dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Gagal jantung masih menjadi masalah kesehatan utama pada beberapa negara maju dan negara berkembang termasuk di Indonesia. Menurut World Health Organization (2022), telah tercatat sebanyak 17,9 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular setiap tahunnya. Begitu pula gagal jantung yang merupakan 85% penyebab kematian pasien penyakit kardiovaskular. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2018 menyatakan bahwa di Indonesia penyakit gagal jantung semakin bertambah tiap tahunnya, dengan perkiraan sekitar 2.784.064 orang. Maka dari itu, RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso mengadakan sosialisasi yang berjudul “Gagal Jantung dan Penatalaksanaannya” yang dilaksanakan pada hari Senin, 19 Februari 2024 pukul 08.00 – 10.00 WIB bertempat di ruang tunggu ICCU (Intensive Cardiology Care Unit). Narasumber pada edukasi kesehatan kali ini yaitu Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns selaku Perawat pada Ruang ICCU.
“Jantung merupakan organ vital dalam tubuh yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Gagal jantung merupakan penyakit yang sering menyebabkan pasien rawat inap di Rumah Sakit. Gagal jantung juga menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke. Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung tidak lagi mampu untuk memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh,” turur Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns.
Selanjutnya Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns. menjelaskan tentang faktor risiko, penyebab, dan tanda gejala dari gagal jantung. “Faktor risiko gagal jantung antara lain gaya hidup tidak sehat (tidak pernah olahraga, merokok, minum alcohol), obesitas, gangguan ginjal, gangguan tiroid, kencing manis, darah tinggi, HIV/AIDS. Gagal jantung merupakan manifestasi akhir dari semua penyakit jantung. Penyebab gagal jantung meliputi penyakit jantung koroner, kardiomiopati, miokarditis, penyakit jantung bawaan. Tanda dan gejala gagal jantung itu sendiri terdiri dari sesak nafas, terutama saat tidur, cepat lelah (ngangsor), kaki bengkak, perut bengkak, denyut jantung tidak teratur, batuk, lemas dan mudah lelah,” jelas Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns.
Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns. juga memaparkan pembagian gagal jantung serta terapi dan pengobatannya.
- Gagal jantung kelas 1. Pasien mengalami sesak jika aktivitas berat, aktivitas sedang dan ringan masih bisa dilakukan. Pasien dengan gagal jantung kelas 1 dan 2 biasanya masih bisa rawat jalan.
- Gagal jantung kelas 2. Pasien mengalami sesak jika aktivitas sedang, aktivitas ringan masih bisa dilakukan. Pasien dengan gagal jantung kelas 3 dan 4 harus MRS di rumah sakit.
- Gagal jantung kelas 3. Pasien mengalami sesak nafas jika melakukan aktivitas ringan, saat istirahat tidak sesak. Pasien dengan gagal jantung harus selalu berobat rutin, meskipun tidak ada keluhan.
- Gagal jantung kelas 4. Pasien mengalami sesak nafas meskipun sedang istirahat. Obat harus diminum secara rutin, sesuai dengan jadwal, dosis dan cara minum, juga perlu dipantau efek samping obat yang mungkin timbul
“Rehabilitasi yang dilakukan oleh pasien gagal jantung bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien , dan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kapasitas latihan sehingga bisa hidup mandiri dan kembali bekerja. Pada saat rawat inap, yang bisa dilakukan adalah latihan nafas, latihan gerak sendi pasif dan aktif dan penyesuaian aktivitas dengan derajat gagal jantung,” tutur Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns.
Masyarakat tampak bersemangat dan sangat antusias mendengarkan penjelasan dari narasumber. Hal ini terlihat jelas dari aktifnya masyarakat untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pemateri. Seperti Ibu Pujani yang bertanya “Apa saja makanan yang harus dihindari oleh pasien gagal jantung?”. Pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns. “Pasien dengan gagal jantung harus mengurangi asupan garam maksimal 2300mg/hr, mengurangi minum air, melakukan diet rendah lemak, serta menghindari konsumsi rokok dan alkohol, “ jawab Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns.
Pertanyaan selanjutnya diberikan oleh Ibu Holifatin. “Apakah pasien gagal jantung boleh melakukan latihan pernafasan sendiri di rumah?”, tanya Ibu Holifatin. “Ketika sudah pulang kerumah, latihan pernafasan dan latihan gerak sendi pasif dan aktif tetap bisa dilakukan, setelah 4 minggu baru ditambah aktivitas senam sesuai dengan kemampuan, dan latihan melakukan aktivitas sehari hari secara bertahap,” jelas Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns.
Pertanyaan terakhir diberikan oleh Ibu Nabiya. “Sayur apa yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita jantung lemah?”, tanya Ibu Nabiya. Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns. menjawab “Sayur tidak apa-apa dikonsumsi, yang dibatasi adalah lemak, santan dan garam. Begitu pula dengan air putih tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Dan jika sehabis pulang dari rumah sakit dianjurkan untuk mengkonsumsi bubur terlebih dahulu agar jantungnya tidak bekerja terlalu berat”, tutur Lismawati Muyasaroh, SKep., Ns.
Edukasi kesehatan kali ini berjalan dengan lancar. Panitia juga membagikan leaflet dan souvenir cantik. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus membantu masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatannya. Berikan semangat juang dan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat. Salam Sehat. (PKRS/FREA)
- RSDK Terus Dukung Upaya Percepatan Pencapaian Vaksinasi Dosis Keempat COVID-19
- Simak Penjelasan Perawatan Luka Pasca Melahirkan oleh Ummi Amanah, SST
- Tandatangani Dan Ikrarkan Pakta Integritas, RSDK Mantap Untuk Tunjukkan Netralitas
- Filosofi Teratai 'Berbuat Dan Melayani Tanpa Rasa Pamrih' Terpampang Nyata di Paviliun Teratai RSDK
- Pengumuman Hasil Test Wawancara untuk Rekrutment Karyawan RSU dr. H. KOESNADI
- RSDK Adakan Seminar Gratis 3 SKP IDI
- Pojok Taman Bermain, Tempat Favorit Menunggu Antrian
- Produktivitas Optimal Bersama Senam Beat Instansi Di RSDK
- Peringati Hari Stroke Sedunia, RSDK Adakan Edukasi Kesehatan Berjudul "Jadi Lebih Hebat dari Stroke"
- Telaah Dokumen Via Daring Sebagai Agenda Pertama Survei Simulasi Internal Kedua RSDK Berjalan Lancar
- Wadir Bidang Umum Dan Keuangan Himbau Agar Tingkatkan Respon Penanganan Pengaduan Masyarakat
- Edukasi Jantung Koroner Sebagai Penyebab Kematian Utama di Indonesia Berjalan Lancar
- Kunjungan FK UNEJ Ke RSDK, Mantapkan Kerja Sama Sebagai Tujuan RS Jejaring
- Memeriahkan HUT RI KE-79,RSDK Mengikuti Lomba Volly Antar OPD
- Perkuat Jejaring Kerja, BPJS Kesehatan Cabang Jember Adakan Kunjungan Di RSDK
- Perwakilan Tenaga Kesehatan Keperawatan Teladan Nomer 1 Jawa Timur Siap Melaju Ke Tingkat Nasional
- Pengumuman Peserta Lulus Seleksi Administrasi 2017
- Kasus TBC Anak di Jawa Timur 24.1%, RSDK Ajak Masyarakat Bondowoso Kenali Penyakit TBC Anak
- Sosialisasi Alur Pelayanan RSDK Terbaru Di Ruang Tunggu Instalasi Rawat Jalan Bersama Instalasi PKRS
- In-House Training Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
- Dikunjungi oleh : 803284 user
- IP address : 18.97.9.175
- OS : Unknown Platform
- Browser :