dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038
RSDK hari ini. Sebanyak 40-an Lembaga Pendidikan tingkat SMA dan umum yang meliputi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah kabupaten Bondowoso mengikuti pawai budaya dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi Bondowoso (HARJABO) ke-205. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya daerah serta memperkenalkan kekayaan budaya local kepada masyarakat luas. Seperti yang kita ketahui bersama jika Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman budaya dengan lebih dari seribu suku yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Keanekaragaman budaya di Indonesia menciptakan beragam perbedaan, termasuk dalam hal tradisi, bahasa, agama, dan pakaian adat. Setiap wilayah memiliki pakaian adatnya sendiri yang menampilkan keunikan dan ciri khas wilayah masing-masing. Keberagaman tersebut bukan sebagai pembeda dan keunggulan masing-masing, melainkan sebagai pemersatu. Saat ini, Indonesia telah mengalami pemekaran dari 34 provinsi, kini sudah ada 38 provinsi Indonesia dengan provinsi baru yakni Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.
Lalu bagaimana dengan kabupaten Bondowoso? Bondowoso sejatinya banyak memiliki potensi budaya dan wisata. Hal itu cukup terlihat dari adat istiadat masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Bahkan, kebudayaan Bondowoso terbilang cukup unik sebab muncul dari akulturasi budaya Jawa dan Madura. Beberapa budaya di Bondowoso sebagai warisan budaya daerah yang khas antara lain
- Desa Ramban Kulon Desa Ramban Kulon, yang terletak di Kecamatan Cermee, merupakan desa budaya pertama di Bondowoso yang diresmikan pada tahun 2017. Desa ini dikenal karena sumur peninggalan zaman Majapahit yang tidak pernah kering, serta rumah adat yang masih terawat dengan baik.
- Desa Prajekan Lor Desa Prajekan Lor, yang diresmikan pada tahun 2018, memiliki sejarah penting sebagai wilayah transit bagi para raja. Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan opera tradisional dan tabuh lesung (Ronjhengan) yang menarik di sini.
- Desa Banyuputih Desa Banyuputih, yang terletak di Kecamatan Wringin, diakui sebagai desa budaya pada tahun 2019 karena tradisi rokatan pandebeh (Rumatan Pendowo) yang unik, disertai dengan upacara salawat, musik tradisional, dan tarian ronjengan (kotek lesung).
- Desa Blimbing Desa Blimbing, di Kecamatan Klabang, diresmikan sebagai desa budaya pada tahun 2021 karena warisan budaya yang masih hidup, termasuk kesenian tradisional seperti Singo Ulung, tarian ojhung, dan topeng konah.
- Desa Sukosari Kidul Desa Sukosari Kidul, yang diresmikan sebagai desa budaya pada tahun 2022 di Tirta Agung, memiliki 45 praktisi budaya dan tradisi yang aktif, seperti kesenian hadrah, ludruk, dan tarian jaran kencak.
- Objek wisata Tirta Agung di desa ini telah diakui sebagai juara kedua dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia serta
- Blue fire gunung ijen (ijen geopark) yang pada bulan Mei 2023 lalu secara resmi ditetapkan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia, sebuah pengakuan gemilang bagi kekayaan alam dan budaya di Kabupaten Bondowoso
Tidak hanya menganggap kegiatan pawai sebagai hiburan semata, pawai budaya ini juga memiliki fungsi utama dalam mempererat persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan rasa patriotisme yang tinggi kepada seluruh lapisan. Masyarakat juga dapat melihat secara langsung betapa kayanya keanekaragaman warisan budaya di Indonesia, tak terkecuali di kabupaten Bondowoso. Lalu sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah kabupaten Bondowoso yang berfokus dalam penyediaan layanan kesehatan optimal, apa saja yang akan dilakukan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dalam pelaksanaan kegiatan pawai budaya dalam rangka ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi Bondowoso (HARJABO) ke-205?
“Dalam rangka ikut memeriahkan HUT RI Ke-79 dan HARJABO ke-205, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso dalam keikutsertaan pelaksanaan Pawai Budaya. Dengan mengusung Tema 'Nusantara Baru, Indonesia Maju' menandakan momen penting dalam sejarah bangsa kita. RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso akan menampilkan Icon Budaya Bondowoso dengan diiringi Barisan Bendera Profesi, Barisan Bhineka Tunggal Ika, Kesenian Khas Bondowoso Daul dan Tarian Petik Kopi.” ungkap dr. Yus Priyatna A, Sp.P., FISR selaku direktur RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Icon budaya Bondowoso yang dipilih adalah singo ulung. Singo Ulung merupakan aset kebudayaan yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Tahun 2015 lalu. Berasal dari Desa Blimbing Kecamatan Klabang, tradisi Singo Ulung dipercaya sebagai upaya tolak bala alias menjauhkan dari segala malapetaka. Tak lupa berdiri dengan gagah dan paras elok ayu terdapat mascot utama yang mengenakan pakaian khas Kacong Jebbing yaitu “Ronggo Sukmo”.
“Ronggo Sukmo merupakan pakaian khas Bondowoso yang memadukan pakaian khas Madura dengan sentuhan Jawa. Hal ini dapat dilihat dari ikat kepala yang dipakai oleh si pria yang mirip seperti ikat kepala orang madura yang disebut Odheng. Jika dilihat dari pakaian dalam berupa kaos bermotif garis menyamping warna hijau, mirip sekali dengan kaos bermotif garis merah yang biasa dipakai Pak Sakera dari Madura. Dipadukan dengan beskap (jas) yang menjadi ciri khas pakaian Jawa serta balutan kain batik khas Bondowoso yang menampilkan motif daun singkong yang mencerminkan daerah Bondowoso yang merupakan daerah penghasil singkong sebagai bahan dasar makanan khas Bondowoso Tape.” ungkap Shaiful Rizal,S.Kep.Ns selaku mascot pria. Hal yang sama juga diungkap oleh Niken Apriliana, SKM selaku mascot wanita. “Tidak ada perbedaan yang mencolok dari pakaian khas Wanita asal kabupaten Bondowoso. Tetap memadukan kebaya khas Jawa yang tampak simpel namun tetap elegan dipadu dengan balutan kain batik bermotif singkong khas Bondowoso yang cantik. Pakaian ini juga terilhami dari kebudayaan Jawa dan Madura. Warna hijau dari kedua pakaian ini merupakan cerminan dari daerah Bondowoso yang asri akan tumbuhan hijaunya serta limpahan hasil buminya.” jelasnya.
Selain itu, masih terdapat Kesenian Khas Bondowoso Daul dan Tarian Petik Kopi yang menjadi salah satu ikon lainnya. Ul-daul adalah salah satu musik tradisonal Madura yang banyak diminati masyarakat, baik dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa. Pagelaran musik tradisional ini sering dijumpai dalam perhelatan akbar yang merupakan budaya khas dari Madura. Musik ul-daul berasal dari musik patroli, yang digunakan penduduk untuk menandai dimulainya sahur selama bulan Ramadhan. Namun, musik ul-daul telah berkembang menjadi bentuk pertunjukan musik populer yang sangat mudah beradaptasi selain berfungsi sebagai sarana untuk membangkitkan semangat orang dengan berbagai bentuk aksesoris meriah. “Pemilihan Daul memiliki tujuan utama untuk menggaet minat anak-anak muda agar tertarik dalam menonton rombongan pawai budaya dari RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso. Jadi dari jauh pun sudah terdengar gemuruh suara berbagai alat musik perkusi atau pukul membawa kemeriahan acara yang merupakan perpaduan dari kempul, kenong, sejenis bedug kecil dan sejumlah peralatan musik lainnya.” ungkap Yeny Devitanti, SE selaku Sub Koordinator Litbang Dan Monev sekaligus penanggung jawab panitia pawai budaya RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK).
Beliau juga menjelaskan bahwa sebagai penutup rombongan pawai juga akan dimeriahkan langsung oleh rombongan penari yang menarikan tarian petik kopi. “Tari Petik Kopi merupakan warisan budaya tak benda yang menggambarkan kehidupan petani kopi, dengan alur cerita yang ditampilkan oleh beberapa petani kopi wanita. Tampilan petaninya sederhana, tetapi berkarakter tegas dan luwes sedang memanen atau memetik kopi. Tarian yang berasal dari Desa Sumberwringin, Kecamatan Sumberwringin ini ditampilkan pada panen raya kopi dengan iringan alunan musik tong-tong, yaitu musik tradisional dengan instrumen musik berupa kentongan. Terkait music pengiring tarian akan digunakan rekaman music. Karena di bagian depan rombongan telah disemarakkan oleh music daul, kami harap tidak akan saling berbenturan.” jelasnya (22/08/2024).
Sebagai penutup, Eko Budianto, SP selaku Kabag Umum sekaligus Ketua panitia pelaksanaan agenda Agustus-an di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mengingatkan kembali bahwa selain memiliki nilai kebudayaan, keikutsertaan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso memiliki tujuan utama dalam mendukung 6 PILAR TRANSFORMASI KESEHATAN. “Sebagai penyedia layanan kesehatan, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan terus mendukung program utama Kementerian Kesehatan untuk melakukan kegiatan transformasi kesehatan yang mencakup 6 jenis transformasi yaitu Transformasi Layanan Primer, Tranformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan serta Transformasi Tekhnologi Kesehatan. Sebagai rumah sakit tipe B non Pendidikan milik pemerintah Kabupaten Bondowoso yang telah terakreditasi paripurna, RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) selalu memberikan usaha terbaiknya untuk mewujudkan visi utama terwujudnya Rumah Sakit (RS) yang terpercaya dan bermartabat dengan pelayanan kesehatan yang bermutu. Tak mengherankan jika RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) memberikan inovasi di berbagai layanan dan unitnya. Salah satunya yaitu mendukung penuh pelaksanaan “Universal Health Coverage (UHC)” di wilayah kabupatan Bondowoso, penggunaan layanan Halo Apoteker Koesnadi dan Laok Roma bekerjasama dengan PT. POS INDONESIA sebagai salah satu dari sekian banyak layanan unggulan yang ada.” ujar Eko Budianto, SP. (PKRS/SWILING)
- Akreditasi dengan predikat PARIPURNA SNARS 1
- Pengumumuan hasil Psikotest
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Januari 2024, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- Kedatangan TIM Visitasi KBK Kabupaten Bondowoso
- RSDK sebagai Petugas Upacara Bendera Hari Kesadaran Nasional di Halaman Kantor Pemda Kab. Bondowoso
- Peringati Hari Kesadaran Nasional, RSDK Akan Terus Berusaha Memberikan Pelayanan Optimal
- Pengumumuan hasil Psikotest dan Wawancara
- Peringati Hari Gizi Nasional, RSDK Adakan Siaran Radio Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial
- RSDK Sekilas Info Pendaftaran Poliklinik Rawat Jalan Buka Pukul 07.00 Sejak Agustus 2024
- Hari Ketiga IHT Komunikasi Efektif, Penguatan Spiritualitas pada Pelayanan Prima, dan Penanganan Keg
- Penyebarluasan Media Edukasi dan Informasi Leaflet di Lingkungan RSDK
- Asthma care for All, RSDK Adakan Sosialisasi Kesehatan Bersama Perawat Profesional
- PEMBAHASAN IKM TAHUNAN
- Yuk Kita Terapkan CERDIK Dalam Mencegah Penyakit STROKE Bersama Paviliun Teratai
- CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO TAHUN 2016
- Telusur Dokumen Akreditasi Daring, Mari Ciptakan Akreditasi Yang Mudah Dan Menyenangkan
- Peringati Hari Kesadaran Nasional, Karyawan Dan Karyawati RSDK Kenakan Seragam KORPRI
- Shooting Video Pelayanan Rawat Jalan Dan Pelayanan Penunjang Berjalan Lancar
- Respon Time Tim Code Blue ICU dan IGD RSDK Mempertahankan Prestasi Baiknya
- Peringati Hari Kanker Tulang Sedunia, RSDK Adakan Edukasi Kesehatan
- Dikunjungi oleh : 780493 user
- IP address : 98.84.25.165
- OS : Unknown Platform
- Browser :