonesia (PDPI) yaitu dr. Ariani, Sp.P selaku dokter spesialis paru di RS Soetomo Surabaya, perwakilan Dinkes provinsi Jawa Timur meliputi bapak Ivan dan ibu Yuli, perwakilan Dinkes kabupaten Bondowoso meliputi ibu Goek, bapak Bisri serta ibu Maya, perwakilan Yayasan Yhabysa yaitu bapak Sofyan. Untuk perwakilan dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) sendiri teridiri atas dr. Yus Priyatna A., Sp.P.FISR selaku direktur, dr. Moch. Jasin, Mkes. FISQUA selaku Wadir. Medik Dan Keperawatan, drg. Rahardja Putranta, MMKes., Sugiharto,SH, Wiwin Nur Siam, S.Kep. Ns, Yunarso, S.Kep.,Ns., Sonny Gunawan, S.Kep.Ns., dr. Titik Erna Erawati serta tim poli TBC RO yaitu dr. Triyanto Budi Reksono, Fathorrahman, Skep, Ns, Jenry Kartika Sari, S.Kep.,Ns., Mardhotillah Asma A., A.Md.RMIK. Januar Dwi Hendra Prayoga, S.Farm.,Apt serta Hangger Jatu Imani, A.Md.AK dan masih banyak lagi (07/05/2024).


 audit klinis poli TBCRO mei24b


Komitmen tinggi dari seluruh unit dan bagian RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan kelancaran pelaksanaan dari pelayanan poli TBC RO mendapatkan apresiasi tinggi dari dr. Ariani, Sp.P. “Saya mengapresiasi penuh RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) karena walaupun di daerah namun sudah berhasil mengadakan layanan TBC RO dengan baik padahal masih banyak Rumah Sakit (RS) besar lainnya di kota yang masih belum memikirkan atau bahkan membuka poli TBC RO. Saya harap setelah kegiatan audit klinis usai, maka layanan di poli TBC RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) menjadi lebih maksimal kembali. Jika memang ada masukan dan saran dari tim TAK eksternal Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dan Dinkes provinsi Jawa Timur maka mari lakukan perbaikan dengan menyeluruh. Terkadang kita telah melakukan semuanya dengan baik sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang ada, namun dengan meminta masukan dari yang lebih berwenang segala keraguan dan kerancuan akan mudah untuk ditemukan dan diperbaiki.” jelasnya. Hal yang sama juga dinyatakan oleh bapak Ivan selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur. Beliau menyatakan bahwa kegiatan audit klinis bukanlah ajang untuk saling menyalahkan namun jadikan kegiatan ini sebagai motivasi penggerak dalam meningkatkan pelayanan di poli TBC RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) menjadi lebih baik dan optimal kedepannya.


 audit klinis poli TBCRO mei24c


Berikut adalah hasil audit klinis yang ditemukan setelah melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan layanan kepada 10 pasien di poli TBC RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK).



  1. Pengobatan TBC RO secara umum sudah sesuai panduan nasional

  2. Terdapat beberapa pasien dengan regimen dan dosis pengobatan yang belum sesuai dengan kriteria eligible pemberian regimen

  3. Terdapat 6 orang pasien TBC RO memulai pengobatan lebih dari 7 hari

  4. Follow up (mikrobiologis, lab darah, dan EKG) rutin sudah dilakukan namun hasilnya belum tercatat di SITB

  5. Komorbid dan ESO pasien sudah ditatalaksanakan dengan baik

  6. Pencatatan SITB perlu dioptimalkan

  7. Pelaksanaan investigasi kontak sudah berjalan tetapi masih belum optimal dan secara pencatatan dan pelaporan belum lengkap


“Segala masukan dan hasil audit akan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) jadikan acuan utama dalam meningkatkan layanan di poli TBC RO. Alhamdulillah dengan bantuan dari TAK eksternal Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dinkes provinsi Jawa Timur, Dinkes kabupaten Bondowoso, fasilitas kesehatan pertama dan rujukan serta Yayasan Yhabhysa, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan meningkatkan layanan terbaiknya. Terbukti dari angka pasien awal yang 4 orang dan limpahan dari RS Paru Jember, saat ini poli TBC RO telah menangani sebanyak 14 orang pasien.” jelaskan dr. Yus Priyatna A., Sp.P.FISR selaku direktur dan dokter spesialis paru.


 audit klinis poli TBCRO mei24d


Walaupun masih perlu melakukan pembenahan, namun poli TBC RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) cukup memberikan hasil yang memuaskan. “Poli TBC RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) sudah bagus sekali layanannya, sudah berhasil melakukan follow up juga kepada pasien TBC RO. Namun terkendala di laboratorium penunjang yang menjadi tempat Kerjasama. Saya berpesan untuk tim laboratorium RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dapat terus melakukan koordinasi dalam hal percepatan mendapatkan hasil lab untuk pasien demi menunjang layanan kesehatan yang lebih optimal.” tambah dr. Ariani, Sp.P. “Semoga dapat menjadi kado untuk kabupaten Bondowoso agar mendapatkan layanan TBC RO yang optimal di lokasi terdekat. Tidak perlu kembali jauh-jauh ke kota sebelah. Selamat dan semoga lancar serta optimal selalu sebagai pelopor pelayanan TBC RO di daerah tapal kuda.” tambahkan bapak Ivan selaku perwakilan dari Dinkes Provinsi Jawa Timur. (PKRS/SWILING)

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 990749 user
  • IP address : 216.73.216.190
  • OS : Unknown Platform
  • Browser : Mozilla 5.0
GALERI KEGIATAN TERBARU