dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. World Health Organization (WHO) mencatat penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di seluruh dunia mencapai 2.466.000 jiwa. Dari keseluruhan jumlah ini, prevalensi penderita penyakit Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di Amerika yang dicatat oleh The American Cancer Society memperkirakan 268.490 kasus baru dan 34.500 kematian akibat kanker prostat di AS pada tahun 2022. Diduga akan terjadi peningkatan sejumlah 19,5 juta pada tahun 2030 bahkan bisa mengalami peningkatan melebihi 100% (ncbi.nlm.nih.gov). Sedangkan prevalensi di benua Asia mencapai 764.000 jiwa. Prevalensi tertinggi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah 69,2% dalam 80 tahun, sedangkan prevalensi terendah 2,9% yang diamati pada kelompok usia 40-49 tahun. Secara keseluruhan menyimpulkan bahwa prevalensi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) meningkat pada laki-laki usia lanjut. Lalu bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Di Indonesia kasus Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) menjadi urutan kedua setelah penyakit batu saluran kemih, dan secara umum, diperkirakan hampir 50% pria Indonesia yang berusia di atas 50 tahun ditemukan menderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) ini. Walaupun mengalami peningkatan namun mortalitas (angka kematian) Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) semakin menurun dari tahun ke tahun dan hampir mendekati nol. Angka mortalitas benign prostatic hyperplasia adalah sekitar 0.5-1.5 per 100.000 kasus dan umumnya terjadi karena komplikasinya.
Penanganan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan bagian dari pelayanan Dokter Spesialis Urologi. Sebagai penyakit dengan kasus tertinggi kedua, Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) tentunya menjadi fokus penanganan di Poli Urologi. Tak perlu untuk dikhawatirkan terlampau jauh, penanganan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di kabupaten Bondowoso telah mengalami peningkatan, sejak RSUD dr. H. Koesnadi kedatangan dr. Agung A. Indra, Sp.U. sebagai dokter spesialis di poli urologi sejak bulan Maret 2023 lalu. Kunjungan pasien terus meningkat, untuk bulan Mei 2023 saja tercatat sebanyak 31 kasus kunjungan pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat Jalan disertai dengan banyaknya kesuksesan kasus penanganan melalui tindakan operasi Transurethral Resection of the Prostate.
Melihat urgensi dan banyaknya kejadian Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) beserta peningkatan jumlah kunjungan di poli urologi, maka RSUD dr. H. Koesnadi merasa perlu untuk melakukan edukasi kesehatan secara benar kepada masyarakat. Sehingga kasus Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dapat ditangani lebih awal dan peningkatan produktivitas sehari-hari masyarakat Bondowoso-pun tercipta. Edukasi kesehatan kali ini dilakukan melalui siaran radio bersamaLPPL Radio Mahardhika. Tema yang diangkat adalah BPH atau Pembesaran Kelenjar Prostat bersama dr. Agung A. Indra, Sp.U. selaku dokter spesialis urologi pada hari Kamis tanggal 11 Mei 2023 pukul 10.00-11.00 WIB. Produser siaran sekaligus pandusiar LPPL Radio Mahardhika yang bertugas adalah Dewi Karya, S.Sos. "Sobat Mahardhika, kita patut bersyukur dan bergembira karena saat ini Bondowoso sudah memiliki dokter spesialis urologi baru. Dimana dokter dengan spesialisasi ini sangatlah jarang ditemukan di beberapa daerah. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk hadir di sela-sela kesibukannya." ujar Dewi Karya, S.Sos (11/5/2023).
"BPH atau Benign Prostatic Hyperplasia adalah masalah kesehatan yang sering terjadi dikarenakan bertambahnya usia. BPH lebih dikenal oleh masyarakat umum sebagai pembesaran prostat. Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih (uretra) dengan fungsi utama mengeluarkan cairan mani dan melindungi sperma." jelaskan dr. Agung A. Indra, Sp.U. Beliau juga menyebutkan bahwa Prostat dapat ditemukan tepat di bawah kandung kemih dan seringkali membesar seiring bertambahnya usia. Pembesaran prostat tentunya akan menyebabkan beberapa gangguan seperti terhambatnya aliran urine keluar dari kandung kemih maupun dapat menyebabkan masalah pada kandung kemih, saluran kemih atau ginjal.
Belum diketahui apa yang menyebabkan pembesaran prostat jinak. Akan tetapi, kondisi ini diduga terkait dengan perubahan pada keseimbangan kadar hormon seksual seiring pertambahan usia pria. Pada sebagian besar pria, prostat akan terus tumbuh seumur hidup. Ketika ukurannya cukup besar, prostat akan menghimpit uretra, yaitu saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih ke lubang kencing. Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya gejala-gejala di atas. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena pembesaran prostat jinak, yaitu:
- Berusia di atas 60 tahun
- Kurang berolahraga
- Memiliki berat badan berlebih
- Menderita penyakit jantung atau diabetes
- Rutin mengonsumsi obat hipertensi jenis penghambat beta6. Memiliki keluarga yang mengalami gangguan prostat
Sedangkan untuk tanda dan gejala dari Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat akan berbeda pada setiap penderitanya sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami. "Tingkat keparahan gejala pembesaran prostat jinak bisa berbeda pada tiap penderita, tetapi umumnya akan memburuk seiring waktu. Gejala utama benign prostatic hyperplasia adalah gangguan saat buang air kecil." ujar dr. Agung A. Indra, Sp.U. Beliau juga menyebutkan bahwa gejala-gejala lainnya dapat berupa hal berikut ini :
- Urine sulit keluar di awal buang air kecil
- Perlu mengejan saat buang air kecil
- Aliran urine lemah atau tersendat-sendat
- Urine menetes di akhir buang air kecil
- Buang air kecil terasa tidak tuntas
- Buang air kecil di malam hari menjadi lebih sering
- Beser atau inkontinensia urine
Beliau lalu melanjutkan pembahasan pada topik pengobatan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat. Jika gejala yang dirasa tergolong ringan, maka pasien dapat melakukan perawatan secara mandiri. Namun jika gejala sudah tergolong berat maka diperlukan penanganan khusus dari tenaga yang profesional. "Jika sudah tergolong parah tindakan operasi dapat menjadi jalan keluarnya. Ada dua jenis operasi yang digunakan yaitu Transurethral resection of the prostate (TURP) beserta Transurethral incision of the prostate (TUIP). TURP merupakan metode operasi yang paling sering dilakukan untuk mengangkat kelebihan jaringan prostat. Dalam prosedur ini, jaringan prostat yang menyumbat diangkat sedikit demi sedikit, menggunakan alat khusus yang dimasukkan melalui lubang kencing. Berbeda hal nya dengan TUIP, pada tindakan operasi ini tidak perlu mengangkat jaringan prostat, tetapi membuat irisan kecil pada prostat agar aliran urine menjadi lancar. Prosedur ini dilakukan pada pembesaran prostat yang ukurannya kecil hingga sedang." tambah dr. Agung A. Indra, Sp.U.
"Tak perlu khawatir sobat Mahardhika, saat ini RSUD dr. H. Koesnadi telah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dalam menangani kejadian Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat. Poli Urologi, Paviliun Rawat Inap beserta Instalasi Bedah Sentral RSUD dr. H. Koesnadi sudah sangat siap untuk memberikan pelayanan terbaiknya. Tentunya ditangani lanagsung oleh dokter spesialis berpengalaman." ujar Dewi Karya, S.Sos.
Antusiasme para pendengar dari kanal youtube maupun siaran radio sangatlah tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya pertanyaan yang masuk baik via telepon, SMS maupun via Youtube dari akun terkait seperti eyang Fadli, Agung Riyadi, Kejora, Ahmad Kurniawan, Nur Aini, bapak Sutomo, Rasid, akun ruang extra, Erfin, Ratu Kidul, Ling serta Nurul Istiana dan masih banyak lagi. Kemanfaatan yang besar dirasakan oleh seluruh pendengar siaran radio edukatif. "Terimakasih ilmu seputar penyakit Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostatnya dokter, sangat bermanfaat. Semoga sukses dan sehat selalu dokter" ujar akun Erfin di kanal live streaming youtube. (PKRS/SWILING)
- Yuk Kunjungi Sosial Media RSDK Untuk Mendapatkan Informasi Terbaru Yang Teraktual
- Peniadaan mudik lebaran 1442H
- Peringati Hari Gizi Nasional, RSDK Adakan Siaran Radio Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial
- WASPADA HIPOGLIKEMI,PAVILIUN ANGGREK HIMBAU CEK KESEHATAN SECARA BERKALA
- RSDK Sekilas Info Tarif Layanan Pemeriksaan Kesehatan atau MCU (Medical Check Up) Terbaru
- Ikrarkan & Tandatangani Pakta Zona Integritas, RSDK No KKN & Gratifikasi
- In-House Training Kardiologi Dasar Sebagai Peningkatan Kompetensi Dalam Pelayanan Jantung
- Masyarakat Menyambut Baik Dokter Spesialis Urologi Baru di RSDK
- Tumbuhkan Jiwa Kemanusiaan dan Kepedulian, RSDK dan PMI Bondowoso Adakan Donor Darah Rutin
- Tak Perlu Menunggu, Layanan Antar Obat PT Pos Akan Mengirimkan Obat Sampai Rumah-Mu
- Perpisahan Purna Tugas Pegawai RSDK, Terimakasih Atas Segala Sumbang Asih Dalam Pelayanan Prima Untu
- Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Mohon Maaf Lahir Dan Batin
- Memeriahkan HUT RI KE-79,RSDK Mengikuti Lomba Volly Antar OPD
- Berjiwa Pelayanan & Berkomitmen Tinggi Menjadi Karakter Ideal RSDK Dalam Tes Wawancara Rekrutmen
- Jangan Sepelekan Anyang-Anyangan, RSDK Sarankan Periksakan Diri Ke Poli Urologi
- Pengumuman Perekrutan Pegawai di RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO
- Penyebarluasan Media Edukasi dan Informasi Leaflet di Lingkungan RSDK
- Pengumuman Hasil Test Tulis Perawat dan Bidan
- Peringati Hari Gizi Nasional, RSDK Adakan Sosialisasi & Konsultasi Gizi Bersama Pasien
- RSDK Ajak Masyarakat Tonton Video Edukasi & Nyanyikan 6 Langkah Cuci Tangan Yang Benar
- Dikunjungi oleh : 776415 user
- IP address : 44.210.149.218
- OS : Unknown Platform
- Browser :