
dr. Yus Priatna A, Sp. P
NIP. 19771002 200604 1 066
- (0332) 421710
- (0332) 421974
- (0332) 422038

RSDK hari ini. Kementerian Kesehatan mencatat bahwa penderita TBC meningkat setelah pandemic akibat penyebaran yang massif. Indonesia menempati peringkat kedua dengan beban TBC terbanyak setelah India dengan kasus terbanyak 969.000 dan kematian mencapai 144.000 kasus. Sementara baru sekitar 74% yang berhasil terdeteksi atau sekitar 717.000 kasus. Peningkatan kasus ini tidak hanya terjadi pada usia dewasa namun juga terjadi pada anak-anak dan remaja yang merupakan usia produktif. Kasus TBC pada anak meningkat drastis mencapai 100.726 kasus pada tahun 2022. Jumlah ini, meningkat hampir 200% dibandingkan tahun 2021 yakni 42.187 kasus TBC pada anak. Sementara kasus TBC resisten obat (RO) terdeteksi pada 2022 sebanyak 12.794 kasus. Dari jumlah tersebut, hanya 7.800 orang yang memulai pengobatan.
Tuberkulosis resisten obat (TB-RO) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang telah kebal terhadap salah satu atau lebih obat anti-tuberculosis lini pertama. Panduan pengobatan TB RO saat ini menggunakan short term regimen (STR) dengan waktu 9-12 bulan dan long term regimen (LTR) berdurasi 20-24 bulan. Penyebabnya, pasien tidak teratur menelan obat sesuai panduan atau menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya (dw.com).
Peningkatan kasus TBC ini menjadikan provinsi Jawa Timur sebagai penderita kasus tertinggi kedua setelah provinsi Jawa Barat. Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. selaku Gubernur Jawa Timur mengatakan bahwa Pemerintahan Provinsi Jawa Timur (Jatim) berkomitmen serius untuk mengeliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030 dengan target penurunan mencapai 65/100.000 penduduk. Untuk menyukseskan program eliminasi TBC di Jawa Timur, maka Dinas Kesehatan Provinsi bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di setiap kota atau kabupaten.
RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) mendukung penuh dan berkomitmen dalam menyukseskan program eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2030. Banyak hal yang telah dilakukan yaitu dengan membuat inovasi pelayanan kesehatan poli Paru menjadi pelayanan Tuberkulosis Resiten Obat atau biasa disebut TBC RO. Sebelumnya telah diadakan peresmian pelayanan poli TBC RO pada tanggal 2 Agustus 2023 yang diwakilkan langsung oleh dokter Inna Maharani selaku perwakilan Dinkes Provinsi Jawa Timur bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), dr. Lukman Hakim, M.MKes. selaku Kepala Dinkes Kabupaten Bondowoso serta dr. Yus Priyatna A., Sp.P.FISR selaku direktur RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK). Kemudian pada bulan September 2023 lalu juga telah dilaksanakan pelimpahan pasien dari RS Paru Jember. Kemudian pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2023 pukul 08.00-15.45 WIB di aula Puspa Indah dilaksanakan mentoring klinis TB RO oleh Dinkes Provinsi Jawa Timur. Perwakilan tim mentoring yaitu bapak Iwan, bapak Assegaf serta ibu Aldila. Sedangkan perwakilan dari Dinkes Kabupaten Bondowoso yaitu ibu Goek, ibu Maya serta bapak Bisri Mustafa. Untuk RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) sendiri diwakilkan oleh kepala bagian, sub coordinator, ketua komite, kepala instalasi, kepala urusan, dokter spesialis hingga anggota Poli TBC RO. Hal ini sesuai dengan surat edaran resmi nomor 005/ 1630/ 430.10.7/ 2023.
Komitmen tinggi dari seluruh unit dan bagian RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) akan kelancaran pelaksanaan dari pelayanan poli TBC RO mendapatkan apresiasi tinggi dari Dinkes Provinsi Jawa Timur. “Termasuk waktu yang cepat karena RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) hanya membutuhkan waktu sebulan saja langsung melaksanakan penilaian. Kami akui komitmen RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) sangatlah tinggi. Padahal Rumah Sakit lainnya membutuhkan waktu selama 3 bulan untuk mempersiapkan semuanya.” ujar bapak Assegaf. Beliau juga menuturkan bahwa per September 2023 telah terdaftar sebanyak 26 Rumah Sakit layanan TBC RO yang tersebar di 23 kabupaten atau kota di Jawa Timur. “Sebagai salah satu Rumah Sakit baru dalam pelayanan TBC RO maka RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) membutuhkan kegiatan rutin dalam memonitoring kualitas pelayanan TBC RO sesuai standart sebagai faskes yang baru berjalan. Kami berharap kegiatan monitoring hari ini dapat berjalan dengan baik.” tambahnya.
Mendengar penjelasan dari tim monitoring tersebut, dr. Lukman Hakim, M.MKes. selaku Kepala Dinkes Kabupaten Bondowoso sekaligus Wadir Umum dan Keuangan RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) meminta agar tindak lanjut kerjasama antara Dinkes kabupaten- Dinkes provinsi- RSDK terkait pelayanan TBC RO dapat berjalan dengan baik. “Sebagai hasil tindak lanjut yang diberikan kepada RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK), kami akan melaksanakan segalanya dengan baik. Kasus TBC RO di Kabupaten Bondowoso sendiri sejumlah 23 orang dimana sebagian besar berada pada usia produktif atau remaja. Hal ini berpeluang besar untuk menjadi agen penyebaran dikarenakan pada usia produkti, seseorang akan aktif beraktivitas dan peluang menyebarkan juga semakin tinggi. Tugas Dinkes adalah menemukan dengan segera sedangkan tugas Rumah Sakit adalah mengobati hingga tuntas.” jelaskan dr. Lukman Hakim, M.MKes.
Beliau juga menyebutkan bahwa RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) berinisiatif membuka poli TBC RO dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun tetap dibutuhkan bantuan dan monitoring berkala dari Dinkes provinsi maupun Dinkes kabupaten Bondowoso dalam pelaksanannya. “RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) terus berkolaboratif, baik antara pemberi layanan kesehatan maupun support system untuk melakukan monitoing evaluasi internal serta koordinasi dengan berbagai pihak agar pasien di poli TBC RO mendapatkan kenyamanan pelayanan. Saat ini sedang diusahakan untuk melaksanakan one service dengan menitikberatkan keamanan agar tidak menularkan kepada masyarakat lainnya ataupun kepada petugas kesehatan terkait. Jadi kami berharap dukungan maupun saran agar pelayanan di poli TBC RO RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) semakin prima.” tuturnya.
Mendengar penjelasan dari dr. Lukman Hakim, M.MKes selaku perwakilan dari Dinkes kabupaten Bondowoso maupun RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK), tim monitoring Dinkes Provinsi Jawa Timur memberikan dukungan dan apresiasi yang tinggi. “Kami rasa RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) sudah sangat siap untuk membuka layanan poli TBC RO, jadi tidak perlu ke RS Paru Jember kembali. Sebagai awal, pelimpahan 4 orang penderita TBC RO dari RS Paru dapat dilayani sesuai prosedur yang tepat. Oleh karena itu, sebagai bentuk monitoring dari Dinkes provinsi, maka dalam 2 hari kegiatan akan dilakukan beberapa hal yakni pengisian Branchmarking Tools atau formulir tolak ukur layanan TBC RO, pembahasan dan diskusi studi kasus dari sampling kasus di fasyankes TBC RO, kunjungan ke lapangan serta mereview formular TBC di fasilitas layanan kesehatan. Semoga kegiatan berjalan dengan lancer dan pelayanan prima poli TBC RO di RSUD dr. H. Koesnadi (RSDK) dapat tercipta secara paripurna.” jelaskan bapak Iwan dari tim monitoring Dinkes Provinsi Jawa Timur. (PKRS/SWILING)

- Pelayanan IPSRS Siap Berikan Yang Terbaik Dalam Menunjang Pemeliharaan Sarana, Prasarana & Peralatan
- RSDK Berbagi: Tips Sehat dan Bugar Selama Idul Adha dengan Aman Konsumsi Daging
- Tim Volley Putri RSDK Dapatkan Juara 4 Se-OPD Bondowoso
- IHT Kegawatdaruratan Maternal, No Woman Should Die While Giving Life
- Baksos Pelayanan MOW, Langkah Atasi Lonjakan Jumlah Penduduk di Bondowoso
- WHO Cabut Status Kegawatdaruratan, COVID-19 Masih Ada Jadi Jaga Selalu Prokes Anda
- Elegansi Dalam Kesederhanaan, Paviliun Rengganis Siap Tunjukkan Pesona Di Setiap Layanannya
- Hari Kesehatan Nasional ke - 56
- 450 Karyawan Dan Karyawati Siap Tingkatkan Kualitas Mutu Layanan RS Usai Ikuti Kegiatan MOT di Yogya
- Peringati Hari Anak Nasional, RSDK Adakan Siaran Radio Menangani Diare Pada Anak
- Poli Rehab Medik RSDK Adakan Sosialisasi Kesehatan Bertemakan Fisioterapi Pada Skoliosis
- JJS Di Alun-alun RBA Kironggo, Puncak Perayaan HKN Ke-59 Oleh Insan Kesehatan Kabupaten Bondowoso
- Berjiwa Pelayanan & Berkomitmen Tinggi Menjadi Karakter Ideal RSDK Dalam Tes Wawancara Rekrutmen
- Wadir Bidang Umum Dan Keuangan Himbau Agar Tingkatkan Respon Penanganan Pengaduan Masyarakat
- RSDK Adakan Sharing dan Edukasi Kesehatan di Car Free Day Alun-Alun Bondowoso
- Mengenal ICU RSDK, Pelayanan Khusus Pasien Dengan Pemantauan Intensif
- RSDK Berbagi: Tips Sehat dan Bugar Selama Lebaran dengan Gizi Seimbang
- Jadwal Praktek Dokter Spesialis Bulan Maret 2024, Simak dan Ketahui Jadwal Dokter Favoritmu
- PKRS Lakukan Pembaharuan Mading dengan Update Seputar Kesehatan Terkini
- Mendukung Pemberian Layanan Kesehatan Prima, Yuk Kenali Pelayanan Penunjang Yang Ada Di RSDK
- Dikunjungi oleh : 1021003 user
- IP address : 216.73.216.25
- OS : Unknown Platform
- Browser : Mozilla 5.0