large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Yuk Jaga Perilaku Hidup Bersih Sehat Selama Berada Di Rumah Sakit
Kategori Berita | Diposting pada : 2024-05-08 -|- 11:06:00 oleh Admin

RSDK hari ini. WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa Rumah Sakit (RS) adalah bagian integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventive) kepada masyarakat. Rumah Sakit (RS) juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Rumah Sakit (RS) merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks. Kompleksitasnya tidak hanya dari segi jenis dan macam penyakit yang harus memperoleh perhatian dari para dokter (medical provider) untuk menegakkan diagnosis dan menentukan terapinya (upaya kuratif), namun juga adanya berbagai macam peralatan medis dari yang sederhana hingga yang modern dan canggih. Hal lain yang merupakan kompleksitas dari sebuah Rumah Sakit (RS) adalah adanya sejumlah orang yang secara bersamaan berada di Rumah Sakit (RS), sehingga Rumah Sakit (RS) menjadi sebuah “gedung pertemuan” sejumlah orang secara serempak, berinteraksi langsung maupun tidak langsung mempunyai kepentingan dengan penderita yang dirawat di Rumah Sakit (RS). Tak mengherankan jika Rumah Sakit (RS) menjadi tempat dengan jumlah mikrobia yang sangat banyak dan hidup bebas, dari yang bersifat patogen maupun non patogen.


 peny sanitasi mei24


Mikroorganisme penyebab penyakit atau yang sering dikenal oleh masyarakat luas sebagai Kuman Penyakit yang berada di Rumah Sakit (RS) dapat hidup dan berkembang pada air, udara, makanan, lantai, dinding, dan benda-benda medis maupun non medis sekalipun. Walaupun area Rumah Sakit (RS) selalu dijaga agar tetap bersih dan steril. Namun, tetap saja rumah sakit menjadi tempat berkumpulnya kuman penyakit dan banyak benda maupun area yang perlu diperhatikan kebersihannya (idntimes.com). Maka dari itu harus ada perhatian yang sangat khusus untuk menjaga kebersihan lingkungan Rumah Sakit (RS) dan pengendalian yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi dari kuman penyakit kepada manusia secara langsung maupun secara tidak langsung.


Selain kuman penyakit, sebagai sarana publik penyedia layanan kesehatan tentunya Rumah Sakit (RS) juga menghasilkan sampah maupun limbah yang juga cukup berbahaya dampaknya dalam penyebaran kuman penyakit jika tidak ditangani sesuai prosedur. Semua peluang dari sumber penyebaran ini dimungkinkan dapat ditemui dalam bangunan, peralatan, manusia (petugas, pasien dan pengunjung) dan kegiatan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, sanitasi Rumah Sakit (RS) diarahkan untuk mengawasi faktor-faktor tersebut agar tidak membahayakan. Seluruh kegiatan sanitasi Rumah Sakit (RS) mengandung makna upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologi yang dapat menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas, pasien, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar Rumah Sakit (RS).


 peny sanitasi mei24a


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 7 Tahun 2019 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit maka Instalasi Sanitasi RSDK memegang peranan penting terhadap upaya pencegahan lingkungan Rumah Sakit (RS) dalam menciptakan kondisi lingkungan yang tetap bersih, nyaman, sehat dan dapat mencegah terjadinya infeksi silang serta tidak mencemari lingkungan. Untuk mencapai keadaan ini, banyak hal yang telah dikerahkan dan dilakukan Instalasi Sanitasi RSDK. Instalasi Sanitasi adalah unit pelayanan di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) yang bertanggung jawab dalam upaya pencegahan penyakit dan/ atau gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial di dalam lingkungan Rumah Sakit (RS). Selain penanganan langsung yang dilakukan terhadap fasilitas sarana prasarana hingga lingkungan sekitar Rumah Sakit (RS), diperlukan juga pemberian edukasi terkait hal tersebut. Pemberian edukasi ini tak hanya diperlukan penyebarannya di kalangan karyawan maupun karyawati Rumah Sakit (RS), namun juga diperlukan upaya penyebaran edukasi terhadap pasien maupun pengunjung Rumah Sakit (RS). Oleh karenanya Instalasi Sanitasi berkolaborasi dengan Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit dalam mengadakan kegiatan Edukasi Kesehatan bertemakan "Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Rumah Sakit".


 peny sanitasi mei24b


Edukasi kesehatan kali ini dikemas dalam agenda penyuluhan keompok rutin yang diadakan pada hari Rabu tanggal 8 Mei 2024 pukul 08.30 - 09.20 WIB di ruang tunggu Poli Bedah Orthopaedi dan Bedah Onkologi Instalasi Rawat Jalan. Petugas pemberi edukasi profesional kali ini adalah Endah Setyo Rini, S.Tr.Kes. selaku karyawan dari Instalasi Sanitasi beserta Agus Julianto, S.KL selaku Kepala Instalasi Sanitasi. "Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Rumah Sakit atau yang biasa disingkat dengan PHBS di RS adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan fasilitas pelayanan kesehatan yang sehat dan mencegah penularan penyakit di fasilitas pelayanan kesehatan." ujar Endah Setyo Rini, S.Tr.Kes. Tujuan utama dari Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Rumah Sakit antara lain membudayakan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS), mencegah terjadinya penularan penyakit serta menciptakan lingkungan yang sehat.


"Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di RS dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan menjaga personal hygiene beserta menjaga lingkungan RS. Personal hygiene dapat dilakukan dengan cara cuci tangan pakai handsrub atau air mengalir, perawatan diri mandi, perawatan diri cuci rambut, perawatan diri menggosok gigi, serta perawatan diri memotong kuku. Untuk PHBS terkait lingkungan RS sendiri ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok di area Rumah Sakit serta tidak meludah sembarangan." tambahnya. Kegiatan edukasi kesehatan kali ini terasa lebih istimewa karena peserta edukasi dapat mempraktekkan langsung cara menjaga personal hygiene yang benar beserta mengenali jenis-jenis dan peruntukan tempat sampah berdasarkan warna nya.


 peny sanitasi mei24c


Berikut adalah tata cara melakukan cuci tangan dengan air mengalir, sabun ataupun handrubs. “Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan sabun dan air mengalir selama 40-60 detik saat tangan tampak mata terlihat kotor atau dengan menggunakan Alcohol-based handrubs selama 20-30 detik saat tangan tidak tampak kotor. Untuk tata langkah pelaksanaan cuci tangan pakai sabun dapat mengingat istilah TE-PUNG-SELA-CI-PU-JUNG.” tambah Endah Setyo Rini, S.Tr.Kes. Berikut penjelasannya



  1. Gosok kedua TElapak tangan

  2. Gosok PUNGgung dan sela-sela jari tangan kiri dan kanan secara bergantian

  3. Gosok kedua telapak tangan dan SELA jari

  4. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunCI

  5. Gosok ibu jari kiri berPUtar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya

  6. Gosokkan dengan memutar uJUNG jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri, begitupun sebaliknya


 


Terkait tata cara membuang sampah berdasarkan peruntukannya di lingkungan Rumah Sakit (RS), Endah Setyo Rini, S.Tr.Kes menjelaskan bahwa warna tempat sampah adalah pembeda dari sampah-sampah yang akan dibuang. “Sampah dan limbah Rumah Sakit (RS) adalah semua sampah dan limbah yang dihasilkan oleh kegiatan Rumah Sakit (RS) dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair. Bentuk limbah klinis bermacam-macam dan berdasarkan potensi yang terkandung di dalamnya seperti limbah benda tajam, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah sitotoksik ataupun limbah B3. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor atau administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan atau bahan makanan, sayur dan lain-lain).” ungkapnya (08/05/2024).


Terkait tata aturan penggunaan tempat sampah di lingkungan Rumah Sakit (RS) adalah sebagai berikut



  1. Kuning -> Infeksius (sampel limbah laboratorium, kasa terkena darah)

  2. Hitam -> Non infeksius atau domestik (bungkus makanan, kertas, botol plastik)

  3. Merah -> Radioaktif

  4. Ungu -> Sitotoksis (obat-obatan kemoterapi dan peracikannya)

  5. Coklat -> Limbah kimia atau Farmasi (obat-obatan)


 peny sanitasi mei24d


Kegiatan penyuluhan ataupun edukasi kesehatan kali ini berjalan lancar dan diakhiri dengan pembagian souvenir cantik. Kami ucapkan selamat kepada beberapa orang yang beruntung yaitu ibu Hafifah, bapak Hafid serta ibu Holidah. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Jayalah dan penuh akan semangat RSUD dr. H. koesnadi Bondowoso. Berikan semangat juang dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/SWILING)

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 758889 user
  • IP address : 3.236.86.184
  • OS : Unknown Platform
  • Browser :
GALERI KEGIATAN TERBARU