
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK hari ini. Tepatnya pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2024 tim Bedah Urologi yang dipimpin langsung oleh dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U selaku Dokter Spesialis Bedah Urologi profesional selaku Dokter Penanggung Jawab berhasil menangani Diagnosa Karsinoma Tumor Ginjal Sinistra dan Nefrolitiasis Sinistra dari salah satu pasien berjenis kelamin laki-laki asal kecamatan Tlogosari. “Pasien kali ini merupakan salah satu pasien yang awalnya datang ke poli Urologi pada hari Rabu tanggal 7 Agustus 2024 di Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Setelah proses pemeriksaan diketahui jika pasien menderita Tumor Ginjal Sinistra dan Nefrolitiasis Sinistra. Tumor ginjal adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada ginjal sedangkan nephrolithiasis atau yang biasa dikenal dengan batu ginjal merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu dan menyumbat pada organ ginjal. Jadi setelah diketahui diagnose penyakitnya, kami langsung bergegas menjadwalkan tindakan pembedahan pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2024. Alhamdulillah seluruh tindakan pembedahan berjalan dengan sukses.” jelaskan dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai “Operasi Radikal Nefrektomi” yang berhasil dilakukan oleh tim Bedah Urologi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK), alangkah baiknya kita mengenal lebih jauh tentang penyakit yang diderita oleh pasien. Secara global, insiden dan prevalensi Nefrolitiasis atau yang lebih dikenal dengan batu ginjal telah meningkat selama bertahun-tahun dan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya prevalensi kondisi medis terkait, seperti obesitas dan diabetes melitus. Secara umum, kejadian batu ginjal meningkat seiring bertambahnya usia dan lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Batu ginjal adalah endapan padat yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal. Kondisi yang umum adalah garam di dalam ginjal. Diperkirakan lebih dari 1 dari 10 orang akan menderita batu ginjal selama hidupnya. Batu-batu ini bisa muncul karena berbagai faktor, termasuk pola makan, kondisi medis, dan kelebihan berat badan. Penyakit ini dapat menyerang bagian mana pun dari saluran kemih, mulai dari ginjal hingga kandung kemih. Biasanya, batu ginjal tidak menunjukkan gejala sampai batu tersebut mulai bergerak di dalam ginjal atau masuk ke ureter, saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.
Peningkatan risiko kanker yang terkait dengan batu ginjal umumnya disebabkan oleh peradangan dan infeksi kronis, yang dapat menyebabkan perubahan proliferasi pada sel urotelial. Batu ginjal dan kanker ginjal dapat muncul dengan beberapa gejala serupa, seperti darah dalam urin, nyeri parah di satu sisi punggung bawah, dan demam. Kemiripan gejala ini terkadang dapat menyebabkan kesalahan diagnosis, sehingga penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk penilaian dan diagnosis yang akurat.
Karsinoma sel ginjal merupakan 3% dari seluruh tumor ganas pada orang dewasa yang ditemukan pada umur 40-70 tahun. Kejadian tumor pada kedua sisi (bilateral) hanya terdapat pada 2% kasus saja. Angka kejadian pada pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2:1. Di seluruh dunia, sekitar 270.000 kasus baru didiagnosis per tahun, dan sekitar 116.000 pasien meninggal per tahun. Berdasarkan International Agency for Research on Cancer, Indonesia memiliki risiko kumulatif (cumulative risk) terhadap kanker ginjal sebesar 0,17%, angka kematian kasar (crude rates) sebesar 1,3 kasus per 100.000 populasi, jika data yang ada distandarisasi berdasarkan usia (age-standardized mortality rates), maka diperoleh 1,5 kasus per 100.000 populasi.
Penyebab pasti tumor ginjal tidak diketahui, beberapa keterkaitan telah dibangun antara kanker ginjal dengan merokok, hipertensi, dan obesitas. Terpapar timah, kadmium dan fosfat juga meningkatkan risiko perkembangan kanker. Namun jika membahas tentang factor resiko penyebab tumor ginjal sendiri adalah kebiasaan merokok, hipertensi, dan obesitas. Oleh karena itu seseorang yang ingin menghindari kanker ginjal harus berhenti atau tidak memulai merokok. Menghindari paparan kimia seperti timah, fosfat, kadmium dan gaya hidup yang meminimalisasi perkembangan obesitas dan hipertensi juga dapat mencegah kanker ginjal. Lalu bagaimana dengan pasien asal kecamatan tlogosari yang ditangani oleh dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U? “Setelah dilakukan anamnesa awal, pasien asal Tlogosari berusia 57 tahun ini mengeluhkan nyeri yang teramat, teraba adanya massa serta mengalami hematuria pada bagian sinistra nya. Penyebab utamanya adalah batu ginjal yang diderita oleh pasien, jadi penyebab utama dan penyakit yang diderita oleh pasien akan ditangani sekaligus dalam satu tindakan pembedahan.” ungkapnya.
Untuk menangani penyakit yang diderita oleh pasien rujukan dari UPTD Puskesmas Tlogosari, maka dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U memilih untuk melaksanakan Operasi Radikal Nefrektomi Sinistra dan Ekstraksi Batu. “Nefrektomi adalah operasi pengangkatan sebagian atau seluruh bagian ginjal. Biasanya, operasi ini dilakukan untuk mengatasi kanker atau tumor nonkanker yang berada di ginjal. Secara umum, ada empat jenis nefrektomi. Keempatnya adalah nefrektomi sebagian, nefrektomi radikal, nefrektomi bilateral, dan nefrektomi donor. Untuk tindakan kali ini, dilakukan radikal nefrektomi yaitu dilakukan dengan mengangkat seluruh organ ginjal yang bermasalah yang disertai dengan pengangkatan jaringan lemak, fasia Gerota (selubung jaringan ikat yang melapisi ginjal dan kelenjar adrenal), serta beberapa kelenjar getah bening di sekitarnya. Tujuan utama dilakukannya nefrektomi adalah sebagai penanganan kanker ginjal akibat batu ginjal yang menjadi sumber penyebab infeksi berulang dan menyebabkan organ terkait sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.” ungkap dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U. Nefrektomi merupakan prosedur besar yang umumnya menjadi pilihan terakhir dokter dalam menangani pasien. Oleh karena itu, pertimbangannya pun tidak sembarangan. (15/08/2024).
“Bukti nyata layanan prima dari tim bedah Urologi yaitu Subaedi, A.Md.Kep selaku Asisten 1, Mustafa Al Idrus, S. Kep. Ns serta Conie Adila, A.Md.Kep selaku Asisten 2. Tim bedah urologi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan selalu memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh masyarakat Bondowoso dan sekitarnya.” jelaskan dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U. Lalu apakah ada perbedaan pelayanan bagi pasien penerima Universal Health Coverage (UHC) maupun pasien umum di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK)? Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns. selaku kaur Instalasi Bedah Sentral menjelaskan bahwa tidak adanya diskriminasi pelayanan pada pasien yang di cover oleh Jaminan Kesehatan Nasional BPJS Kesehatan ataupun pasien umum. Seluruh masyarakat akan mendapatkan pelayanan terbaik dan optimal di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). "Tak perlu khawatir, pasien BPJS atau non BPJS akan mendapatkan hak nya dengan baik. Tidak ada diskriminasi apapun. Seperti halnya tindakan operasi saat ini. Pasien merupakan pengguna BPJS program bantuan pemerintah. Telah terbukti keberhasilan tindakan operasi hasil nyata dari pelayanan prima dengan fasilitas modern bersama dokter spesialis berpengalaman yaitu dr. Ali Ridho Al Haddar, Sp.U dan juga tim bedah Urologi adalah jawaban nyata atas ketidakadaannya tindakan diskriminasi kepada pasien." jelasnya. (PKRS/SWILING)

- Kasus Langka Giant Bladder Stone Sukses Ditangani Oleh Tim Bedah Urologi RSDK
- Pengumuman Perekrutan Radiografer dan Dokter Spesialis di RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO
- Poli Rehab Medik RSDK Adakan Sosialisasi Kesehatan Bertemakan Fisioterapi Pada Skoliosis
- Paviliun Melati Adakan Program Bermain Ramah Anak (PBRA)
- Waspada DBD Pada Anak bersama dr. Adkhiatul Muslihatin.,Sp.A.,M.Ked.Klin. di Radio Mahardhika 91,9 F
- Penyerahan Sertifikat Agent Of Change Zona Integritas RSDK Berjalan Lancar
- Bakar Lemak Tingkatkan Produktivitas Bersama Senam Beat Rutin RSDK
- Testimoni Masyarakat Yang Puas Akan Layanan Prima Poli Rehabilitasi Medik RSDK
- Mobilisasi Dini Pasca Operasi Caesar, Yuk Bantu Ibu Agar Cepat Pulih
- Apel Pagi Rutin, RSDK Berkomitmen Berikan Layanan Terbaik Walaupun Liburan Panjang Lebaran Datang
- Meriahnya Lomba Pemakaian Baju Adat Dalam Pelaksanaan Acara Puncak Perayaan HUT RI
- RSDK Adakan Edukasi Kesehatan tentang Nutrisi pada Pasien Hemodialisis
- Jadwal Poli Rawat Jalan Bulan Desember 2022
- Bijak Gunakan Antibiotik, Yuk Kenali Lebih Jauh Fakta tentang Penggunaan Antibiotik
- Sosialisasi Digitalisasi Pembayaran Dan Penerimaan Pendapatan Guna Dukung Percepatan ETPD
- Erupsi Merapi, Tak Surutkan Semangat One Team One Dream Rombongan MOT Gelombang 2 RSDK
- RSDK-Dinsos-Dinkes: Screening Kesehatan Persiapan Baksos Katarak Bersama Kemensos
- Mendukung Pemberian Layanan Kesehatan Prima, Yuk Kenali Pelayanan Penunjang Yang Ada Di RSDK
- Kasus Pilu Anak Usia 8 Tahun Yang Mengharuskan Dokter Orthopedi RSDK Melakukan Amputasi Lengan
- Direktur RSDK Himbau Agar Maksimalkan Kinerja Kepala Unit Sebagai Manajer On Duty (MOD)
- Dikunjungi oleh : 1013234 user
- IP address : 216.73.216.185
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0