large image
DIREKTUR RUMAH SAKIT

dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
ALUR PENDAFTARAN ONLINE POLI PSIKIATRI/ JIWA
Maklumat Pelayanan
Mobile JKN
Alur Pendaftaran Rawat Jalan
Jadwal Dokter
MAMA ASI (Media Informasi dan Edukasi Pasien Pskiatri) >>> bit.ly/MAMA_ASI
Layanan Pengaduan
Nomer Informasi
CALL CENTER IGD
  • (0332) 421710
  • (0332) 421974
  • (0332) 422038
KRITIK DAN SARAN
Instalasi Bedah Sentral RSDK Dilengkapi Alat Canggih Serta Tenaga Medis Dan Tenaga Kesehatan Terampi
Kategori Berita | Diposting pada : 2024-05-21 -|- 03:14:00 oleh Admin

RSDK hari ini. Rumah Sakit (RS) merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang berperan penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna untuk perorangan, yang terdiri dari pelayanan gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap. Dalam menjalankan fungsinya, Rumah Sakit (RS) sebagai penyedia pelayanan kesehatan memiliki bagian-bagian penting yang saling mendukung dalam sebuah sistem. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (RS) menjelaskan bahwa penyelenggaraan Rumah Sakit (RS) bertujuan memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan Rumah Sakit (RS) dan Sumber Daya Manusia (SDM) di Rumah Sakit (RS). Oleh karenanya, Rumah Sakit (RS) berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku.


 cp IBS mei24


Kegiatan pelayanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit (RS) meliputi penyelenggaraan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis, asuhan keperawatan dan kebidanan, rujukan, pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan tenaga kesehatan, penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan serta masih banyak lagi lainnya. Pelayanan medik adalah salah satu jenis pelayanan rumah sakit yang mengelola pelayanan langsung kepada pasien, bersama-sama dengan pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang. Pelayanan medik terdiri atas pelayanan medik dasar serta pelayanan medik spesialis. Pelayanan Medik Dasar adalah pelayanan kesehatan individual yang dilandasi ilmu klinik (clinical science), merupakan upaya kesehatan perorangan yang meliputi aspek pencegahan primer (health promotion dan specific protection), pencegahan sekunder meliputi deteksi dini dan pengobatan, serta pembatasan cacat dan pencegahan tersier berupa rehabilitas medik yang secara maksimal dilakukan oleh dokter, dokter gigi termasuk dokter keluarga. Sedangkan Pelayanan Medik Spesialis adalah pelayanan medic terhadap individu atau keluarga dalam masyarakat yang dilaksanakan oleh Dokter Spesialis atau Dokter Gigi Spesialis. Untuk layanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) lebih banyak dan berfokus kapada pelayanan medik dasar pencegahan sekunder meliputi deteksi dini dan pengobatan, serta pembatasan cacat dan pencegahan tersier berupa rehabilitas medik yang secara maksimal dilakukan oleh dokter, dokter gigi serta pelayanan medik spesialis yang dilaksanakan oleh Dokter Spesialis atau Dokter Gigi Spesialis. Tak heran jika, kegiatan pengobatan dan pembedahan merupakan kegiatan terpenting dan membutuhkan perhatian khusus didalamnya.


 cp IBS mei24a


Pembedahan atau operasi adalah semua tindak pengobatan dengan menggunakan prosedur invasif, dengan tahapan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang ditangani. Pembukaan bagian tubuh yang dilakukan tindakan pembedahan pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan, setelah yang ditangani tampak, maka akan dilakukan perbaikan dengan penutupan serta penjahitan luka. Pembedahan dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati suatu penyakit, cacat atau cedera, serta mengobati kondisi yang tidak mungkin disembuhkan dengan tindakan atau obat-obatan sederhana. Pembedahan merupakan salah satu tindakan medis yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien, mencegah kecacatan dan komplikasi. Bagi RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) penatalaksanaan kegiatan pembedahan dilakukan oleh Instalasi Bedah Sentral (IBS).


 cp IBS mei24b


Instalasi Bedah Sentral (IBS) atau Modular Operating Theater (MOT) merupakan adalah unit khusus dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) yang yang melaksanakan sistem pelayanan kesehatan guna memberikan pelayanan kepada pasien yang memerlukan tindakan bedah atau operasi, baik untuk kasus-kasus bedah terencana (elektif) maupun untuk kasus-kasus bedah darurat (cito). Didukung tenaga yang kompeten, bersertifikasi, dan handal di bidang pembedahan, serta fasilitas alat pembedahan yang canggih dan modern yang siap sedia dalam 24 jam setiap harinya. Terdapat 22 petugas Instalasi Bedah Sentral (IBS) terdiri 21 Perawat dan 1 petugas administrasi dengan dr. Andreas Andrianto, Sp. Onk (K). sebagai Kepala Instalasi Bedah Sentral (IBS) dan Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns, selaku Ka.ur IBS. Berikut adalah personel terampil di Instalasi Bedah Sentral (IBS).



  1. Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns, selaku Ka.ur

  2. Arif Wijaya, S.Kep.,Ns selaku Katim

  3. Rahayudi Hidayat, S.Kep.,Ns selaku Katim

  4. Didit Dwi M selaku Katim

  5. Wredhani Mei Anna, S.Kep.,Ns selaku Katim

  6. Sundari, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  7. Andra Wijaya Diharjo, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  8. Dwi Janarko, Amd. Kep selaku Katim

  9. Indah Novianti Hasanah, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  10. Susanto, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  11. Subaedi, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  12. Agung Apriliyanto, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  13. Wahdani Arifani, S.Kep.,Ns selaku perawat pelaksana

  14. Anesta Roby Risfananda, S.Kep.,Ns selaku perawat pelaksana

  15. Vaevi Nur Cahya Widiana, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  16. Arif Budi Kurniawan, S.Tr.Kep selaku perawat pelaksana

  17. Moh. Zainor Roziqin, S.Kep.,Ns selaku perawat pelaksana

  18. Mustofa Al Idrus, S.Kep.,Ns selaku perawat pelaksana

  19. Yolanda Dwi Anggraini, S.Kep.,Ns selaku perawat pelaksana

  20. Retno Rizkiyah Nurcahyani, Amd. Kep selaku penata Anestesi

  21. Gita Vidya Natalia L, Amd. Kep selaku penata Anestesi

  22. Agung Prasetyo Nugroho, S.Kep.,Ns. selaku perawat pelaksana

  23. Connie Adila, Amd. Kep selaku perawat pelaksana

  24. Rany Firdausy Rahmatillah, S.Sos selaku tenaga administrasi


“Saat ini Instalasi Bedah Sentral (IBS) atau Modular Operating Theater (MOT) di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) yang merupakan Rumah Sakit (RS) tipe B melaksanakan  pelayanan pembedahan meliputi bedah minor, bedah umum atau mayor, bedah spesialistik . Saat ini tiap bulannya, Instalasi Bedah Sentral (IBS) dapat menangani sebanyak 300 hingga 350 tindakan pembedahan. Oleh karenanya tidak mengherankan jika Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dilengkapi oleh tenaga yang kompeten, bersertifikasi, dan handal di bidang pembedahan, serta fasilitas alat pembedahan yang canggih dan modern.” jelas Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns.


 cp IBS mei24c


“Dahulu lokasi Instalasi Bedah Sentral (IBS) berada di samping Instalasi Dialisis, namun sejak tanggal 5 September 2022 berpindah lokasi di atas Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pembukaan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) diresmikan secara langsung oleh dr. Yus Priyatna A., Sp.P. FISR selaku direktur. Alhamdulillah dengan fasilitas, sarana dan prasarananya yang mendukung, terdiri atas tim dokter bedah terpadu yang profesional terintegrasi dengan baik serta ruangan bedah bagus dengan sistem ventilasi optimal. Saya harap dengan kaidah kamar bedah baru sesuai standar telah membuat Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) menjadi lebih baik dan semakin terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Bondowoso dan sekitarnya.” tambah Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns.


Instalasi Bedah Sentral (IBS) saat ini memiliki 6 (enam) unit kamar operasi yang didukung peralatan canggih untuk melayani pelayanan Bedah Umum, onkologi (tumor) Bedah THT, Bedah Mulut, Bedah Mata, Bedah Obgyn, Bedah Orthopaedi serta Bedah Saraf. Setiap kamar operasi dilengkapi dengan instalasi gas medis sentral (Oksigen, N2O, Compress air) maupun instalasi AC sentral yang dilengkapi dengan Hepa Filter (sterilisasi ruangan). Khusus untuk kamar bedah Saraf dilengkapi pula dengan Craniotomy set sedangkan kamar bedah mata dilengkapi khusus dengan alat Pachoemulsifikasi.  Sejak 14 Maret 2023 silam, Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga dilengkapi oleh alat endourologi. “Alat Endourologi mengacu pada teknik invasif minimal digunakan untuk memeriksa saluran kemih dan melakukan pembedahan. Cukup dengan memasukkan kamera kecil dan peralatan bedah melalui tabung tipis dan fleksibel sehingga dokter urologi dapat melaksanakan operasi melalui layar. Jadi tidak perlu membuka dengan sayatan yang besar, cukup sayatan kecil dan permasalahan pada sistem saluran kemih dapat terselesaikan.” ungkapnya. Tak hanya itu, Instalasi lBedah Sentral (IBS) RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga terus meningkatkan kualitas layanannya, terbukti dari inovasi pelayanan yang terus maksimal. “Selain alat endourologi, terdapat pula laparoskopi serta alat phacoemulsofikasi.


 cp IBS mei24d


Laparoskopi sendiri adalah jenis prosedur bedah yang memungkinkan ahli bedah untuk mengakses bagian dalam perut dan panggul tanpa harus membuat sayatan yang besar di kulit. Prosedur ini juga dikenal sebagai operasi lubang kunci atau operasi minimal invasif. Melalui tindakan laparoskopi dengan menggunakan alat laparoskop, pasien bisa menghindari sayatan besar yang biasa dilakukan pada operasi konvensional (cara klasik). Laparoskopi berbentuk seperti sebuah tabung kecil. Alat ini dilengkapi dengan kamera berfungsi untuk menyalurkan gambar bagian dalam perut atau panggul ke monitor di luar. Sedangkan alat phaco adalah Pelayanan Operasi Mata dengan menggunakan metode phaco Emulsifikasi atau operasi pengangkatan katarak modern.” ungkap Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns.


Tak hanya itu, saat ini Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) juga memiliki inovasi layanan unggulan yang belum diketahui oleh masyarakat. “Alat C Arm menjadi salah satu inovasi layanan yang asing terdengar, namun Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) memilikinya dalam menunjang layanan teroptimal. C Arm adalah adalah mesin radiografi yang berbentuk seperti huruf C yang dapat memancarkan sinar-X untuk memindai kondisi pasien. Hasil pemindaian yang dihasilkan alat ini kemudian akan dikirim ke komputer agar dapat diperiksa kembali oleh dokter. Alat ini digunakan untuk membantu berbagai prosedur dalam dunia medis. Mulai dari prosedur operasi ortopedi, urologi dan dan digestif, angiografi, dan terapi lainnya. Kelebihan alat terletak pada sistemnya yang memungkinkan dokter lebih fleksibel dalam mengambil gambar kondisi bagian dalam pasien dari berbagai sudut. Alat C Arm ini dibutuhkan dalam penanganan prosedur operasi, prosedur bedah ortopaedi, urologi, bedah saraf dan digestif." ujar Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns (21/05/2024).


 cp IBS mei24e


RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatannya, baik dalam hal sarana dan prasarana hingga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) didalamnya. "Tak perlu khawatir, pasien BPJS atau non BPJS akan mendapatkan hak nya dengan baik. Tidak ada diskriminasi apapun. Pasien pengguna BPJS program bantuan pemerintah memenuhi 98% penatalaksanaan tindakan pembedahan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Telah terbukti keberhasilan tindakan operasi hasil nyata dari pelayanan prima dengan fasilitas modern bersama dokter spesialis berpengalaman adalah jawaban nyata atas ketidakadaannya tindakan diskriminasi kepada pasien." ujar Edhi Purwanto, S.Kep.,Ns. selaku ka.ur Instalasi Bedah Sentral (IBS). (PKRS/SWILING)

Baca Juga Berita Lainnya
Poling

Bagaimana pelayanan RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso...?

Sangat Baik
Tidak Baik
Cukup
Kurang

Lihat Hasil Polling
Zona Integritas RSU dr. H. KOESNADI Bondowoso

Alur Pendaftaran RWJ

TRAILER ACARA K3RS RSUD dr. H. KOESNADI

Acara K3RS "Sosialisai Program Manajemen Fasilitas dan Kesehatan"

HIMBAUAN PENERAPAN 6 M

TRAILER ATP (Anjungan Transfer Pengetahuan)

STATISTIK PENGUNJUNG
  • Dikunjungi oleh : 963194 user
  • IP address : 18.97.14.82
  • OS : Unknown Platform
  • Browser :
GALERI KEGIATAN TERBARU