dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Urtikaria atau biduran sering kita temui di kehidupan sehari – hari, entah itu akibat dari reaksi dingin atau panas maupun dari alergi makanan tertentu. Jika seseorang terkena urtikaria atau biduran biasanya muncul bentol-bentol di kulit, berbentuk seperti kepulauan, dan biasanya berjumlah lebih dari satu. Rasanya gatal, kulit berwarna pink hingga kemerahan, dan pucat di tengah. Ukurannya biasanya juga bervariasi (antara milimeter-sentimeter). Sekitar 20% populasi dunia pernah mengalami urtikaria (biduran) dalam hidupnya, sehingga kasus ini cukup sering ditemui. Pada kesempatan kali ini, RSUD dr. H.Koesnadi (RSDK) mengadakan edukasi kesehatan bertemakan Urtikaria (Biduran) pada hari Selasa, 22 Agustus 2023 pukul 08.00 – 09.00 WIB bertempat di ruang tunggu Poli Kulit dan Kelamin. Pemateri yang bertugas yaitu Yulianingsih, Amd.kep selaku perawat di Poli Kulit dan Kelamin.
"Urtikaria atau biduran adalah reaksi kulit yang menyebabkan timbulnya bilur berwarna merah atau putih dan biasanya juga disertai dengan rasa gatal. Gejala umumnya, pasien yang terkena biduran akan mengalami munculnya bekas luka berwarna merah atau putih pada wajah, badan, lengan atau kaki, kemunculan bentol dengan berbagai ukuran dan bentuk serta gatal-gatal. Histamin dan zat kimia lain yang masuk ke dalam aliran darah dapat menyebabkan kaligata. Kondisi ini biasanya muncul saat ada reaksi alergi terhadap pemicu seperti alergi hewan peliharaan, alergi serbuk sari, atau alergi lateks. Saat terkena zat alergen, tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia ke dalam darah sehingga menyebabkan gatal, bengkak, dan gejala alergi lainnya." jelaskan Yulianingsih, Amd.Kep.
Yulianingsih, Amd.Kep-pun melanjutkan pembahasannya mengenai kondisi-kondisi yang membuat mekanisme terjadinya urtikaria atau biduran, diantaranya:
- Alergi makanan atau minuman seperti telur, kerang, kacang tanah, atau buah beri serta beberapa bahan makanan seperti pewarna buatan dan pengawet dapat memicu adanya kondisi ini.
- Sering tidak disadari, biduran juga bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari, suhu dingin, atau angin kencang.
- Penyakit tertentu seperti Penyakit lupus, limfoma, penyakit tiroid, hepatitis, maupun HIV sama-sama menimbulkan gejala gatal-gatal mirip biduran. Namun, jenis bidurannya tergolong kronis sehingga harus diatasi dengan bantuan obat.
- Saat berkeringat, tubuh memproduksi asetilkolin yang dapat mengganggu perkembangan sel-sel kulit sehingga kulit menjadi iritasi dan memicu ruam.
- Debu merupakan kumpulan partikel sisa dari berbagai macam hal, mulai dari rerontokan daun kering, sel kulit mati, tanah, bangkai serangga, sisa makanan, serat, dan sampah lainnya.
- Stres dapat memicu masalah kulit apalagi jika berlebihan. Itu karena sistem kekebalan tubuh yang menurun.
"Jika terkena urtikaria atau biduran yang pertama harus dilakukan yaitu tetap tenang, pastikan bentol-bentol tersebut benar-benar urtikaria. Karena beberapa penyakit yang memiliki tampakan yang mirip urtikaria adalah dermatitis atopik (eczema, atau yang sering disebut dengan eksim), lupus eritematosus sistemik, dan lain-lain. Jika mengalami urtikaria yang pertama kali, maka konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan diagnosis, sekaligus penggunaan obat penghambat kerja histamin (antihistamin) yang tepat. Setelah itu, identifikasi pencetus urtikaria yaitu ingat-ingat kapan saja waktu spesifik urtikaria sering muncul, misal saat cuaca dingin, saat berkeringat, setelah makan sesuatu atau meminum obat tertentu, gigitan serangga, atau setelah memakai sarung tangan lateks, dan seterusnya." jelaskan Yulianingsih, Amd.Kep.
Beliau juga mengingatkan agar dapat selalu mencatat apa saja kemungkinan pencetus dari urtikaria atau biduran. "Jika penyebab urtikaria dapat diidentifikasi, selanjutnya adalah menghindari atau meminimalisir paparan terhadap pencetus tersebut. Obat pencegahan (profilaksis) dapat digunakan ketika paparan tidak dapat dihindari. Misalnya pencetus adalah dingin, padahal individu harus bepergian ke area yang bersalju. Selain itu, bias juga menggunakan bedak atau lotion mengandung asam salicylate karena asam salycilat berfungsi untuk mengurangi gatal-gatal. Biasanya terdapat tambahan komposisi menthol yang memberikan sensasi dingin dan lebih nyaman, dan yang terakhir yaitu obati dengan obat-obatan antihistamin. Beberapa obat antihistamin memang dijual bebas di apotek, seperti Cetirizine, Loratadine, atau CTM. Tetapi, sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter terkait aturan penggunaan dan dosis yang tepat."
Masyarakat tampak bersemangat dan sangat antusias mendengarkan penjelasan dari Yulianingsih, Amd.Kep. Hal ini terlihat jelas dari aktifnya masyarakat untuk memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada petugas pemateri. Ibu Hayati yang berdomisili di Desa Jurang Sapi menanyakan pada saat dia memakan belalang kemudian muncul biduran di seluruh badan. “Apakah belalang menyebabkan biduran?” ujar Ibu Hayati. Kemudian Ibu Yulianingsih, Amd.Kep pun menjawab bahwa mengonsumsi beberapa makanan termasuk belalang, ikan, maupun bahan pengawet dan sebagainya memang rentan membuat kulit menjadi bentol-bentol dan gatal. Bentol dan gatal tersebut muncul apabila pada dasarnya Anda memiliki alergi terhadap makanan-makanan tersebut.
Pertanyaan selanjutnya diberikan oleh Ibu Indah Permatasari dari desa Congkrong yakni menanyakan pengalaman anaknya sewaktu telapak tangannya terkelupas, kemudian dia pergi berobat ke puskesmas. Setelah diberikan obat, telapak tangannya menjadi kaku. “Apakah reaksi obatnya memang seperti itu atau anak saya yang tidak cocok dengan obat tersebut?” ungkapnya. Hal tersebut langsung mendapat respon dari Yulianingsih, Amd.Kep yang menjelaskan bahwa telapak tangan yang terkelupas dapat dimungkinkan terjadi karena faktor alergi sabun atau zat kimia lain. Tak hanya itu saja, Yulianingsih, Amd.kep-pun meminta agar ibu Indah Permatasari dapat mengkonsultasikannya lebih lanjut ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. "Jika terkena biduran saja biasanya bisa hilang dengan sendirinya, tetapi jika dirasa semakin parah lebih baik langsung ke dokter spesialis kulit agar mendapat penanganan yang tepat." jelasnya.
Ibu Siti Farida dari Desa Tegalmijin menutup sesi pertanyaan dari masyarakat dalam sosialisasi urtikaria (biduran) pada hari ini. “ Saya pernah mengalami gatal – gatal, kemudian diberikan obat ‘citi’ apa gitu bu saya lupa, setelah minum obat tersebut saya jadi sesak nafas tetapi kalau tidak minum obat tersebut saya tidak bias tidur, sedangkan dokter memberikan obat tersebut, apa yang sebaiknya saya lakukan?”. Yulianingsih, Amd.Kep mengatakan bahwa sebaiknya langsung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat agar diberikan obat yang lain dengan merk yang berbeda tetapi khasiatnya sama.
Kegiatan sosialisasi kali ini berjalan dengan lancar dan diakhiri dengan pembagian souvenir cantik. Kami ucapkan selamat kepada beberapa orang yang beruntung yaitu Ibu Hayati, Ibu Indah Permatasari, dan Ibu Siti Farida. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Berikan semangat dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/LINDA)
- Perawat Paviliun Seroja Dapatkan Gelar Perawat Berprestasi pada Acara Porwat PPNI HUT ke-50
- Peringati Hari Anak Nasional, RSDK Adakan Siaran Radio Menangani Diare Pada Anak
- Selamat kepada Plt.Direktur RSU dr.H.Koesnadi bondowoso masuk nominasi radar Jember award 2019
- Peringati Hari Ginjal Sedunia, RSDK Adakan Edukasi Pencegahan Penyakit Ginjal Di Radio Mahardhika
- Stres Tinggi Di Tempat Kerja, Hindari Dengan Laksanakan Kelola Manajemen Stres
- Hari Kesehatan Nasional ke - 56
- Elegansi Dalam Kesederhanaan, Paviliun Rengganis Siap Tunjukkan Pesona Di Setiap Layanannya
- Menilik Kisah Jendral Sudirman, RSDK Akan Lanjutkan Perjuangan Di Masa Mendatang
- Semangat dan Terus Berprestasi RSDK
- Poli Psikiatri Adakan Edukasi Kesehatan Bertemakan Gangguan Cemas Bersama Mahasiswa UNEJ
- Penerimaan P3K Tahun 2023 Tapal Kuda Percayakan Tes Kesehatannya di RSDK
- Cinta Budaya Nusantara, RSDK Berdinas Dengan Mengenakan Baju Adat Nasional
- Peringati Bulan Kesadaran Serviks, Pelayanan Poli Kandungan & Paviliun Mawar Buat Masyarakat Puas
- Akreditasi dengan predikat PARIPURNA SNARS 1
- Peringati Hari Jantung Sedunia RSDK Ajak Masyarakat Untuk Mencegah Gagal Jantung
- RSDK Sekilas Info, Poli Rawat Jalan Tutup Sementara 29 Maret Dan Kembali Buka 1 April 2024
- 2,9 Juta Warga Indonesia Alami Stroke Tiap Tahunnya, RSDK Adakan Siaran Radio Interaktif
- Pentingnya Menjaga Penampilan Sebagai Bentuk Refleksi Kredibilitas Dalam Pemberian Pelayanan Prima
- Edukasi CTPS Di Lingkungan RSDK Berjalan Lancar Dengan Antusiasme Tinggi Masyarakat
- Jadwal Hari Pelayanan Poli di Instalasi Rawat Jalan RSDK
- Dikunjungi oleh : 758813 user
- IP address : 3.236.86.184
- OS : Unknown Platform
- Browser :