dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Bulan Januari memiliki hari dimana perayaan kesehatan penting nasional dirayakan secara serentak. Sejak tahun 1950 silam, Menteri Kesehatan J Leimena mengangkat Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR), yang waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut Voor Volksvoeding (IVV) menetapkan bahwa tanggal 25 Januari merupakan perayaan Hari Gizi Nasional. Penyelenggaraan ini terjadi untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh LMR pada tanggal 25 Januari 1951. Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an. Kemudian, peringatan Hari Gizi Nasional dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an. Hingga sekarang, Hari Gizi Nasional merupakan agenda resmi Kementerian Kesehatan RI.
Tema peringatan pada tahun 2024 adalah MP-ASI kaya Protein Hewani Cegah Stunting dengan slogan utama MP-ASI Berkualitas Untuk Generasi Emas. Tema ini diangkat mengingat prevalensi stunting masih cukup tinggi. Tahun 2019 kejadian stunting mencapai 27,6 persen (Riset Kesehatan Dasar 2019) dan di tahun 2023 turun menjadi 21,6 persen. Sedangkan untuk tahun 2024, pemerintah menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen. Seperti yang kita ketahui stunting adalah ancaman bagi buah hati karena 31 persen balita di Indonesia mengalami stunting.
Tingginya angka kejadian stunting merupakan permasalahan kesehatan yang harus dicari jalan keluarnya. Tak terkecuali di wilayah pemerintahan Bondowoso. Sebagai salah satu penyedia layanan jasa kesehatan teroptimal, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga turut aktif berusaha ikut andil dalam penurunan kejadian stunting. Salah satu caranya dengan mengadakan siaran radio interaktif yang mengangkat tema MP-ASI Berkualitas Untuk Generasi Emas pada hari Kamis tanggal 11 Januari 2024 pukul 10.00 hingga 11.00 WIB bersama Dian Firdaus Al Izzati, SST dan Sindy Viana Wulandari, S.Gz selaku nutrisionis atau ahli gizi profesional di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Untuk produser siaran sekaligus pandusiar LPPL Radio Mahardhika 19,9 FM yang bertugas adalah Dewi Karya, S.Sos.
“Edisi kali ini telah hadir dua orang ahli gizi dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) yang siap berbagi informasi terkait MP-ASI Berkualitas Untuk Generasi Emas. Terimakasih sudah berkenan hadir pada hari ini, semoga memberikan kemanfaatan yang besar kepada masyarakat Bondowoso dan sekitarnya.” ujar Dewi Karya, S.Sos. Lalu apa yang dimaksud dengan MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) Berkualitas itu?
Dian Firdaus Al Izzati, SST menjelaskan bahwa MP ASI adalah makanan yang mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi. MP ASI yang diberikan harus menyediakan nutrisi tambahan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang sedang bertumbuh. “MP ASI diberikan kepada bayi pada saat usia 6 bulan karena pada masa ini Air Susu Ibu atau ASI saja sudah tidak mencukupi kembali terhadap kebutuhan nutrisi bayi yang terus berkembang. Perlu diketahui walaupun telah diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) namun pemberian Air Susu Ibu (ASI) tetap harus diberikan. Jadi baik ASI dan MP ASI diberikan secara penuh.” ungkapnya. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Sindy Viana Wulandari, S.Gz. Beliau mengungkapkan jika pemberian ASI dan MP ASI terjadi dikarenakan produksi ASI semakin lama akan semakin menurun sedangkan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi semakin lama semakin meningkat.
Apa yang diberikan hari ini berdampak terhadap kualitas hidup anak di masa yang akan datang. Usia 0-2 tahun merupakan “critical window” untuk kesehatan, perkembangan perilaku dan pertumbuhan yang optimal untuk si kecil. Pemberian ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) menjadi salah satu fase penting dalam 1000 hari pertama kehidupan. Pada fase ini sangat penting memperhatikan dan memberikan nutrisi terbaik bagi si kecil. Nutrisi yang tepat di 1000 hari pertama kehidupan mendukung tumbuh kembang si kecil menjadi optimal sehingga dapat menurunkan resiko terjadinya stunting. Bayi usia 0-6 bulan hanya membutuhkan ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. ASI eksklusif perlu diberikan karena saat usia 0-6 bulan organ pencernaan bayi hanya mampu mencerna ASI. Sedangkan usia diatas 6 bulan mulai diperkenalkan MP ASI yang berkualitas. Menurut WHO, pada usia 6 bulan kebutuhan si kecil akan energi dan nutrisi mulai melebihi apa yang disediakan oleh ASI, dan makanan pendamping diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pada usia ini si kecil siap untuk makanan lain. MPASI harus diberikan pada waktu yang tepat yaitu saat ASI eksklusif sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, baik zat gizi makro maupun mikro, untuk itu diperlukan makanan atau cairan bersamaan dengan ASI. Pemberian MP ASI yang terlalu dini dapat meningkatkan risiko tersedak, luka pada usus, diare, dan obesitas akibat organ pencernaan belum siap untuk menerima makanan. Menurut Kemenkes RI, MP ASI yang kaya protein hewani dapat mencegah stunting.
Sindy Viana Wulandari, S.Gz juga menekankan bahwa bayi sebelum umur 6 bulan yang diberikan MP ASI akan memberikan efek yang kurang baik karena organ pencernaan bayi masih belum siap menerima dan mencernanya. “Sistem pencernaan bayi belum cukup kuat untuk mencerna makanan padat selain ASI. Lambungnya belum memproduksi enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan. Akibatnya akan mendatangkan resiko diare dan sembelit hingga terjadinya resiko tersedak akibat belum adanya kemampuan untuk mengunyah dengan baik. Jadi jangan hanya tergiur untuk membuat bayi agar gemoy, namun perlu diperhatikan dengan penting konsumsi nutrisi sesuai kebutuhan bayi.” jelasnya.
Jika diberikan dengan benar di usia yang tepat, maka MP ASI akan memberikan banyak sekali manfaat yaitu:
- Sumber energi
- Mendukung perkembangan otak dan fisik anak
- Mengenalkan rasa, tekstur, dan varian makanan
- Melatih kemampuan bayi, baik kemampuan mengunyah dan menelan dan kemampuan untuk mengenali tekstur dan rasa pada makanan
Terkait kriteria MP ASI yang baik, Dian Firdaus Al Izzati, SST menjelaskan jika perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut
- Kaya akan energy, protein, dan mikronutrien (khususnya zat besi, zinc, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan asam folat)
- Clean and safe (tidak ada pathogen, tidak ada bahan kimia berbahaya, tidak ada tulang atau bahan makanan keras yang menyebabkan bayi tersedak, tidak terlalu panas)
- Tidak pedas dan asin
- Mudah untuk dicerna bayi dengan cara memperhatikan tekstur yang lembut
- Tersedia secara local dan mudah untuk didapatkan
- Mudah untuk disiapkan
Antusiasme para pendengar dari kanal youtube, telepon maupun siaran radio sangatlah tinggi, hal ini dibuktikan dari banyaknya pertanyaan yang masuk serta beberapa penelpon dari akun terkait seperti mbak nurul, eyang totok, galang, nuraini, akun si cantik, akun piknik, akun ruang ekstra dan masih banyak lagi. Kemanfaatan yang besar dirasakan oleh seluruh pendengar siaran radio edukatif. "Terimakasih ilmu terkait gizinya, sangat bermanfaat sekali untuk ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita." ujar Nuraini. Sebagai penutup Sindy Viana Wulandari, S.Gz mengingatkan kembali kepada seluruh pendengar terutama ibu-ibu hebat agar mempersiapkan sejak dini ASI hingga MP ASI untuk buah hatinya agar menjadi anak yang cerdas dan sukses di masa depan. MP ASI harus baik, berkualitas dan berimbang demi generasi emas dan masa depan yang cerah. Tak lupa jika masih ragu dan membutuhkan konsultasi lebih lanjut dapat mengunjungi poli gizi di RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso setiap hari Senin hingga Jum'at. Salam Sehat. (PKRS/SWILING)
- Prioritaskan Profesionalisme Kerja, RSDK Utamakan Safety Dalam Excellent Servicenya
- Peringati Hari Kesadaran Nasional, Karyawan Dan Karyawati RSDK Kenakan Seragam KORPRI
- Pesan & Kesan 10 Karyawan Purnatugas RSDK Untuk Terciptanya Visi Utama RS
- Pahlawan Kemanusiaan Dan Kesehatan Bangsa, Yuk Kenalan Dengan Beberapa Profesi Kesehatan RSDK
- Layanan Unggulan Laparoskopi RSDK- Pembedahan Modern Menggunakan Sayatan Kecil
- Sosialisasi Digitalisasi Pembayaran Dan Penerimaan Pendapatan Guna Dukung Percepatan ETPD
- Kasus Pilu Anak Usia 8 Tahun Yang Mengharuskan Dokter Orthopedi RSDK Melakukan Amputasi Lengan
- In-House Training Kardiologi Dasar Sebagai Peningkatan Kompetensi Dalam Pelayanan Jantung
- In-house Training Resusitasi Bayi Baru Lahir dan Stabilisasi Pasca Resusitasi RSUD dr H Koesnadi
- Shooting Video Pelayanan Rawat Jalan Dan Pelayanan Penunjang Berjalan Lancar
- Selamat kepada Plt.Direktur RSU dr.H.Koesnadi bondowoso masuk nominasi radar Jember award 2019
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Juli 2023 Minggu Keempat, Simak & Ketahui Jadwal Dokter-Mu
- Poli Urologi Kenalkan Penyakit Pembesaran Kelenjar Prostat, Penyakit yang Sering Terjadi pada Pria
- Tingginya Prevalensi Katarak, RSDK Ikut Andil Sukseskan Baksos Operasi Katarak
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Juli 2024, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- Peringati Hari Kesadaran Nasional, RSDK Akan Terus Berusaha Memberikan Pelayanan Optimal
- Pengumuman Perekrutan Radiografer dan Dokter Spesialis di RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO
- RSDK Ucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Mudhahhy Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H
- Telusur Dokumen Kepegawaian, Telusur Rekam Medik Beserta Exit Conference, Agenda Terakhir Sursim Int
- Audit Klinis TBC RO Bersama PDPI Jatim, Dinkes Provinsi & Dinkes Bondowoso Berjalan Lancar
- Dikunjungi oleh : 735115 user
- IP address : 44.222.82.133
- OS : Unknown Platform
- Browser :