dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Tepatnya pada hari Kamis tanggal 10 Agustus 2023 pukul 10.00 - 11.00 WIB merupakan hari teristimewa dikarenakan terdapat siaran radio interaktif bersama dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An. di LPPL Radio Mahardhika 91,9 FM. Topik yang diangkat yaitu "Pentingnya Persiapan Sebelum Operasi". Topik ini diangkat karena operasi merupakan salah satu tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tentunya tindakan ini tidak dilakukan oleh sembarang orang dan diperlukan persiapan yang matang. Untuk penjelasan lengkapnya, mari kita ulas bersama dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An selaku Dokter Anestesi di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK).
Dokter anestesi adalah dokter spesialis yang bertanggung jawab dalam proses pembiusan sebelum pasien menjalani operasi atau prosedur medis lainnya. Biasanya orang umum menyebutnya sebagai Dokter bius. Dokter anestesi akan mendampingi pasien selama pra operasi, operasi berlangsung hingga pascaoperasi. Dokter anestesi juga ikut merawat pasien di ruang ICU seperti jika pasien membutuhkan alat bantu pernafasan.
Di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) terdapat Poli Anestesi. Mungkin poli ini kurang familiar pada masyarakat umum. Lalu kapan kita harus mendatangi Poli Anestesi? Terdapat dua jenis operasi, yaitu operasi yang terjadwal dan operasi gawat darurat. Jika pasien mendapatkan operasi yang terjadwal, maka diharuskan untuk berkonsultasi ke dokter anestesi. Di Poli anestesi akan dilakukan konseling dan pemeriksaan pasien terkait dengan riwayat operasi sebelumnya, riwayat pembiusan dan pemeriksaan fisik yang lain. Hal ini tentunya berfungsi agar operasi yang akan dilakukan berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang optimal. Sebelum dilakukannya operasi, biasanya pasien diwajibkan untuk berpuasa. Durasi waktu dan jenis puasa yang dilakukan juga bermacam-macam, tergantung pada kondisi pasien dan operasi apa yang akan dijalani.
Dalam diskusi ini juga terdapat sesi tanya jawab. Pertanyaan dapat dikirimkan melalui telepon, whatsapp ataupun menuliskan pertanyaannya pada live chat youtube streaming.
Pertanyaan pertama dari Bapak Soetomo yaitu Apa ada kontraindikasi untuk anestesi?dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An mengungkapkan bahwa, menurut jenis kegunaannya anestesi dibagi menjadi anestesi umum yaitu pembiusan yang dilakukan dengan cara ditidurkan. Ada juga anestesi regional yaitu melakukan bius hanya di bagian tubuh tertentu saja, misalnya ketika orang melahirkan.
Pertanyaan tersebut disusul oleh Ibu Ida. Ibu Ida bertanya, Kenapa dulu ketika saya melahirkan hanya dibius sebagian?dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An menjawab, jika tidak ada kontra indikasi maka proses melahirkan akan diberi bius regional atau sebagian saja, kecuali jika terdapat kontra indikasi ataupun kondisi lain yang dapat membahayakan pasien seperti adanya komplikasi atau memiliki riwayat penyakit tertentu, maka pasien akan dibius total. Hal ini tentunya demi keselamatan pasien.
Pertanyaan selanjutnya dilontarkan oleh Bunda Rindi dari Wonosari. Bunda Rindi menanyakan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melakukan operasi? dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An menjelaskan bahwa operasi memiliki beberapa persiapan, yaitu:Jika operasi terjadwal maka terdapat sesi untuk kunjungan ke dokter anastesi dan kemudian dokter akan memeriksa kondisi pasienJika operasi terjadwal maka akan diberikan pemberitahuan kepada ruangan rawat inap untuk dilakukan puasaPasien dianjurkan untuk tidur cukup dan tidak stres, karena jika pasien stres dapat mengakibatkan naiknya tekanan darahMengkonsumsi makanan bergizi, tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol
Dilanjutkan oleh pertanyaan dari Nur aini lestari tentang bagaimana menyikapi masyarakat yang takut dioperasi karena takut untuk dibus?Jawaban dari dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An adalah sebelum dilakukannya operasi, dokter anestesi akan menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang cara pembiusan dan efek pembiusan. Jika tidak dilakukan pembiusan maka operasi akan lebih terasa sakit. Pasien dan keluarga pasien dianjurkan untuk tetap tenang karena dokter spesialis anestesi di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) merupakan dokter spesialis yang kompeten dan sudah berpengalam.
Pertanyaan terakhir dilontarkan oleh host dari Radio Mahardhika 91,9 FM yaitu Apakah anestesi bisa menggunakan BPJS? dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An mengungkapkan bahwa anestesi bisa menggunakan BPJS dikarenakan pelayanan Poli Anestesi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) tidak hanya melayani layanan kesehatan operasi saja, namun juga menerima layanan konsultasi kesehatan. Hal ini disebabkan peran dari unit anestesi lebih luas dari itu. Dokter anestesi juga menangani beberapa layanan kesehatan lainnya seperti penanganan manajemen nyeri, penanganan kondisi darurat, dan penanganan intensif pada pasien kritis. Semua layanan ini dilakukan bersama tim dokter spesialis anestesi lainnya. Selain dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An., terdapat pula dua dokter spesialis anestesi yaitu dr. Anditya Wisnuwardana, Sp. An serta dr. Arinald Findari Manopo, M.Ked.Klin, Sp.An. Masyarakat bisa datang langsung ke Poli Anestesi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan anestesi.
Sebagai penutup diskusi kali ini, dr. Dian Ika Setyarini, Sp.An. berpesan pada masyarakat. “Jangan takut untuk dibius. Percayakan kepada ahlinya. Dengan informasi yang cukup dan berkonsultasi ke dokter anastesi anda akan lebih siap dalam menjalani operasi dan mendapatkan hasil yang optimal”, tuturnya. (PKRS/FREA)
- Kegiatan Masukan Dan Klarifikasi Surveyor Akreditasi, Dikejutkan Dengan Adanya Kegawatdaruratan Code
- Yuk Ketahui Kondisi Tubuhmu Dengan MCU Dalam Segmen Sharing Bersama Laboratorium RSDK
- Berjiwa Pelayanan & Berkomitmen Tinggi Menjadi Karakter Ideal RSDK Dalam Tes Wawancara Rekrutmen
- Apel Pagi Rutin, RSDK Berkomitmen Berikan Layanan Terbaik Walaupun Liburan Panjang Lebaran Datang
- Orientasi Khusus Perawat & Bidan Hari Kedua Dipenuhi Semangat Baru Kebersamaan
- SKRINING KESEHATAN COVID-19
- Jadwal Pemeriksaan Kesehatan Calon Jamaah Haji 2020/2021
- RSDK Berbagi: Tips Sehat dan Bugar Selama Lebaran dengan Gizi Seimbang
- Rapat Koordinasi Monitoring Pelayanan Poli TB Paru-RO Berjalan Lancar
- Pengumuman Perekrutan Pegawai di RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO
- Selamat kepada Plt.Direktur RSU dr.H.Koesnadi bondowoso masuk nominasi radar Jember award 2019
- In-House Training Dispensing Sediaan Obat Steril Secara Aseptik dan Medication Error
- Sampaikan Keluhan Dengan Jujur
- Puncak Musim Hujan Tahun 2024, Jaga Kesehatanmu Dan Terapkan Etika Batuk Dengan Benar
- Pegawai RSDK Kenakan Baju Adat, Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan
- Ujung Tombak Pusat Komunikasi Utama, Front Office RSDK Siap Berikan Layanan Terbaiknya
- Menyambut Peringatan Hari Demam Berdarah Nasional, RSDK Adakan Edukasi Siaran Radio Demam Berdarah
- Kotak Saran RSDK, Fasilitas Layanan Terpadu Sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Publik
- Warga Binaan Lapas Berobat Ke RSDK
- Kasus TBC Anak di Jawa Timur 24.1%, RSDK Ajak Masyarakat Bondowoso Kenali Penyakit TBC Anak
- Dikunjungi oleh : 732360 user
- IP address : 44.220.181.180
- OS : Unknown Platform
- Browser :