
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK hari ini. Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) merupakan suatu kondisi terdapat batu di dalam saluran kemih yang disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam urin seperti kristal. Kristal yang dikeluarkan melalui urin dalam jumlah yang berlebihan dan menumpuk dalam waktu lama dapat menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, dan infeksi. Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) digolongkan menjadi batu ginjal, batu ureter, batu kandung kemih, dan batu uretra. Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) sebagian besar mengandung batu kalsium berupa kalsium oksalat atau kalsium fosfat, secara bersama dapat dijumpai 65-85% dari keseluruhan Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi). Terbentuknya Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) diduga ada hubungannya gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) bisa keluar sendiri bersama dengan urine melalui OUE (Orificium Urethra Externa) apabila ukurannya kecil. Namun apabila Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) terlalu besar, maka dibutuhkan prosedur medis untuk mengeluarkan batu tersebut. Dari pada batu ginjal, Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) lebih jarang terjadi dan biasanya tidak menyebabkan nyeri hebat pada daerah perut maupun pinggang seperti yang dialami pada penderita dengan batu ginjal. Walaupun demikian, pasien bisa merasa sangat tidak nyaman dan nyeri ketika buang air kecil atau setelah buang air kecil akibat keberadaan batu dalam kandung kemih. Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) bisa berasal dari ginjal atau saluran ginjal (ureter) dan masuk ke kandung kemih, atau bisa juga karena terbentuk di dalam kandung kemih sejak awal, hal ini biasanya disebabkan karena masih adanya urine yang tersisa di kandung kemih pasca buang air kecil (buang air kecil tidak tuntas). Jika urine terlalu lama berada di kandung kemih, maka mineral di dalamnya lama kelamaan akan mulai mengkristalisasi dan berkembang menjadi batu.
Pembentukan Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) bisa disebabkan oleh banyak hal, tapi dapat diklasifikasi kepada dua hal utama yaitu resiko bawaan anatomi dan kebiasaan atau gaya hidup seorang individu. Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) merupakan penyakit yang umum terjadi di dunia. Studi epidemiologi menyatakan prevalensi Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) antara 4-20% di negara berkembang. Di beberapa negara di dunia berkisar antara 1-20%. Laki-laki lebih sering terjadi dibandingkan perempuan yaitu 3:1 dengan puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun. Di Indonesia sendiri, masalah Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) juga menduduki kasus tersering di antara seluruh kasus urologi. Belum terdapat data angka prevalensi Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) nasional di Indonesia. Walaupun Batu Saluran Kemih (Bladder Calculi) menjadi hal yang umum dalam kasus urologi di Dunia, namun kejadian Batu Saluran Kemih Raksasa atau Giant Bladder Stone merupakan kejadian langka di era modern. Bahkan kasus yang terlaporkan hanya kurang dari 100 kasus saja. Batu Saluran Kemih Raksasa (Giant Bladder Stone) merupakan batu yang beratnya lebih dari 100 gram dan berukuran lebih dari 4 cm sepanjang dimensi terpanjangnya.
Tepatnya pada tanggal 23 Juni 2024, seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mengeluhkan disuria, hematuria, serta nyeri tak tertahankan yang dialaminya. Disuria atau yang lebih dikenal dengan sebutan anyang-anyangan adalah rasa sakit dan nyeri saat buang air kecil, baik sebelum maupun setelahnya. Terkadang, rasa sakit juga dibarengi dengan rasa panas. Hematuria adalah kondisi ketika ditemukannya darah yang bercampur dengan urine. Pasien berjenis kelamin laki-laki ini mendapatkan perawatan dan monitoring intensif selama di paviliun Dahlia RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) bersama tenaga medis serta tenaga kesehatan profesional nan terampil. Akan tetapi dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U selaku Dokter Spesialis Bedah Urologi profesional selaku Dokter Penanggung Jawab merasa ada yang janggal dengan kondisi pasien. Oleh karenanya dilakukan tindakan penunjang medis lanjutan seperti radiologi serta laboratorium dan diketahui jika terdapat batu dengan ukuran 20x15x10 cm.
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan penunjang, dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U langsung mengadakan jadwal operasi untuk pasien tersebut pada hari Selasa tanggal 25 Juni 2024. Beberapa petugas professional dan terampil turun secara langsung untuk mengatasinya, berikut adalah daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas
- dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U selaku Dokter Spesialis Bedah Urologi
- dr. Anditya Wisnuwardana, Sp. An.selaku Dokter Spesialis Anastesiologi
- Asmono, S.Kep.,Ns selaku Penata Anestesi
- Rahayudi Hidayat, S.Kep.,Ns selaku Asisten 1
- Mustafa Al Idrus, S. Kep. Ns selaku Asisten 2
- Conie Adila, A.Md.Kep selaku Onloop
“Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 60 tahun yang terdiagnosa menderita Batu Saluran Kemih Raksasa (Giant Bladder Stone) akan ditindaklanjuti dengan tindakan Vesicolitotomy serta Biopsi buli. Diduga kuat jika Batu Saluran Kemih Raksasa (Giant Bladder Stone) yang terjadi dikarenakan pasien sering mendapatkan paparan yang tinggi akan sinar matahari namun kurang memenuhi asupan cairan harian. Dengan pola pekerjaan yang melelahkan, memiliki pola hidup tidak sehat, pola makan tidak teratur, hingga kurang cairan asupan sehingga menyebabkan dehidrasi. Lebih-lebih lagi, pasien yang berprofesi sebagai petani memiliki aktivitas kerja di luar ruangan dan tinggi suhu dua kali lebih tinggi berpeluang untuk menderita urolitiasis. Suhu panas semakin cepat penguapan dari kulit, disertai sedikit cairan asupan, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan urin pekat. Paparan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan produksi vitamin D yang lebih tinggi, yang selanjutnya mendorong penyerapan kalsium di usus.” jelaskan dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U
Vesicolitotomy adalah adalah operasi untuk menghilangkan batu dari kandung kemih dengan membuka kandung kemih. Vesikolitotomi perkutan merupakan alternatif terapi pada kasus batu pada penderita dengan kesulitan akses melalui uretra, batu besar atau batu multipe. Tindakan ini indikasi kontra pada adanya riwayat keganasan kandung kemih, riwayat operasi daerah pelvis, radioterapi, infeksi aktif pada saluran kemih atau dinding abdomen. Vesikolitotomi terbuka diindikasikan pada batu dengan Batu Saluran Kemih Raksasa (Giant Bladder Stone), batu keras, kesulitan akses melalui uretra, tindakan bersamaan dengan prostatektomi atau divertiletektomi. Teknik operasinya secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut insisi kulit dimulai dari atas simfisis pubis keatas sampai di bawah umbilicus lapis demi lapis, membuka fasia dan menyisihkan musculus ructus abdominis secara tumpul ditengah-tengah. Lemak dan lipatan peritonium disisihkan ke atas. Buli-buli dibuka secara median batru dikeluarkan. Seluruh mukosa buli-buli diperhatikan dan kalau ada neoplasms harus di biopsi (Biopsi Buli). Setelah dibilas buli-buli ditutup 2 lapis dengan meninggalkan catheter urethra dari buli-buli. Setelah dibersihkan luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan draine.
“Alhamdulillah tim bedah Urologi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) siap memberikan segala usaha terbaik dalam Operasi Vesicolitotomy serta Biopsi buli pada pasien berjenis kelamin laki-laki usia 60 tahun yang menderita Batu Saluran Kemih Raksasa (Giant Bladder Stone). Operasi penanganan dari penyakit Batu Saluran Kemih Raksasa (Giant Bladder Stone) kali ini merupakan kasus langka yang berhasil ditangani dengan optimal. Kami berharap pasien dapat kembali pulih dan beraktivitas dengan normal kembali setelah mendapatkan penanganan terbaik di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Terimakasih banyak atas kepercayaan yang diberikan kepada tim bedah Urologi.” ungkap Rahayudi Hidayat, S.Kep.,Ns selaku tenaga perawat professional. Ketika ditanya mengenai administrasi dari Operasi Vesicolitotomy serta Biopsi buli, dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U mengungkapkan jika semuanya dapat dicover oleh asuransi kesehatan. Jangan takut dengan biaya yang mahal karena saat ini kabupaten Bondowoso sudah mendapatkan status Universal Health Coverage (UHC). Jadi semuanya gratis dan administrasinya pun gampang.” jelaskan dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U (26/06/2024).
Apakah ada perbedaan pelayanan bagi pasien penerima Universal Health Coverage (UHC) maupun pasien umum di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK)? Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns. selaku kaur Instalasi Bedah Sentral menjelaskan bahwa tidak adanya diskriminasi pelayanan pada pasien yang di cover oleh Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan ataupun pasien umum. Seluruh masyarakat akan mendapatkan pelayanan terbaik dan optimal di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). "Tak perlu khawatir, pasien BPJS atau non BPJS akan mendapatkan hak nya dengan baik. Tidak ada diskriminasi apapun. Seperti halnya tindakan operasi saat ini. Pasien merupakan pengguna BPJS program bantuan pemerintah. Telah terbukti keberhasilan tindakan operasi hasil nyata dari pelayanan prima dengan fasilitas modern bersama dokter spesialis berpengalaman yaitu dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U dan juga tim bedah Urologi adalah jawaban nyata atas ketidakadaannya tindakan diskriminasi kepada pasien." jelasnya. (PKRS/SWILING)

- 23 Mahasiswa Dan 6 Pelajar Jalani Orientasi Umum Serta Skill Tes Di RSDK
- Operasi Prosedur Abdominoperineal Pertama di Kabupaten Bondowoso
- Sosialisasi Rujukan & FKTP Di Puskesmas Maesan & Tamanan Berjalan Lancar
- Testimoni Masyarakat Yang Puas Akan Layanan Prima Poli Rehabilitasi Medik RSDK
- Edukasi Kusta Bersama Poli Kulit RSDK "Yuk Kalahkan Kusta"
- Citizen's Charter 2024, Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Publik RSDK
- RSDK Ucapkan Terimakasih Kepada Seluruh Mudhahhy Idul Adha 10 Dzulhijjah 1444 H
- Bakti Sosial Operasi Katarak dan Pemberian Kacamata, Tali Asih Pelayanan Prima Untuk Masyarakat Bond
- Telusur Kepegwaian, RSDK Sadari Jika Pendokumentasian Berkas Itu Penting
- Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Paru, RSDK Open Rekrutmen Penerimaan Dokter Spesialis Paru
- Menilik Kisah Jendral Sudirman, RSDK Akan Lanjutkan Perjuangan Di Masa Mendatang
- PEMBUKAAN KEMBALI PAVILIUN VVIP RENGGANIS SETELAH MELALUI STERILISASI SELAMA 3 HARI
- Akreditasi dengan predikat PARIPURNA SNARS 1
- Seringkali Muncul Tanpa Gejala & Rasa Nyeri ? RSDK Adakan Siaran Interaktif Terkait Penanganan Herni
- Rekrutmen Objektif & Penuh Transparansi, RSDK Tekankan Tidak Ada Gratifikasi
- Meningkatnya Kepercayaan Masyarakat pada Pelayanan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK)
- Apel Pagi Rutin Pertama, RSDK Saling Memaafkan Dalam Indahnya Kebersamaan
- Penyebarluasan Media Edukasi dan Informasi Leaflet di Lingkungan RSDK
- RSDK Adakan Edukasi Kesehatan tentang Pijat Oksitosin yang Berguna untuk Melancarkan Produksi ASI
- Marhaban Ya Ramadhan, Selamat menunaikan Ibadah Puasa.
- Dikunjungi oleh : 1013148 user
- IP address : 216.73.216.185
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0